Analisis Penerapan Metode Lean Six Sigma untuk menurunkan Waste Pada Produksi kapal di PT Citra SHipyard

Eko, Priyanda (2023) Analisis Penerapan Metode Lean Six Sigma untuk menurunkan Waste Pada Produksi kapal di PT Citra SHipyard. Masters thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan Abstrak) Text (Abstrak).pdf - Published Version Download (48kB)
	Text (Bab I Pendahuluan) BAB I Pendahuluan-1.pdf - Published Version Download (375kB)
	Text (BAB V Penutup) Text (BAB V Penutup).pdf - Published Version Download (80kB)
	Text (Daftar Pustaka) Text (DAFTAR PUSTAKA).pdf - Published Version Download (203kB)
	Text (Tesis Fulltext) Tesis Eko Priyanda 1920912007.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengurangi waste pada produksi kapal di PT Citra Shipyard. Banyaknya waste yang terdapat selama proses produksi kapal menyebabkan time actual penyelesaian kapal tidak sesuai dengan planning yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan owner. Diperlukan analisa yang akurat untuk mengurangi waste sehingga akar penyebab masalah dapat teratasi. Hal ini dapat dilakukan dengan analisa menggunakan metode lean six sigma. Metode ini dapat mengurangi waste dan menyelesaikan masalah dengan memberikan improve/ perbaikan. Metodologi penelitian dilakukan dengan menggunakan tahapan DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve dan Control). Waste yang terjadi yaitu waste waiting, inventory, defect, motion, transportation, processing. Dalam prosesnya diperlukan analisis menggunakan tool-tool seperti flow process mapping, diagram pareto, fishbone diagram, dan FMEA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akar penyebab critical waste yang mempengaruhi keterlambatan penyelesaian produksi kapal dapat diketahui dari 3 RPN (Risk Priority Number) tertinggi yaitu pada waste defect dimana cacat welding yang penyebab utama nya adalah Welder tidak memahami WPS dengan nilai RPN 432 dan Ampere Travo yang digunakan tidak stabil dengan nilai RPN 432 , dan pada waste transportasi dengan Critical Waste Loader bolak balik mencari batu kubus akibat terbatasnya ketersediaan batu kubus dengan nilai RPN 384. Nilai sigma performan perusahaan untuk waste defect saat ini terdapat pada Level 2.48. Usulan perbaikan untuk 3 RPN tertinggi yang didapatkan berdasarkan FMEA yaitu melakukan pemeliharaan berkala pada Travo Welding yang dilakukan oleh divisi Fasilitas, melakukan briefing time membaca WPS secara bersama dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh Welder, dan pengadaan penambahan batu kubus sehingga tidak membuat Loader berkelilig mencari batu kubus saat akan peletakan bottom kapal. Estimasi penurunan RPN setelah rekomendasi perbaikan untuk Critical Waste defect yaitu Welder tidak memahami WPS mencapai 41.67 % dan Ampere Travo yang digunakan tidak stabil mencapai 31.94 %. Kemudian Critical Waste Transportation yaitu Loader bolak balik mencari batu kubus akibat terbatasnya ketersediaan batu kubus mencapai 23.34 %. Sehingga setelah rekomendasi pada ketiga RPN tertinggi tersebut akan berdampak pada waktu produksi kapal berkurang sebesar 14 hari dari waktu sebelum rekomendadi, biaya operasional berkurang 6 % dari total biaya operasional sebelum dan nilai sigma menjadi 2.55 . Kata Kunci: Lean Six Sigma, metode DMAIC, waste, produksi kapal. Penelitian ini dilakukan untuk mengurangi waste pada produksi kapal di PT Citra Shipyard. Banyaknya waste yang terdapat selama proses produksi kapal menyebabkan time actual penyelesaian kapal tidak sesuai dengan planning yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan owner. Diperlukan analisa yang akurat untuk mengurangi waste sehingga akar penyebab masalah dapat teratasi. Hal ini dapat dilakukan dengan analisa menggunakan metode lean six sigma. Metode ini dapat mengurangi waste dan menyelesaikan masalah dengan memberikan improve/ perbaikan. Metodologi penelitian dilakukan dengan menggunakan tahapan DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve dan Control). Waste yang terjadi yaitu waste waiting, inventory, defect, motion, transportation, processing. Dalam prosesnya diperlukan analisis menggunakan tool-tool seperti flow process mapping, diagram pareto, fishbone diagram, dan FMEA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akar penyebab critical waste yang mempengaruhi keterlambatan penyelesaian produksi kapal dapat diketahui dari 3 RPN (Risk Priority Number) tertinggi yaitu pada waste defect dimana cacat welding yang penyebab utama nya adalah Welder tidak memahami WPS dengan nilai RPN 432 dan Ampere Travo yang digunakan tidak stabil dengan nilai RPN 432 , dan pada waste transportasi dengan Critical Waste Loader bolak balik mencari batu kubus akibat terbatasnya ketersediaan batu kubus dengan nilai RPN 384. Nilai sigma performan perusahaan untuk waste defect saat ini terdapat pada Level 2.48. Usulan perbaikan untuk 3 RPN tertinggi yang didapatkan berdasarkan FMEA yaitu melakukan pemeliharaan berkala pada Travo Welding yang dilakukan oleh divisi Fasilitas, melakukan briefing time membaca WPS secara bersama dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh Welder, dan pengadaan penambahan batu kubus sehingga tidak membuat Loader berkelilig mencari batu kubus saat akan peletakan bottom kapal. Estimasi penurunan RPN setelah rekomendasi perbaikan untuk Critical Waste defect yaitu Welder tidak memahami WPS mencapai 41.67 % dan Ampere Travo yang digunakan tidak stabil mencapai 31.94 %. Kemudian Critical Waste Transportation yaitu Loader bolak balik mencari batu kubus akibat terbatasnya ketersediaan batu kubus mencapai 23.34 %. Sehingga setelah rekomendasi pada ketiga RPN tertinggi tersebut akan berdampak pada waktu produksi kapal berkurang sebesar 14 hari dari waktu sebelum rekomendadi, biaya operasional berkurang 6 % dari total biaya operasional sebelum dan nilai sigma menjadi 2.55 .

Actions (login required)

View Item