PELAKSANAAN PEMBINAAN ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK (LPKA) KELAS II PEKANBARU UNTUK PERSIAPAN RESOSIALISASI YANG MAKSIMAL

Fabiola Intan, Triana (2023) PELAKSANAAN PEMBINAAN ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK (LPKA) KELAS II PEKANBARU UNTUK PERSIAPAN RESOSIALISASI YANG MAKSIMAL. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version

Download (160kB)
[img] Text (Bab I Pendahulaun)
Bab I.pdf - Published Version

Download (349kB)
[img] Text (Bab IV Penutup)
Bab IV.pdf - Published Version

Download (130kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (247kB)
[img] Text (Skripsi Full Text)
Skripsi Full.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

ABSTRAK Narapidana anak berhak memperoleh perlindungan khusus dari pemerintah, pemerintah daerah, dan lembaga negara lainnya. Perlindungan hukum terhadap Narapidana anak atau anak yang sedang menjalani masa pidana, dapat dilakukan dengan memenuhi hak-Nya. Salah satunya dengan memaksimalkan pelaksanaan resosialisasi, resosialisasi dapat menjadi serangkaian pembinaan dan pelayanan rehabilitasi untuk mempersiapkan narapidana anak kembali ke masyarakat nantinya. Jadi peranan Negara yang diwakilkan oleh LPKA melakukan tanggung jawab pengawasan, keamanan dan keselamatan anak didik dengan tetap memperhatikan pembinaan bagi anak. Maksimalnya resosialisasi dapat dilihat dari tingkat anak binaan yang melakukan pengulangan tindak pidana atau residivis. Ada banyak faktor penghambat kelancaran pelaksanaan proses pembinaan, antara lain adalah faktor internal LPKA seperti sarana, prasarana, dan kepegawaian, maupun faktor eksternal seperti pengawasan orangtua dan masyarakat. Hal tersebut tentu akan berdampak pada tingkat keberhasilan LPKA dalam persiapan anak binaannya kembali ke lingkungan masyarakat. dengan mengangkat rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah pelaksanaan pembinaan terhadap anak di lembaga pembinaan khusus anak (LPKA) kelas II Pekanbaru untuk persiapan resosialisasi yang maksimal. 2. Bagaimana hambatan dan upaya dalam pelaksanaan pembinaan terhadap anak di lembaga pembinaan khusus anak (LPKA) kelas II Pekanbaru untuk persiapan resosialisasi yang maksimal. Metode pendekatan yang penulis gunakan di dalam penelitian ini adalah metode yuridis sosiologis (empiris). Penelitian ini bersifat deskriptif. Hasil penelitian: 1. Pelaksanaan pembinaan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Pekanbaru untuk persiapan resosialisasi yang maksimal sudah cukup baik bila dilihat dari pelaksanaannya. Namun untuk keberhasilan dari pelaksanaan pembinaan ini masih belum bisa dikatakan maksimal, karena walau persentase anak binaan yang mengulangi tindak pidananya kembali menurun tetapi jumlah anak residivis tetap meningkat. 2. Hambatan yang didapati antara lain, kurangnya SDM di LPKA Kelas II Pekanbaru, kurangnya kontribusi orangtua dalam mendukung pembinaan anaknya, masyarakat yang belum berkontribusi aktif dalam pengawasan maupun penerimaan mantan anak binaan di lingkungannya, dan sedikitnya aturan khusus yang mengatur berjalannya pembinaan pada anak di LPKA. Upaya yang dilakukan LPKA Kelas II Pekanbaru seperti bekerjasama dengan berbagai pihak untuk membantu proses pembinaan, berusaha terus menghubungkan anak binaan dengan orangtuanya, dan membawa anak binaan untuk tampil dan berkegiatan di luar LPKA. Kata kunci: Lembaga Pembinaan Khusus Anak, Tindak Pidana yang Dilakukan Anak, Pembinaan, Anak

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum
Depositing User: S1 Ilmu Hukum
Date Deposited: 21 Jul 2023 03:03
Last Modified: 21 Jul 2023 03:03
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/208835

Actions (login required)

View Item View Item