Analisis Risiko Pada Usaha Peternakan Ayam (Studi Pada DFC Layer Farm di Payakumbuh)

Asyraf, Hanief Rolanda (2023) Analisis Risiko Pada Usaha Peternakan Ayam (Studi Pada DFC Layer Farm di Payakumbuh). Diploma thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan Abstrak) Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (61kB)
	Text (BAB I) BAB I.pdf - Published Version Download (278kB)
	Text (BAB VI) BAB VI.pdf - Published Version Download (38kB)
	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (98kB)
	Text (TA Utuh) TA Utuh.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang mempunyai banyak sektor industri. Sektor ini merupakan sektor unggulan dan sangat berpotensi di Indonesia, salah satunya yaitu sektor pertanian. Pada sektor pertanian, terdapat subsektor yang banyak membantu perkembangan industri di Indonesia yaitu subsektor peternakan. Di Kota Payakumbuh, terdapat salah satu usaha pertenakan ayam petelur DFC Layer Farm. Dalam menjalankan bisnis peternakan ini terdapat berbagai kemungkinan hambatan yang dapat mengganggu jalannya usaha Upaya yang perlu dilakukan adalah pengidentifikasian yang menjadi risiko kegagalan dengan menggunakan metode FMEA untuk menganalisis potensi risiko tersebut. Keluaran dari metode ini adalah nilai RPN yang diurutkan dari yang tertinggi hingga terendah, sehingga didapatkan potensi risiko yang paling tinggi dan terhadap risiko prioritas tersebut dilakukan strategi mitigasi risiko untuk meminimasi atau menghilangkan risiko di usaha Peternakan Ayam Petelur DFC Layer Farm. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapatkan sebanyak 28 risiko yang teridentifikasi pada usaha peternakan ayam petelur DFC Layer Farm. Risiko-risiko ini terdiri atas 2 risiko pada level high, 10 risiko pada level medium, dan 16 risiko pada level low. Sedangkan risiko yang didprioritaskan untuk diberikan strategi mitigasi ada 4 risiko, yaitu risiko pemeliharaan air minum, risiko pemeliharaan kualitas pakan, risiko adanya fluktuasi harga pakan dan risiko pemberian vaksin yang tidak terjadwal. Dari risiko yang diprioritaskan diberikan strategi mitigasi risiko, yaitu membuat sistem penyaringan air, bekerjasama dengan pemasok jagung dengan memberi bibit jagung dan pupuk serta membuat kontrak kerjasama dengan pemasok jagung, mengganti jagung dengan sorgum atau gandum, sanitasi sumber air melalui antiseptik atau pemberian kaporit berkonsentrasi 50% dengan kadar 12-20 gram/1000 liter air pada sumber air, dan melakukan pengujian terhadap kandungan bahan baku pakan ke laboratorium lalu melakukan penyesuaian kandungan bahan baku sesuai dengan SNI.

Actions (login required)

View Item