HUBUNGAN TINGKAT STRES PSIKOSOSIAL DENGAN KEKAMBUHAN DERMATITIS SEBOROIK PADA PASIEN DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN RSUP DR. M. DJAMIL PADANG

RAHMALIA, DESTRI HIDAYANI (2016) HUBUNGAN TINGKAT STRES PSIKOSOSIAL DENGAN KEKAMBUHAN DERMATITIS SEBOROIK PADA PASIEN DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN RSUP DR. M. DJAMIL PADANG. Diploma thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK fix - Copy.pdf - Published Version

Download (176kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB 1)
BAB 1 hasil.pdf - Published Version

Download (174kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB 7)
BAB 7.pdf - Published Version

Download (137kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (169kB) | Preview
[img] Text (SKRIPSI UTUH)
format utuh.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)

Abstract

Dermatitis seboroik merupakan kelainan kulit papuloskuamosa kronik yang terjadi pada daerah yang banyak mengandung kelenjar sebasea. Insiden dermatitis seboroik mencapai puncaknya pada bayi usia tiga bulan pertama dan usia 30-60 tahun. Dermatitis seboroik merupakan suatu penyakit yang mudah kambuh. Kekambuhan dermatitis seboroik berkaitan dengan faktor pencetusnya, salah satunya adalah stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat stres psikososial dengan kekambuhan dermatitis seboroik pada pasien di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Dr. M. Djamil Padang. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross sectional yang dilaksanakan pada bulan Januari 2016 sampai dengan September 2016 di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Dr. M. Djamil Padang. Pengumpulan data menggunakan instrumen Holmes and Rahe Stress Scale kepada 32 pasien yang menjadi sampel penelitian. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji Kruskal-Wallis Test. Hasil penelitian menunjukkan hampir setengah dari responden (46,9%) dikelompokkan dalam stres ringan dan diikuti dengan stres sedang (43,8%). Lebih dari setengah responden mengalami kekambuhan dengan frekuensi sering (59,4%). Sebagian besar responden mengalami tingkat stres ringan dan sedang dengan frekuensi kekambuhan sering. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat stres psikososial dengan kekambuhan dermatitis seboroik pada pasien di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Dr. M. Djamil Padang (p= 0,180). Kata Kunci : dermatitis seboroik, tingkat stres

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
R Medicine > RL Dermatology
Divisions: Fakultas Kedokteran
Depositing User: s1 pendidikan kedokteran
Date Deposited: 04 Jan 2017 03:30
Last Modified: 04 Jan 2017 03:30
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/20051

Actions (login required)

View Item View Item