ISOLASI SENYAWA SITOTOKSIK DARI EKSTRAK ETIL ASETAT JAMUR SIMBION Cladosporium bruhnei (WR10) ASAL SPON LAUT Haliclona fascigera

Rezka, Fajar Ramadhan (2016) ISOLASI SENYAWA SITOTOKSIK DARI EKSTRAK ETIL ASETAT JAMUR SIMBION Cladosporium bruhnei (WR10) ASAL SPON LAUT Haliclona fascigera. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (cover + abstrak)
COVER + ABSTRAK.pdf - Published Version

Download (198kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB 1 (PENDAHULUAN))
BAB 1 (PENDAHULUAN).pdf - Published Version

Download (292kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB AKHIR ( KESIMPULAN DAN SARAN))
BAB AKHIR (KESIMPULAN DAN SARAN).pdf - Published Version

Download (175kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (318kB) | Preview
[img] Text (skripsi full text)
Skripsi full text.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai isolasi senyawa sitotoksik dari ekstrak etil asetat jamur simbion (WR10) asal spon laut Haliclona fascigera. Identifikasi jamur simbion WR10 dilakukan secara molekuler dengan metoda determinasi gen 18S rRNA menggunakan alat PCR (Polymerase Chain Reaction). Dari hasil identifikasi, dapat diketahui bahwa jamur simbion WR10 adalah Cladosporium bruhnei strain USN 11 18S ribosomal RNA gene. Untuk mendapatkan senyawa sitotoksik, C. bruhnei dikultivasi dalam media beras selama 60 hari. Kemudian diekstraksi menggunakan pelarut etil asetat dengan cara maserasi dan diuapkan secara in vacuo. Uji aktivitas sitotoksik ekstrak dan senyawa hasil isolasi dilakukan dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) menggunakan larva udang Artemia salina L. Berdasarkan hasil skrining sitotoksik, diketahui nilai LC50 ekstrak adalah 50,11 ppm. Ekstrak selanjutnya diisolasi menggunakan metoda kromatografi sehingga diperoleh 2 senyawa murni yaitu senyawa E.1 dan E.2. Senyawa E.1 sebanyak 77,5 mg berupa gum, berwarna putih, tidak berbau dan mudah larut dalam pelarut metanol, etil asetat dan n-heksana dengan jarak leleh 49,9-51,1 ºC. Senyawa E.2 sebanyak 59,4 mg berupa kristal, berwarna putih, tidak berbau, dan mudah larut dalam pelarut metanol, etil asetat dan n-heksana dengan jarak leleh 186-189oC. Karakterisasi kedua senyawa tersebut dilakukan dengan metoda spekstroskopi (UV-Vis dan IR) dan diidentifikasi kemurnian senyawanya dengan menggunakan HPLC dan GC-MS. Hasil uji aktivitas sitotoksik senyawa murni E.1 dam E.2 menunjukan kedua senyawa tersebut bersifat sitotoksik dengan nilai LC50 masing-masingnya 104,71 ppm dan 76,55 ppm.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Fakultas Farmasi
Depositing User: s1 Fakultas Farmasi
Date Deposited: 22 Mar 2017 06:54
Last Modified: 22 Mar 2017 06:54
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/20631

Actions (login required)

View Item View Item