GAYA KEPEMIMPINAN METTE FREDERIKSEN DALAM KEBIJAKAN REPATRIASI PENGUNGSI SURIAH DI DENMARK MELALUI VISI ZERO ASYLUM SEEKERS

Titan, Alramadhan (2023) GAYA KEPEMIMPINAN METTE FREDERIKSEN DALAM KEBIJAKAN REPATRIASI PENGUNGSI SURIAH DI DENMARK MELALUI VISI ZERO ASYLUM SEEKERS. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (SAMPUL DAN ABSTRAK - Titan Alramadhan (1910852001))
SAMPUL DAN ABSTRAK - Titan Alramadhan (1910852001).pdf - Published Version

Download (277kB)
[img] Text (BAB I - Titan Alramadhan (1910852001))
BAB I - Titan Alramadhan (1910852001).pdf - Published Version

Download (419kB)
[img] Text (BAB V - Titan Alramadhan (1910852001))
BAB V - Titan Alramadhan (1910852001).pdf - Published Version

Download (206kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA - Titan Alramadhan (1910852001))
DAFTAR PUSTAKA - Titan Alramadhan (1910852001).pdf - Published Version

Download (253kB)
[img] Text (FULL DRAFT SKRIPSI - Titan Alramadhan (1910852001))
FULL DRAFT SKRIPSI - Titan Alramadhan (1910852001).pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (7MB) | Request a copy

Abstract

Denmark merupakan negara anggota Uni Eropa pertama yang menetapkan kebijakan repatriasi terhadap pengungsi. Kebijakan repatriasi pengungsi yang tertera dalam Danish Aliens Act (Lovforslag nr. L 226) tersebut mengatur mekanisme penerimaan suaka Denmark yang menyatakan bahwa seluruh pengungsi non-Barat akan direpatriasi ke Rwanda. Kebijakan ini secara tidak langsung ditujukan kepada pengungsi Suriah, karena mereka merupakan kelompok non-Barat mayoritas di Denmark. Penelitian ini bertujuan untuk menilik dominasi Mette Frederiksen yang saat ini menjabat sebagai Perdana Menteri Denmark, dalam memperjuangkan penetapan kebijakan repatriasi pengungsi melalui visi Zero Asylum Seekers. Mette Frederiksen menganggap bahwa keberadaan pengungsi dan pencari suaka non-Barat merupakan hal yang menghambatnya dalam menyejahterakan masyarakat asli Denmark, sehingga diperlukan langkah untuk menepis seluruh pengungsi dan pencari suaka tersebut. Kebijakan repatriasi ini nyatanya sangat bertentangan dengan instrumen hukum yang berlaku secara regional maupun internasional. Peran Mette Frederiksen dalam proses penetapan kebijakan repatriasi pengungsi ini dianalisis menggunakan kerangka konseptual “Predominant Leader” oleh Margaret G. Hermann, dkk. Terdapat tiga komponen yang menjadi parameter gaya kepemimpinan serta dominasi Mette Frederiksen sesuai kerangka konseptual tersebut, yang meliputi reaksi terhadap kendala politik, keterbukaan pada informasi, dan motivasi dalam bertindak. Berdasarkan operasionalisasi konsep, disimpulkan bahwa Mette Frederiksen telah menentang kendala politik dan mengabaikan seluruh input dan informasi yang ditujukan kepadanya selama proses penetapan kebijakan repatriasi pengungsi. Selain itu, didapati pula bahwa Mette Frederiksen dimotivasi oleh dua hal, yaitu untuk memprioritaskan kesejahteraan masyarakat asli Denmark, dan untuk menjadikan Denmark yang bersih dari pengungsi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Mette Frederiksen merupakan pemimpin dengan gaya kepemimpinan crusader, directive, dan goal-driven. Kata Kunci: Denmark, Mette Frederiksen, Repatriasi, Zero Asylum Seekers, dan Pengungsi.

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Haiyyu Darman Moenir, S.IP, M.Si, Rifki Dermawan, S.Hum, M.Sc
Uncontrolled Keywords: Denmark, Mette Frederiksen, Repatriasi, Zero Asylum Seekers, Pengungsi
Subjects: J Political Science > JN Political institutions (Europe)
J Political Science > JV Colonies and colonization. Emigration and immigration. International migration
J Political Science > JZ International relations
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional
Depositing User: s1 ilmu hubungan internasional
Date Deposited: 14 Apr 2023 04:34
Last Modified: 14 Apr 2023 04:34
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/202491

Actions (login required)

View Item View Item