Perbedaan Kadar S100B berdasarkan Derajat Perlukaan menurut Aspek Medikolegal pada Korban Trauma Kepala di IGD RSUP Dr. M. Djamil Padang

Safira, Mayeza Qolbana (2023) Perbedaan Kadar S100B berdasarkan Derajat Perlukaan menurut Aspek Medikolegal pada Korban Trauma Kepala di IGD RSUP Dr. M. Djamil Padang. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
Abstrak.pdf - Published Version

Download (57kB)
[img] Text (BAB 1 Pendahuluan)
BAB 1 Pendahuluan.pdf - Published Version

Download (111kB)
[img] Text (BAB 7 Penutup)
BAB 7 Penutup.pdf - Published Version

Download (101kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (122kB)
[img] Text (Skripsi Full Text)
Skripsi Full Text.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

Trauma kepala adalah cedera pada kepala yang disebabkan oleh serangan mekanik eksternal yang merupakan penyebab utama kecacatan dan kematian pada dewasa muda di seluruh dunia. Kasus trauma kepala yang terjadi akibat tindak pidana diperlukan visum et repertum dimana pada bagian kesimpulannya terdapat derajat perlukaan yang nantinya akan berdampak terhadap sanksi yang akan diterima oleh pelaku. Serum biomarker S100B mempunyai potensi manfaat untuk meningkatkan pengambilan keputusan dalam memprediksi tingkat keparahan pasien yang menderita cedera otak akibat trauma kepala Jumlah sampel yang didapatkan sebanyak 42 orang pasien korban trauma kepala yang masuk ke instalasi gawat darurat lalu diambil sampel darahnya. Kadar S100B didapatkan dengan menganalisis serum darah sampel dengan metode ELISA. Data diolah dan dianalisis dengan metode analisis non parametrik Mann-Whitney. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini bahwa pada korban trauma kepala jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki (76,2%). Kelompok usia terbanyak yaitu rentang 12-25 tahun (45,2%). Lebih dari separuh pasien merupakan pasien yang bekerja (59,5%). Hampir seluruh pasien mengalami cedera karena kecelakaan lalu lintas (92,9%). Pasien yang datang karena rujukan lebih banyak dibandingkan bukan rujukan (76,2%). Lebih dari separuh pasien mengalami trauma tempat lain selain di kepala (61,9%). Hasil pemeriksaan GCS dengan skor 13-15 merupakan jumlah terbanyak (59,5%). Derajat perlukaan terbanyak pada korban trauma kepala adalah derajat sedang (81%). Sedangkan tidak ditemukan korban trauma kepala dengan derajat ringan. Berdasarkan metode analisis yang telah dilakukan adalah tidak ditemukan perbedaan yang signifikan antara kadar S100B berdasarkan derajat perlukaan pada korban trauma kepala (p=0,219). Kesimpulan dan saran dari penelitian ini yaitu tidak terdapat perbedaan bermakna antara kadar S100B berdasarkan derajat perlukaan ringan, sedang, dan berat. Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai perbedaan S100B berdasarkan derajat perlukaan dengan kasus cedera kepala yang lebih variatif derajat perlukaanya.

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Dr. dr. Rika Susanti, Sp.F.M (K)
Uncontrolled Keywords: trauma kepala, derajat perlukaan, S100B
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Fakultas Kedokteran > Profesi Dokter
Depositing User: S1 Pendidikan Kedokteran
Date Deposited: 04 Jul 2023 08:08
Last Modified: 04 Jul 2023 08:08
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/205327

Actions (login required)

View Item View Item