Fatma, Utami (2017) Pembentukan dan Karakterisasi Sistem Biner Ibuprofen-Glisin dengan Metode Solvent Drop Grinding. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (COVER DAN ABSTRAK)
COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version Download (215kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I. PENDAHULUAN)
BAB I. PENDAHULUAN.pdf - Published Version Download (133kB) | Preview |
|
|
Text (BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN)
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN.pdf - Published Version Download (191kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (266kB) | Preview |
|
Text (TUGAS AKHIR ILMIAH)
TUGAS AKHIR ILMIAH.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Ibuprofen merupakan obat NSAID (Non-steroid anti inflammatory drug) yang digunakan sebagai analgetik, antipiretik dan antiinflamasi. Berdasarkan Biopharmaceutical Classification System (BCS) ibuprofen termasuk ke dalam kelas II dengan kelarutan rendah dan permeavilitas tinggi. Dalam penelitian ini, dilakukan upaya untuk meningkatkan kelarutan dan laju disolusi ibuprofen dengan sistem biner. Pembentukan sistem biner ibuprofen menggunakan glisin sebagai pembanding dilakukan dengan metode penggilingan (solvent drop grinding) dan juga dibuat campuran fisiknya. Sistme biner dan campuran fisik dikarakterisasi dengan analisis difraksi sinar-X, FT-IR (Fourtier Transform Infra Red), SEM (Scanning Electron Microscopy), analisis termal DSC (Differential Scanning Calorimetry) dan analisis ukuran partikel. Uji kelarutan dilakukan dalam air suling bebas CO2 menggunakan orbital shaker selama 72 jam dan uji dis olusi dilakukan dalam medium dapar fosfat pH 7,2 dengan metode keranjang. Penetapan kadar ibuprofen dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer UV. Hasil difaktogram sinar-X menunjukkan bahwa tidak terbentuk fase kristalin baru (kokristal). Pada analisis FT-IR menunjukkan tidak ada interaksi kimia antara obat dan zat tambahan. Hasil SEM menunjukkan adanya perubahan morfologi permukaan dibandingkan dengan komponen murni. Pada analisis termal menggunakan DSC menunjukkan bahwa tidak terjadi penurunan titik lebur (eutektik). Analisis ukuran partikel menunjukkan terjadinya pengurangan ukuran partikel sistem biner dibandingkan ibuprofen murni. Hasil uji kelarutan ibuprofen murni 68,501 μg/mL; campuran fisik 73,390 μg/mL dan sistem biner 106,376 μg/mL. Hasil uji disolusi menit ke-60 berturut-turut yaitu 77,693%; 80,907% dan 90,528%.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Divisions: | Fakultas Farmasi |
Depositing User: | s1 Fakultas Farmasi |
Date Deposited: | 03 Apr 2017 03:59 |
Last Modified: | 03 Apr 2017 03:59 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/20759 |
Actions (login required)
View Item |