HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BALITA TENTANG GIZI SEIMBANG DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA (1-5 TAHUN) DI POSYANDU CUPAK TANGAH KECAMATAN PAUH

PUJI, YASTUTI RAHMATIA (2013) HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BALITA TENTANG GIZI SEIMBANG DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA (1-5 TAHUN) DI POSYANDU CUPAK TANGAH KECAMATAN PAUH. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text
80.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (600kB)

Abstract

LATAR BELAKANG Sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas merupakan modal utama atau investasi dalam pembangunan kesehatan. Kesehatan bersama-sama dengan pendidikan dan ekonomi merupakan tiga pilar yang sangat mempengaruhi kualitas hidup sumberdaya manusia (Rosita, 2011). Salah satu faktor penting untuk menentukan kualitas sumber daya manusia adalah gizi. Gizi merupakan komponen yang berperan dalam meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan kualitas kehidupan. Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya masalah gizi terdiri dari 2 faktor, yaitu faktor langsung dan tidak langsung. Faktor penyebab langsung yaitu faktor konsumsi pangan dan faktor penyakit infeksi, sedangkan faktor tidak langsung adalah ketahanan pangan keluarga, pola pengasuhan yang berhubungan dengan tingkat pendidikan, pengetahuan dan keterampilan (Depkes RI, 2004). Gizi yang baik sangat penting bagi anak karena mereka termasuk kelompok rentan gizi yaitu dari usia 1 sampai usia 5 tahun atau balita (Widayati, 2008). Usia ini pertumbuhan otak masih berlangsung cepat. Menurut Soenardi (2007) dalam bukunya “Makanan Balita untuk Tumbuh Sehat dan Cerdas” upaya meningkatkan kualitas 3 sumber daya manusia bisa dimulai dari usia sedini mungkin, yaitu usia balita, salah satu di antaranya adalah dengan penerapan gizi seimbang. Gizi seimbang adalah keadaan dimana makanan yang dikonsumsi seseorang dalam satu hari yang beraneka ragam dan mengandung zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur dalam takaran porsi makan sesuai dengan kebutuhan tubuhnya (Adiningsih, 2010). Keseimbangan gizi balita adalah hal yang sangat penting untuk dipahami oleh para orang tua karena mengingat usia balita merupakan masa emas yang akan menentukan proses perkembangan bayi tersebut di masa mendatang. Salah satu faktor yang mempengaruhi status gizi balita adalah pengetahuan dan sikap ibu dalam memilih dan memberikan makanan untuk memperoleh gizi seimbang pada balita. Kurangnya pengetahuan tentang gizi seimbang dan kesehatan orangtua, khususnya ibu merupakan salah satu penyebab kekurangan gizi pada balita (Kurniawati, 2011). Hal ini diungkapkan juga dalam penelitian Lonika (2010) terdapat hubungan positif antara pengetahuan ibu tentang gizi pada balita dengan status gizi balita, ibu yang berpengetahuan baik cenderung memiliki balita yang berstatus gizi baik dan sebaliknya. Menurut penelitian Wijayanto (2012) faktor lain yang dapat mempengaruhi status gizi anak balita adalah sikap. Sikap melambangkan sejauh mana kesadaran seorang ibu terhadap kepentingan untuk merawat anak balita dalam kandungan, pelayanan kesehatan, persediaan makanan di rumah. Menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan yang berhubungan dengan masalah kesehatan akan mempengaruhi terjadinya gangguan kesehatan pada 4 kelompok tertentu. Kurangnya pengetahuan tentang gizi akan mengakibatkan berkurangnya kemampuan untuk menerapkan informasi dalam kehidupan seharihariyang merupakan salah satu penyebab terjadinya gangguan gizi (Kurniawati, 2011). Masalah gizi yang dialami anak bukan lantaran kesulitan makan saja, tetapi juga perlunya pengetahuan bagi orangtua untuk menyediakan makanan serta pola makan yang tepat pada anak sesuai usianya mengingat pertumbuhan pada usia dini berlangsung sangat cepat sehingga perlu diketahui manfaat aneka ragam makanan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tersebut (Adiningsih, 2010). Pengetahuan dan sikap kesehatan akan mempengaruhi hasil jangka menengah dari pendidikan kesehatan (Soekidjo & Notoatmodjo, 1993). Tingkat pendidikan atau pengetahuan ibu banyak menentukan sikapnya dalam