ADAPTASI SOSIAL PENAMBANG EMAS JORONG BATU GANDANG PASCA PENUTUPAN AREAL PERTAMBANGAN TANPA IZIN OLEH PEMERINTAH

BETI, KURNIA WATI (2015) ADAPTASI SOSIAL PENAMBANG EMAS JORONG BATU GANDANG PASCA PENUTUPAN AREAL PERTAMBANGAN TANPA IZIN OLEH PEMERINTAH. Diploma thesis, Universitas Andalas.

Text 191.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (603kB)

Abstract

Penambangan emas adalah mata pencaharian utama warga Jorong Batu Gandang Kabupaten Sijunjung. Semenjak 1990 mata pencaharian sebagai penambang memberikan pendapatan yang besar bagi warga. Akan tetapi, pada tahun 2012 pemerintah Kabupaten Sijunjung menutup areal pertambangan dengan alasan penambangan merusak lingkungan. Akibatnya para penambang menghentikan penambangan di lokasi yang dimaksud. Penutupan pertambangan ini menimbulkan persoalan kehilangan sumber mata pencaharian bagi para penambang yang telah lama menambang. Penelitian ini telah mengkaji adaptasi penambang terhadap penutupan pertambangan. Penelitian ini menggunakan teori Emile Durkheim. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang digunakan wawancara mendalam, dan pemilihan informan dilakukan secara purposif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola adaptasi mata pencaharian penambang emas pasca penutupan areal pertambangan yaitu: pertama pindah menambang emas di daerah yang lain, karena tidak memiliki keahlian dan dikarenakan sudah lama bekerja sebagai penambang emas, kemudian gajinya yang besar. kedua penambang pasir, karena pekerjaan penambang pasir hampir sama dengan penambang emas dan juga tidak memiliki lahan untuk pertanian. ketiga menjadi buruh, alasannya adalah karena susah untuk mendapatkan pekerjaan dan tidak memiliki lahan untuk pertania yang telah rusak akibat pertambangan emas. Keempat tukang ojek, tidak memiliki lahan untuk pertanian dan susahnya mendapatkan pekerjaan.

Actions (login required)

View Item