OKTA, FERA (2013) UJI EFEK ANTIDIABETES DAN TOKSISITAS AKUT EKSTRAK KENTAL TUMBUHAN ANTING-ANTING (Acalypha indica L.) PADA MENCIT PUTIH JANTAN. Masters thesis, Universitas Andalas.
|
Text (ABSTRAK)
Cover dan Abstrak Okta Fera.pdf - Published Version Download (227kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
BAB I Okta Fera.pdf - Published Version Download (138kB) | Preview |
|
|
Text (BAB V)
BAB V Okta Fera.pdf - Published Version Download (126kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA Okta Fera.pdf - Published Version Download (282kB) | Preview |
|
Text (TESIS FULL TEXT)
Tugas Akhir .Tesis. Okta Fera.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
Penelitian ini dilakukan untuk melihat efek antidiabetes dan toksisitas akut dari ekstrak kental tumbuhan anting-anting (Acalypha indica L.). Tumbuhan diambil dari daerah Muaralabuh, Solok Selatan Sumatera Barat. Ekstrak dibuat dengan metoda maserasi dalam etanol 70%. Kemudian dipekatkan dengan rotary evaporator hingga didapatkan ekstrak kental. Data yang diperoleh dianalisa secara statistik menggunakan ANOVA dua arah, dilanjutkan dengan uji Duncan’s Post Hoc Test. Pengujian antidiabetes, dilakukan pada mencit putih jantan yang telah diinduksi menjadi diabetes dengan aloksan dosis 150 mg/ secara intraperitonial. Hewan uji dibagi 7 kelompok yaitu kontrol posisitif, dosis 25, 50, 100, 200, 400 mg/KgBB), pembanding glibenklamid 5 mg/hari dan kontrol negatif berupa mencit normal. Pemberian sediaan satu kali sehari. Pengukuran kadar glukosa darah, berat badan, volume minum, dan voleme urin 24 jam dilakukan pada hari ke-0, 7, 14 dan 21. Berdasarkan penelitian didapatkan hasil bahwa pemberian ekstrak kental tumbuhan anting-anting berpengaruh sangat signifikan terhadap penurunan kadar glukosa darah mencit putih jantan diabetes (P<0,01). Persentase penurunan kadar glukosa darah yang paling besar (71%) diberikan oleh kelompok dosis 200 mg/KgBB pada hari ke-21. Uji toksisitas akut dilakukan pada mencit putih betina dengan menentukan LD50 dan efek tertunda selama 15 hari setelah pemberian ekstrak berupa berat makan, volume minum dan volume urin. Kemudian pada hari ke 15 semua mencit dimatikan dan diambil organ hati, ginjal dan jantung untuk melihat rasio berat organ terhadap berat badan mencit. Sediaan diberikan dalam dosis tunggal, hanya satu kali pemberian secara oral dengan dosis 4, 8 dan 16 g/KgBB pada mencit putih betina. Pemberian aquadest pada satu kelompok mencit yang lainnya digunakan sebagai kontrol. Berdasarkan penelitian ini didapatkan hasil bahwa pada penentuan LD50 setalah 24 jam pemberian sediaan uji, tidak ada mencit yang mati (kematian 0%). Artinya ekstrak tumbuhan anting-anting tergolong praktis tidak toksik. Kata kunci : anting-anting, antidiabetes, toksisitas akut, aloksan.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Divisions: | Pascasarjana (Tesis) |
Depositing User: | Mr Beni Adriyassin |
Date Deposited: | 21 Nov 2016 09:55 |
Last Modified: | 21 Nov 2016 09:55 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/19634 |
Actions (login required)
View Item |