HIDAYATI, WHENY (2023) DARI SAMPAH KAMI HIDUP: PEMULUNG DI KAWASAN TPA AIR DINGIN KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG TAHUN 1986-2019. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (COVER & ABSTRAK)
COVER & ABSTRAK PDF.pdf - Published Version Download (319kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I PENDAHULUAN)
BAB I PDF.pdf - Published Version Download (494kB) | Preview |
|
|
Text (BAB V KESIMPULAN)
BAB V PDF.pdf - Published Version Download (215kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA PDF.pdf - Published Version Download (330kB) | Preview |
|
Text (SKRIPSI UTUH)
SKRIPSI UTUH PDF.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (10MB) | Request a copy |
Abstract
Skripsi ini berjudul “Dari Sampah Kami Hidup: Pemulung di Kawasan TPA Air Dingin Kecamatan Koto Tangah Kota Padang, 1986-2019”. Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan dan memahami dinamika kehidupan pemulung di TPA Air Dingin, Kelurahan Balai Gadang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, selama tiga dekade (1986-2019). Penelitian ini menggunakan pendekatan sejarah dan metode sejarah. Penelitian ini dilakukan melalui studi pustaka dan studi lapangan atau wawancara. Studi pustaka dilakukan untuk mengumpulkan sumber-sumber primer dan sekunder berupa data tertulis, arsip pemerintahan dan koran online. Adapun studi lapangan dilakukan untuk mendapatkan informasi dari pelaku dan saksi peristiwa melalui metode sejarah lisan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa TPA Air Dingin merupakan pemindahan dari TPA Lubuk Buaya yang sudah tidak memungkinkan lagi untuk dioperasikan. Penetapan Air Dingin sebagai lokasi TPA yang baru dilakukan setelah memenuhi studi kelayakan. Seiring dengan beroperasinya TPA di Air Dingin, para pemulung di TPA Lubuk Buaya juga pindah kesana. Pemulung ini dapat dikategorikan sebagai pendatang. Selain itu, ada pemulung setempat. Mereka tertarik dan berminat untuk memulung. Karena, lebih menghasilkan daripada berladang, beternak, dan mencari kayu bakar. Kemudian, ada juga pemulung dari pegawai kontrak yang bekerja di Dinas Kebersihan. Mereka ikut memulung untuk menambah penghasilan. Selain tiga kelompok tersebut, anak-anak pemulung pada kesempatan tertentu juga turut serta membantu orang tuanya memulung. Selanjutnya, diantara pemulung telah terbentuk interaksi sosial dengan membangun jaringan sosial dan solidaritas sosial. Hal ini membantu pemulung ketika dihadapkan pada kondisi yang sulit. Keberadaan pemulung dianggap sebagai kaum marginal. Namun, mereka ingin merubah nasib dengan pendidikan dan pekerjaan formal. Meskipun pemulung hidup dalam keterbatasan, namun pemulung memiliki strategi bertahan hidup. Jaringan sosial dan solidaritas sosial yang mereka bentuk tersebut dapat memberikan rasa nyaman dikala hujan, sebagaimana mereka menikmati sinar matahari.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Dr. Zulqaiyyim, M.Hum. |
Uncontrolled Keywords: | Pemulung, TPA Air Dingin, sampah, interaksi sosial, jaringan sosial, solidaritas sosial. |
Subjects: | H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Ilmu Sejarah |
Depositing User: | S1 Ilmu Sejarah |
Date Deposited: | 07 Mar 2023 03:46 |
Last Modified: | 07 Mar 2023 03:46 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/200022 |
Actions (login required)
View Item |