PELAKSANAAN PERJANJIAN PENGANGKUTAN BARANG MENGGUNAKAN KAPAL PETI KEMAS ( STUDI KASUS PT. MERATUS LINE CABANG PADANG)

Muhammad, Ivan Pramana (2016) PELAKSANAAN PERJANJIAN PENGANGKUTAN BARANG MENGGUNAKAN KAPAL PETI KEMAS ( STUDI KASUS PT. MERATUS LINE CABANG PADANG). Diploma thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

Preview	Text (Cover dan Abstrak) ABSTRAK.pdf - Published Version Download (154kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) BAB I PENDAHULUAN PDF.pdf - Published Version Download (172kB) | Preview
Preview	Text (BAB Akhir) BAB AKHIR PDF.pdf - Published Version Download (110kB) | Preview
Preview	Text (Daftar Pustaka) DAFTAR PUSTAKA PDF.pdf - Published Version Download (107kB) | Preview
	Text (Skripsi Fulltext) SKRIPSI.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB)

Abstract

Pengangkutan adalah perpindahan tempat, baik mengenai benda-benda maupun orang, karena perpindahan itu mutlak diperlukan untuk mencapai dan meninggikan manfaat serta efisien setiap pengangkutan bertujuan untuk tiba di tempat tujuan dengan selamat dan meningkatkan nilai guna baik bagi penumpang maupun barang yang diangkut. Pengangkutan barang didalam pelaksanaanya didahului dengan adanya kesepakatan antara pihak-pihak yang ingin mengadakan pengangkutan barang. Kesepakatan tersebut tertuang dalam bentuk perjanjian pengangkutan. Dalam Undang-undang No.17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, kewajiban pengangkut diatur dalam Pasal 38, menyatakan bahwa ketentuan dalam pasal ini agar perusahaan angkutan atau PT. Meratus Line ini tidak membedakan perlakuan terhadap pihak pengguna jasa angkutan sepanjang yang telah disepakati dalam perjanjian pengangkutan. Penelitian ini, penulis mengemukakan empat rumusan permasalahan, yakni : 1) Bagaimana proses terbentuknya perjanjian pengangkutan barang tersebut dan dokumen-dokumen apa saja yang diperlukan, 2) Apakah objek pengangkutan tersebut sesuai dengan apa yang diperjanjikan, 3) Siapa yang harus bertanggung jawab bila terjadinya wanprestasi dalam pengangkutan serta apa saja bentuk tanggung jawab itu dan 4) Apa peran PT. Pelindo dalam pengawasan pengangkutan barang pada Peti Kemas. Adapun pendekatan masalah yang penulis gunakan adalah pendekatan yuridis empiris yaitu hukum bukan semata-mata sebagai suatu seperangkat atau Perundang-undangan yang bersifat normatif saja akan tetapi hukum dilihat sebagai perilaku masyarakat dalam mengimplementasikan hukum. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil yakni : proses terbentuknya perjanjian terjadi sejak saat perjanjian mengikat kedua belah pihak, yaitu sejak tercapainya kata sepakat mengenai hal-hal pokok antara kedua belah pihak, pihak pengangkut PT. Meratus Line dan pihak Perusahaan EMKL sebagai nama pengirim barang/kuasanya, setelah adanya penawaran dan permintaan maka diterbitkannya Bill of Lading sebagai tanda dokumen pengangkutan. Didalam dokumen tersebut dicantumkan nama atau jenis barang yang akan dipisahkan bagiannya, termasuk barang berbahaya, mudah rusak dan berdokumen. Nantinya barang tersebut harus sesuai dengan dokumen yang ada didalam Bill of Lading. Pertanggungjawaban dibebankan kepada pihak-pihak dalam pengangkutan, masing-masing pihak memiliki tanggung jawab yang berbeda. Pengangkut bertanggung jawab atas penyerahan barang diangkut sampai ketempat tujuan dengan selamat sedangkan pengirim bertanggung jawab membayar ongkos pengiriman. Bentuk-bentuk dari pertanggung jawaban itu adalah ganti kerugian apabila ada salah satu pihak yang melakukan kesalahan dan kelalaian. Pelindo sebagai operator pelabuhan menjalankan tugasnya untuk mengatur pengiriman barang selama dipelabuhan sebagai pelayanan jasanya. Pengawasan oleh Pelindo terhadap Pengiriman barang adalah jasa surveyor dan pengecekan kelengkapan dokumen sesuai dengan barang masuk kepelabuhan

Actions (login required)

View Item