VARIASI ANOMALI SUHU PERMUKAAN LAUT DAN CURAH HUJAN INDONESIA AKIBAT PERBEDAAN POSISI EL-NIÑO SOUTHERN OSCILLATION DAN FASE INDIAN OCEAN DIPOLE

Ahmad, Zul Amal Zaini (2023) VARIASI ANOMALI SUHU PERMUKAAN LAUT DAN CURAH HUJAN INDONESIA AKIBAT PERBEDAAN POSISI EL-NIÑO SOUTHERN OSCILLATION DAN FASE INDIAN OCEAN DIPOLE. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version

Download (548kB)
[img] Text (Bab 1 (Pendahuluan))
Bab 1 (Pendahuluan).pdf - Published Version

Download (366kB)
[img] Text (Bab 5 (Kesimpulan dan Saran))
Bab 5 (Kesimpulan dan Saran).pdf - Published Version

Download (224kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (346kB)
[img] Text (Skripsi Full Text)
Draft Skripsi_Ahmad Zul Amal Zaini_1910442011.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

Penelitian mengenai variasi anomali suhu permukaan laut dan curah hujan Indonesia akibat perbedaan posisi El-Niño Southern Oscillation (ENSO) dan fase Indian Ocean Dipole (IOD) telah dilakukan dengan menggunakan menggunakan data ECMWF ERA-5 dan data CHIRPS. Penelitian bertujuan untuk menganalisis variasi anomali suhu permukaan laut dan curah hujan Indonesia akibat perbedaan posisi ENSO dan fase IOD dari tahun 1981 sampai 2021. Posisi ENSO ditentukan dengan menggunakan indeks ONI sedangkan fase IOD ditentukan dengan menggunakan indeks DMI. Penelitian ini menunjukkan posisi ENSO memberikan pengaruh yang berbeda terhadap suhu permukaan laut dan curah hujan Indonesia. Suhu permukaan laut cenderung lebih menurun sekitar 0,5℃ - 1℃ di bagian timur ketika El- Niño terjadi lebih jauh dengan Indonesia (Niño 1+2 dan Niño 3) sedangkan ketika La- Niña suhu bagian timur cenderung lebih meningkat sekitar 0,5℃ - 1℃ pada posisi tersebut. Selama El-Niño, semua wilayah Indonesia mengalami penurunan curah hujan. Penurunan curah hujan paling signifikan (lebih dari 30%) terjadi pada saat Niño 1+2 dan Niño 3, diikuti oleh Niño 3.4 dan Niño 4. Sementara saat La-Niña, peningkatan curah hujan paling signifikan terjadi pada posisi yang lebih dekat dengan Indonesia (Niña 3.4 dan Niña 4). Fase IOD juga memberikan pengaruh yang berlainan. Fase IOD positif menyebabkan curah hujan dan suhu permukaan laut menurun sedangkan IOD negatif menyebabkan curah hujan dan suhu permukaan laut meningkat. IOD dan ENSO yang terjadi secara bersamaan memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap suhu permukaan laut dan curah hujan Indonesia. Ketika El-Niño terjadi bersamaan dengan IOD positif, suhu permukaan laut dan curah hujan menurun. Penurunan curah hujan terjadi pada seluruh wilayah Indonesia melebihi 40%. Namun, ketika La-Niña terjadi bersamaan dengan IOD negatif suhu permukaan laut meningkat secara keseluruhan. Kedua kejadian ini juga menyebabkan curah hujan Indonesia menjadi lebih meningkat.

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Mutya Vonnisa, M.Sc
Uncontrolled Keywords: Anomali, curah hujan, El-Niño Southern Oscillation,Indian Ocean Dipole, suhu permukaan laut.
Subjects: Q Science > QC Physics
Q Science > QE Geology
Divisions: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Fisika
Depositing User: s1 fisika fisika
Date Deposited: 13 Jul 2023 03:42
Last Modified: 13 Jul 2023 03:42
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/206091

Actions (login required)

View Item View Item