Yanisa, Fitria Ningsih (2023) Penentuan Kandungan Metabolit Sekunder, Fenolik Total Serta Uji Aktivitas Antibakteri dan Antijamur Ekstrak Daun Sungkai (Peronema canescens Jack)di Kabupaten Agam dan Kota Padang. Diploma thesis, Universitas Andalas.
Text (Abstrak)
Teks (Cover dan Abstrak).pdf - Published Version Download (46kB) |
|
Text (Bab 1)
Teks (BAB I Pendahuluan).pdf - Published Version Download (45kB) |
|
Text (Bab V)
Teks (BAB V Penutup).pdf - Published Version Download (30kB) |
|
Text (Dapus)
DAFTAR PUSTAKA-1.pdf - Published Version Download (64kB) |
|
Text (Fulltext Skripsi)
Skripsi Yanisa Fitria Ningsih 1910411006.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Sungkai (Peronema canescens Jack) merupakan salah satu dari tanaman obat tradisional yang digunakan di Indonesia. Tumbuhan ini sering disebut sebagai sungkai atau jati sabrang, sabrang, kurus, dan sekai. Daun muda tanaman sungkai dari suku verbenaceae, secara tradisional sering digunakan sebagai obat pilek, obat cacingan(ringworms), pencegah sakit gigi dengan cara berkumur, campuran rempah di air mandi bagi wanita yang baru saja melahirkan dan sebagai penurun panas. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kandungan senyawa metabolit sekunder, kandungan fenolik total serta uji aktivitas antibakteri dan antijamur dari ekstrak daun tumbuhan Sungkai. Ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi bertingkat menggunakan 3 pelarut yang berbeda kepolarannya, dimulai dari heksana, etil asetat dan metanol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profil fitokimia daun tumbuhan sungkai mengandung senyawa flavonoid, fenolik, saponin, triterpenoid, steroid dan alkaloid. Pada uji fenolik total dilakukan dengan metoda Folin-Ciocalteau yang dinyatakan dalam Galic Acid Equivalent (GAE). Kandungan fenolik total yang paling tinggi terdapat pada ekstrak metanol sebesar 195,79 mgGAE/g sampel untuk daerah Kota Padang dan 144,72 mgGAE/g sampel untuk Kab. Agam. Uji aktivitas antibakteri dan antijamur dari ekstrak daun sungkai menggunakan metode difusi Sumuran. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa ekstrak heksana, etil asetat, metanol daun sungkai memiliki aktivitas antibakteri dan antijamur. Diameter zona bening terbesar pada aktivitas antibakteri dihasilkan pada ekstrak etil asetat daerah Kab. Agam dengan konsentrasi 50% yaitu 7 mm pada bakteri Escherichia coli dan 5,58 mm pada bakteri Staphylococcus aureus. Aktivitas antijamur terhadap jamur Candida albicans tertinggi dihasilkan pada ekstrak etil asetat daerah Kota Padang dengan konsentrasi 50% yaitu 6,43 mm. Kemampuan aktivitas ekstrak masih jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan kontrol positif.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Drs. Norman Ferdinal, M.Si Prof. Dr. Afrizal |
Subjects: | Q Science > QD Chemistry |
Divisions: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Kimia |
Depositing User: | s1 kimia kimia |
Date Deposited: | 22 Aug 2023 06:49 |
Last Modified: | 22 Aug 2023 06:49 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/210427 |
Actions (login required)
View Item |