Aisman, Aisman (2020) ANALISIS PENGEMBANGAN ELEKTRIFIKASI BERBASIS BIOMASSA PERTANIAN DI DAERAH KEPULAUAN KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI. Doctoral thesis, Universitas Andalas.
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak-3.pdf - Published Version Download (306kB) |
|
Text (Bab I Pendahuluan)
Bab I (Pendahuluan).pdf - Published Version Download (383kB) |
|
Text (Bab Akhir Penutup)
Bab Akhir (Penutup dan Kesimpulan).pdf - Published Version Download (232kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka-4.pdf - Published Version Download (363kB) |
|
Text (Disertasi Fulltext)
Disertasi Full-2.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi eksisting elektrifikasi, memproyeksikan kebutuhan elektrifikasi, menghitung kebutuhan biomassa, mengidentifikasi dan menganalisis elemen-elemen yang berpengaruh serta menganalisis kelayakan ekonomi pengembangan elektrifikasi berbasis biomassa pertanian. Analisis kondisi eksisting elektrifikasi dilakukan dengan menggunakan data series dan hasil wawancara. Proyeksi kebutuhan elektrifikasi dimulai dengan proyeksi jumlah rumah tangga dengan menggunakan teknik Forecasting Double Moving Average dan uji akurasi model U’ Theil Statistic, dilanjutkan dengan menghitung kebutuhan elektrifikasi rumah tangga. Kebutuhan elektrifikasi juga dihitung untuk pengembangan industri pengolahan hasil pertanian skala rumah tangga. Berdasarkan kebutuhan elektrifikasi yang diproyeksikan, dihitung jumlah dan luas tanaman bambu yang dibutuhkan. Penyusunan elemen yang mempengaruhi program dimulai dengan FGD, selanjutnya dilakukan wawancara pakar dan analisis dengan teknik Impretive Structural Modelling (ISM). Analisis kelayakan ekonomi menggunakan parameter Benefit Cost Ratio. Pelanggan listrik Kabupaten Kepulauan Mentawai tahun 2019; rumah tangga 91,0%, kantor pemerintah 1,8%, bisnis 3,8%, sosial 3,2%, dan pelanggan lainnya 0,2%. Kebutuhan elektrifikasi Kabupaten Kepulauan Mentawai tahun 2020 diproyeksikan 5.318,55 KW dan sebesar 8.066 KW hingga tahun 2035, serta untuk industri pengolahan hasil pertanian 127 KW. Tanaman bambu yang dibutuhkan untuk tahun 2020 diproyeksikan seluas 421,05 ha dan seluas 638,55 ha untuk sampai tahun 2035, seluas 10 ha untuk industri pengolahan hasil pertanian serta 55,4 ha untuk Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBM) yang sudah ada, total hingga tahun 2035 menjadi seluas 1.125 ha. .Berdasarkan analisis ISM terlihat faktor-faktor yang sangat mempengaruhi program elektrifikasi berbasis biomassa ini adalah (1) sistem insentif, (2) tokoh masyarakat dan (3) Rencana Tata Ruang Wilayah. Sementara itu faktor-faktor yang sangat dipengaruhi dan bersifat dependence yaitu (1) penambahan pendapatan asli daerah, (2) peningkatan pendapatan masyarakat, (3) penciptaan kewirausahaan dan (4) peningkatan etos kerja. Terdapat 3 variabel yang dapat mempengaruhi sensitifitas aliran kas PLTBM yaitu gosphi, harga beli bambu dan harga jual daya listrik. Pola aliran kas yang dihasilkan dengan simulasi ketiga variable ini memperlihatkan kecendrungan ketidaklayakan program secara finansial. Meski demikian ada benefit (manfaat) langsung yang diperoleh oleh masyarakat konsumen PLTBM yaitu penghematan biaya listrik sebesar Rp. 2.317,- untuk setiap kWh listrik yang dikonsumsi. Dengan memasukan benefit ini sebagai pendapatan, maka PLTBM ini layak dikembangkan dengan indikator BCR besar dari 1. Kata kunci : bamboo, BCR, biomassa, electrifikasi, ISM
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Primary Supervisor: | Prof.Dr.Ir.Santosa,MP |
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Pascasarjana (S3) |
Depositing User: | S3 Ilmu-Ilmu Pertanian |
Date Deposited: | 24 May 2023 03:19 |
Last Modified: | 24 May 2023 03:19 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/204517 |
Actions (login required)
View Item |