ANALISIS GENETIK 21 LOKUS SHORT TANDEM REPEATS (STR) SUKU MINANGKABAU DAN MENTAWAI DI SUMATERA BARAT

Citra, Manela (2023) ANALISIS GENETIK 21 LOKUS SHORT TANDEM REPEATS (STR) SUKU MINANGKABAU DAN MENTAWAI DI SUMATERA BARAT. Doctoral thesis, Universitas Andalas.

	Text (COVER DAN ABSTRAK) COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version Download (87kB)
	Text (BAB 1 PENDAHULUAN) BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Published Version Download (193kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (286kB)
	Text (BAB 7 PENUTUP) BAB 7 PENUTUP.pdf - Published Version Download (39kB)
	Text (FULL TEXT) DISERTASI FULL TEXT_CITRA MANELA_NIM. 1830312003.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB)

Abstract

Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa dengan budaya yang beragam. Campuran genetik dari berbagai belahan dunia pada masyarakat Indonesia akan membentuk struktur genetik tertentu di masing-masing daerah di Indonesia. Penelitian tentang frekuensi alel dan variasi genetik tiap suku bangsa di Indonesia belum banyak dilakukan. Sumatera Barat merupakan daerah rawan bencana. Kepulauan Mentawai dan pesisir Provinsi Sumatera Barat merupakan wilayah yang paling dekat dengan pusat gempa. Oleh karena itu, dilakukan penelitian pada 21 lokus STR untuk mendapat frekuensi alel suku Minangkabau dan Mentawai untuk memperkaya database variasi genetik suku di Indonesia. Data frekuensi alel diperlukan untuk proses identifikasi forensik. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan crosssectional. Sampel penelitian ini adalah 42 orang yang bersuku Minangkabau dan 42 orang bersuku Mentawai. Terhadap sampel diambil darah vena sebanyak 5 ml kemudian dilakukan pemeriksaan ekstraksi DNA menggunakan kit PrepFiler, kuantifikasi DNA dan amplifikasi DNA menggunakan PCR dengan kit GlobalFiller menggunakan primer 21 lokus STR dan elektroforesis menggunakan ABI Prism 3500 Genetic Analyzer. Perhitungan frekuensi alel dan parameter forensik menggunakan sofware Easy DNA dan FORSTAT. Dari hasil penelitian didapatkan pada suku Minangkabau ditemukan total 174 varian alel sedangkan pada suku Mentawai ditemukan 176 varian alel pada 21 lokus STR. Pada hampir semua alel di 21 lokus STR ditemukan perbedaan frekuensi alel antara suku Minangkabau dan Mentawai, namun perbedaan frekuensi yang berbeda signifikan hanya pada 15 alel (7,6%). Pada penelitian ini ditemukan beberapa alel yang sangat jarang ditemukan yaitu alel 6.3 lokus TH01 pada suku Mentawai dan alel 12.3 pada lokus D2S441 pada suku Minangkabau. Tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara rerata Expected heterozygosity, Power of discrimination, Match probability, Hardy Weinberg Equilibrium dan Polymorphic Information Content antara suku Minangkabau dan Mentawai. Lokus yang paling tinggi Expected heterozygosity dan Power of discrimination serta paling rendah Match probability nya adalah lokus SE33 baik pada suku Minangkabau maupun Mentawai. Beberapa lokus tidak berada pada keseimbangan Hardy Weinberg yaitu lokus D3S1358, D5S818, vWA pada suku Mentawai dan lokus D1S1656, D22S1045 pada suku Minangkabau, sedangkan lokus yang lain berada pada keseimbangan HardyWeinberg. Polymorphic information content disemua lokus baik pada suku Minangkabau dan Mentawai sangat polimorfis (p > 0,5). Rata-rata Power of discrimination di 21 lokus STR pada suku Minangkabau adalah 91,17% sedangkan pada suku Mentawai 91,92% sehingga disimpulkan 21 lokus STR ini dapat digunakan untuk identifikasi forensik dan studi genetika populasi pada suku Minangkabau dan Mentawai Kata kunci: Short tandem repeats, minangkabau, mentawai, variasi genetik,frekuensi alel

Actions (login required)

View Item