HUBUNGAN HASIL DIRECT COOMB’S TEST DENGAN KEJADIAN HEMOLISIS PADA PASIEN HEMATO-ONKOLOGI

Tri, Amelia Sari (2023) HUBUNGAN HASIL DIRECT COOMB’S TEST DENGAN KEJADIAN HEMOLISIS PADA PASIEN HEMATO-ONKOLOGI. Masters thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

[img] Text (Cove dan abstrak)
Cover dan abstrak.pdf - Published Version

Download (822kB)
[img] Text (Bab I Pendahuluan)
BAB 1 (2).pdf - Published Version

Download (281kB)
[img] Text (BAB VII)
BAB 7.pdf - Published Version

Download (175kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (247kB)
[img] Text (THESIS FULL)
Tesis Tri Amelia Sari.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Latar Belakang: Kelainan hemato-onkologi dapat disertai anemia hemolitik autoimun (AIHA) akibat adanya faktor genetik dan lingkungan yang mengganggu toleransi sentral dan perifer. Kombinasi klinis dan pemeriksaan laboratorium diperlukan untuk menegakkan diagnosis AIHA. Direct coomb’s test (DCT) merupakan pemeriksaan untuk mendeteksi autoantibodi pada sel eritrosit. Keadaan hemolisis dapat diketahui melalui pemeriksaan marker hemolisis seperti hemoglobin, retikulosit, bilirubin indirek serum dan lactate dehidrogenase (LDH). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan hasil DCT dengan kejadian hemolisis pada pasien hemato-onkologi. Metode: Penelitian analitik dengan rancangan potong lintang dilakukan terhadap 78 pasien hemato-onkologi dewasa di RSUP Dr. M. Djamil Padang mulai Juli 2022 hingga Januari 2023. Diagnosis hemato-onkologi berdasarkan kriteria diagnosis dari klinisi. Direct coomb’s test dilakukan melalui metode gel test. Marker hemolisis yang terdiri dari hemoglobin, retikulosit, bilirubin indirek serum, dan LDH dilakukan menggunakan alat hematologi dan kimia klinik otomatis. Data dianalisis dengan uji Fisher exact, bermakna jika p <0,05. Hasil: Median umur subjek penelitian 53 tahun, rentang (18-76) tahun. Subjek penelitian terbanyak adalah perempuan (44 orang, 56,4%). Persentase hasil DCT positif adalah 33,33% dan kejadian hemolisis sebesar 5,1%. Kelompok hemolisis positif memiliki median kadar hemoglobin yang lebih rendah, median retikulosit dan median kadar LDH yang lebih tinggi dibandingkan kelompok hemolisis negatif. Uji statistik menunjukkan perbedaan yang bermakna antara hasil DCT positif dengan kejadian hemolisis (p =0,01). Simpulan: Terdapat hubungan antara hasil DCT dengan kejadian hemolisis.

Item Type: Thesis (Masters)
Primary Supervisor: Dr. dr. Zelly Dia Rofinda, Sp.PK (K)
Uncontrolled Keywords: hemato-onkologi, AIHA, DCT, kejadian hemolisis.
Subjects: R Medicine > RB Pathology
Divisions: Pascasarjana (S2)
Depositing User: s2 Program Pendidikan Dokter Spesialis
Date Deposited: 08 May 2023 07:08
Last Modified: 08 May 2023 07:08
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/202615

Actions (login required)

View Item View Item