Dzulkifli, Dzulkifli (2023) Gambaran Kelainan Refraksi Di Poliklinik Mata RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2021. Diploma thesis, Universitas Andalas.
Text (Cover dan Abstrak)
abstrak.pdf - Published Version Download (224kB) |
|
Text (Bab 1 Pendahuluan)
BAB 1 Pendahuluan.pdf - Published Version Download (154kB) |
|
Text (Bab 6 Penutup)
BAB 6 Penutup.pdf - Published Version Download (110kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (220kB) |
|
Text (Skripsi Full Text)
Skripsi full text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Kelainan refraksi merupakan tidak tepatnya cahaya jatuh di retina yang diakibatkan panjang aksial mata serta kekuatan optik yang terganggu. Jika mata terdapat kelainan refraksi yang mengakibatkan cahaya tidak dapat difokuskan di retina tanpa bantuan akomodasi merupakan ametropia. Terdapat tiga jenis kelainan refraksi, yaitu miopia, hipermetropia, serta astigmatisme. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional melalui studi kasus dengan mengumpulkan data rekam medis pasien miopia, hipermetropia, dan astigmatisme, di Poliklinik Mata RSUP Dr. M. Djamil Padang periode 1 Januari 2021 – 31 Desember 2021 dengan mata yang didiagnosis kelainan refraksi yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi sebanyak 110 pasien dan 220 mata. Seluruh variabel dianalisis dengan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan 85 pasien didiagnosis astigmatisme, dengan 50 pasien didiagnosis miopia, serta 8 pasien didiagnosis hipertmetropia. Pasien kelainan refraksi dengan kelompok usia terbanyak adalah pada rentang 10-19 tahun (31.82%) dengan mayoritas perempuan (67.27%). Gejala klinis terbanyak adalah pandangan kabur (100%), sedangkan berdasarkan tingkatannya pasien miopia terbanyak adalah miopia tinggi (70.73%), hipermetropia terbanyak adalah hipermetropia rendah (76.92%). Lalu untuk klasifikasi astigmatisme, astigmatisme miopia kompositus merupakan yang terbanyak (83.01%). Visus pasien kelainan refraksi sebelum dikoreksi terbanyak adalah kelompok mild – no visual impairment (39.54%), visus setelah dikoreksi terbanyak adalah kelompok mild – no visual impairment (94.09%). Saran untuk penelitian ini adalah masyarakat agar memeriksa matanya secara berkala dan sedini mungkin jika terdapat gejala yang mengarah ke kelainan refraksi guna mendeteksi kelainan refraksi dan mencegah terjadinya kebutaan.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Dr. dr. Muhammad Hidayat, Sp.M(K) |
Uncontrolled Keywords: | Miopia, Hipermetropia, Astigmatisma |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RE Ophthalmology |
Divisions: | Fakultas Kedokteran |
Depositing User: | S1 Pendidikan Kedokteran |
Date Deposited: | 10 Jul 2023 03:51 |
Last Modified: | 10 Jul 2023 03:51 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/205629 |
Actions (login required)
View Item |