RELASI GENDER DALAM PENGELOLAAN HUTAN ADAT (Studi Kasus Pada Hutan Adat Masyarakat Dayak Iban Dusun Sungai Utik, Kecamatan Embaloh Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat)

Teguh Miftah, Asdaq (2023) RELASI GENDER DALAM PENGELOLAAN HUTAN ADAT (Studi Kasus Pada Hutan Adat Masyarakat Dayak Iban Dusun Sungai Utik, Kecamatan Embaloh Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat). Diploma thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan Abstrak) ABSTRACT Teguh 01.pdf - Published Version Download (321kB)
	Text (BAB 1 Pendahuluan) BAB 1.pdf - Published Version Download (563kB)
	Text (BAB V Penutup) BAB V Penutup.pdf - Published Version Download (313kB)
	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (142kB)
	Text (Full Skripsi) Final Upload Teguh 01.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

INTISARI Teguh Miftah Asdaq, 1710823019, Departemen Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Andalas, Padang, 2023. Judul: Relasi Gender Dalam Pengelolaan Hutan Adat (Studi Kasus Pada Hutan Adat Masyarakat Dayak Iban Dusun Sungai Utik, Kecamatan Embaloh Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat). Relasi gender merupakan isu yang tidak pernah ada selesainya, pada masyarakat Dayak Iban Sungai Utik yang masih menjaga hutan adat mereka hingga sekarang, relasi gender yang dibangun bersifat egaliter dimana kedudukan, derajat serta status laki-laki dan perempuan berimbang sehingga dominasi gender sangat dihindari orang Iban Sungai Utik. Kawasan hutan yang sejauh pandangan identik dengan ranah laki-laki saja, berbeda pada masyarakat Iban Sungai Utik, dimana perempuan ikut mengambil peran yang besar diranah kawasan hutan adat. Penelitian ini akan mempertanyakan bagaimana masyarakat Dayak Iban Sungai Utik mengelola hutan, bagaimana relasi gender berperan dalam pengelolaan hutan dan hambatan yang terjadi dalam relasi gender. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data melalui observasi, observasi partisipatif, wawancara mendalam serta studi kepustakaan. Kajian mefokuskan pada isu gender terkait relasi gender pada masyarakat Dayak Iban Sungai Utik. Guna menghimpun data penelitian ini menetapkan 9 informan dan tidak menutup kemungkinan wawancara diluar informan yang telah ditetapkan guna berjalannya triangulasi data mengenai relasi gender pada masyarakat Dayak Iban Sungai Utik Hasilnya menunjukkan relasi gender yang terjadi pada masyarakat Dayak Iban Sungai Utik, relasi gender yang dibangun membuat mereka bisa terus mempertahankan hutan adat mereka ditengah maraknya kasus kontestasi negara dengan masyarakat adat menyoal kawasan hutan. Masyarakat Adat Sungai Utik membagi kawasan hutan mereka dengan sangat detail, berladang dikawasan hutan menjadi ciri khas tersendiri dengan metode pembukaan lahan pertanian yang dipertahankan sedari dulu dengan cara dibakar, prosesi berladang yang sarat akan ritual ini serta pembagian kerja antara perempuan dan laki-laki dalam prosesinya menandakan mereka berhubungan dengan erat, tidak hanya dengan sesama manusia namun juga alam. Masyarakat Iban Sungai Utik menempatkan suatu pemahaman dimana alam sangat erat dengan apa yang penting dalam kehidupan manusia dimana hutan adalah ibu, udara adalah nafas, dan sungai adalah darah, point tersebut ibu, nafas dan darah merupakan bagian yang teramat penting bagi manusia. Perumpamaan “ibu” yang berarti perempuan, mengindikasikan suatu yang amat spesial pada kedukukan kaum perempuan Dayak Iban Sungai Utik. Kata Kunci: Relasi Gender, Hutan Adat, Dayak Iban

Actions (login required)

View Item