PIKIRAN-PIKIRAN KRITIS MOHAMMAD NATSIR TERHADAP PEMERINTAH DAN RAKYAT TAHUN 1950-1958

Ikhsan, Musfiratul Aini Ikhsan (2023) PIKIRAN-PIKIRAN KRITIS MOHAMMAD NATSIR TERHADAP PEMERINTAH DAN RAKYAT TAHUN 1950-1958. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak Musfirah.pdf - Published Version

Download (379kB)
[img] Text (BAB I Pendahuluan)
BAB I Musfiratul Aini Ikhsan.pdf - Published Version

Download (452kB)
[img] Text (BAB IV Kesimpulan)
BAB IV Kesimpulan Musfiratul Aini Ikhsan.pdf - Published Version

Download (323kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA MUSFIRATUL.pdf - Published Version

Download (490kB)
[img] Text (Full Text Skripsi)
TUGAS AKHIR UTUH SKRIPSI MUSFIRATUL AINI IKHSAN.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

ABSTRAK Skripsi ini berjudul “Pikiran-Pikiran Kritis Mohammad Natsir terhadap Pemerintah dan Rakyat Tahun 1950-1958.” Skripsi ini termasuk dalam kajian sejarah intelektual, karena bertujuan untuk menganalisis pikiran-pikiran kritis Mohammad Natsir yang dimulai dari biografi hidupnya, jiwa zaman dan latar belakang pemikiran politik, serta intelektualnya. Jenis penelitian ini adalah studi kepustakaan, dan tentunya menggunakan metode sejarah yang terdiri dari empat tahap. Tahap pertama penelitian ini adalah heuristik atau pengumpulan sumber, yakni berupa tu lisan-tulisan Mohammad Natsir dalam bentuk artikel di surat kabar, dan sumber-sumber sezaman yang relevan tentang Mohammad Natsir. Setelah semua sumber terkumpul, maka dilakukan tahap kedua, yakni kritik sumber, guna mengklasifikasikan sumber-sumber yang relevan. Tahap ketiga adalah menginterpretasi data yang telah dianalisis dari sumber-sumber penelitian yang relevan tersebut. Tahap terakhir adalah historiografi atau penulisan sejarah. Pikiran-pikiran kritis Mohammad Natsir termasuk pada pemikiran politik (political thought), karena pikiran-pikiran kritis tersebut dilahirkan dari persoalan negara, pemerintah, dan rakyat yang merupakan bagian dari peristiwa politik. Mosi Integral Natsir merupakan salah satu bentuk pikiran-pikiran kritis Mohammad Natsir yang terkenal, yakni dalam konteks negara kesatuan. Kemudian pikiran-pikiran kritis Mohammad Natsir terhadap pemerintah, ditujukan terhadap pemerintah Indonesia dan pemerintah Belanda. Pikiran-pikiran kritis terhadap pemerintah Indonesia terutama Presiden Soekarno, diajukan dalam konteks Republik Indonesia Serikat (RIS) dan konteks Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI), sedangkan terhadap pemerintah Belanda diajukan dalam konteks persoalan Irian Barat dan penyelesaiannya. Pikiran-pikiran kritis Mohammad Natsir juga ditujukan terhadap rakyat, yang diajukan dalam empat konteks. Pertama, konteks persoalan rakyat yang merasa belum puas dengan hasil perjuangan dan yang memisahkan diri akibat dari bentrokan perjuangan. Kedua, konteks perjuangan nasib buruh. Ketiga, konteks rakyat agraria. Keempat, konteks para pejuang PRRI. Kata kunci: Mohammad Natsir, pikiran-pikiran kritis, pemikiran politik. ABSTRACT This thesis entitled “Mohammad Natsir’s Critical Thoughts to the Government and the People in 1950-1958. This thesis is included in the study of intellectual history, because it aims to analyze the critical thoughts Mohammad Natsir starting from his life biography, time spirit (zeitgeist) and the background of political thought, as well as intellectual. This type of research is a literature study, and of course uses the historical method which consists of four stages. The first stage of this research is heuristics or gathering sources, namely in the form of the writings of Mohammad Natsir in the form of articles in newspapers, and relevant contemporaneous sources about Mohammad Natsir. After all sources have been collected, the second stage is carried out, namely source criticism, in order to classify the relevant sources. The third stage is to interpret the data that has been analyzed from the relevant research sources. The final stage is historiography or historical writing. Mohammad Natsir’s critical thought belong to political thought, because these critical thoughts were born from the problems of the state, government, and people which were part of the political events. Natsir’s Integral Motion is one of the famous forms of Mohammad Natsir’s critical thoughts, namely in the context of the unitary state. Mohammad Natsir’s critical thoughts towards the government were aimed at the Indonesian government and the Dutch government. Critical thoughts towards the Indonesian government, especially President Soekarno, were put forward in the context of the United Republic of Indonesia (RIS) and the context of the Revolutionary Government of the Republic of Indonesia (PRRI), while those of the Dutch government were aimed in the context of the West Irian problem and solutions. Mohammad Natsir’s critical thoughts towards the people are put forward in four contexts. First, the context of the problem of the people who feel dissatisfied with the results of the struggle and separate themselves as a result of clashes in struggle. Second, the context of the struggle for the fate of works. Third, the context of the agrarian people. Fourth, the context of the PRRI fighters. Keywords: Mohammad Natsir, critical thoughts, political thought.

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Prof. Dr. Phil. Gusti Asnan
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BC Logic
B Philosophy. Psychology. Religion > BJ Ethics
H Social Sciences > HC Economic History and Conditions
J Political Science > JA Political science (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Ilmu Sejarah
Depositing User: S1 Ilmu Sejarah
Date Deposited: 08 Mar 2023 10:27
Last Modified: 08 Mar 2023 10:27
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/200376

Actions (login required)

View Item View Item