menghadapi berbagai masalah pada anak, misalnya dalam pemberian makanan pada anak antara lain meliputi kualitas makanan, kuantitas makanan, saat dan jadwal pemberian makanan serta cara memberikan makanan (Soenardi, 2007). Hal tersebut akan berpengaruh pada status gizi balita yang menjadi bagian dari asuhan seorang ibu. Status gizi adalah keadaan keseimbangan antara asupan dan kebutuhan zat gizi. Status gizi juga merupakan sebagai akibat dari konsumsi makanan dan penggunaan zat- zat gizi, dibedakan antara status gizi buruk, kurang, baik, dan lebih Status gizi baik bila jumlah asupan zat gizi sesuai dengan yang dibutuhkan. Status gizi tidak seimbang dapat diprestasikan dalam bentuk gizi kurang dari yang dibutuhkan (Almatsier, 2004). Status gizi balita menurut WHO adalah mencocokkan 5 umur anak (dalam bulan) dengan berat atau tinggi badan standar WHO-NCHS. Jika hasil berat badan anak setelah dicocokkan dengan WHO-NCHS masih kurang maka status gizi balita dinyatakan kurang. Menurut sensus WHO 2008 menunjukkan 49 % dari 10.4 juta kematian yang terjadi pada anak dibawah lima tahun di negara berkembang. Kasus kekurangan gizi tercatat sebanyak 50 % anak-anak di Asia, 30 % anak-anak Afrika, dan 20 % anakanak di Amerika Latin (Depkes, 2009). Berdasarkan data Survei Sosial Nasional (SUSENAS) tahun 1989, angka prevalensi gizi buruk selalu menunjukkan kecendrungan peningkatan. Tiga kali pelaksanaan SUSENAS dan angka prevalensi gizi buruknya adalah pada tahun 2002 sebesar 8,0 %, tahun 2003 sebesar 8,3 %, dan tahun 2005 sebesar 8,8 % (Badan Pusat Statistik, 2003). Hasil survei pendahuluan ke Dinas Kesehatan Sumatera Barat, tidak ada data tentang status gizi (Profil Dinkes Sumatera Barat, 2011). Secara Nasional terdapat sekitar 17 % anak-anak yang kekurangan gizi. Namun demikian persoalan kekurangan gizi bagi anak-anak jangan sampai mengarah pada terjadinya persoalan gizi buruk karena dapat mengakibatkan kematian. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Padang pada bulan April 2013, untuk daerah yang dikategorikan menjadi kelompok rawan gizi adalah daerah yang mencapai persen gizi buruk dan gizi kurang > 15 %. Pada tahun 2011, banyak tempat yang balitanya menderita gizi buruk dan gizi kurang. Diantaranya Kecamatan Pauh (639 balita), Koto Tangah (458 balita), dan Padang Selatan (yaitu di Puskesmas 6 Rawang sebesar 333 balita, Puskesmas Pemancungan 232 balita, dan Puskesmas Seberang Padang sebesar 121 balita). Disini Kecamatan Pauh menempati urutan tertinggi yang mengalami masalah gizi pada balita. Kecamatan Pauh ini termasuk kecamatan rawan gizi diantaranya gizi buruk sebanyak 114 balita (3,99 %), gizi kurang sebanyak 525 balita (18,37 %), gizi lebih sebanyak 79 balita (2,76 %), gizi normal sebanyak 2140 balita (74,88 %), gizi buruk dan kurang diderita sebesar 639 balita (22,36 % / > 15 %) (Dinas Kesehatan Kota Padang, 2012). Data yang diperoleh dari Puskesmas Pauh, Posyandu Kelurahan Cupak Tangah adalah yang memiliki status gizi terburuk di antara Posyandu lainnya dengan status gizi buruk sebanyak 3 balita, gizi kurang 72 balita, dan gizi lebih 60 balita (laporan Posyandu Puskesmas Pauh, 2012). Hasil wawancara pada bulan Mei 2013 dengan 10 orang ibu yang memiliki balita di Posyandu Cupak Tangah Kecamatan Pauh Padang, 3 orang ibu yang memiliki balita mengatakan bahwa dia tahu makanan jenis apa yang mengandung karbohidrat, lemak dan protein untuk memenuhi gizi balita, 3 orang ibu yang memiliki balita mengatakan bahwa dia tahu jenis makanan apa yang mengandung karbohidrat dan protein, 3 orang ibu yang memiliki balita hanya mengerti makanan jenis karbohidrat saja untuk memenuhi gizi anak balitanya, dan 1 orang ibu mengatakan balita tidak perlu diberi susu. Ketika ditanya tentang apakah ibu bisa membedakan makanan yang memiliki gizi cukup untuk balita, ibu mengatakan kurang tahu mengenai gizi tersebut. 7 Berdasarkan masalah yang terdapat di atas, peneliti ingin melakukan penelitian tentang “Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Balita Tentang Gizi Seimbang dengan Status Gizi Pada Balita (1-5 tahun) Di Posyandu Cupak Tangah Kecamatan Pauh Padang Tahun 2013”.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
R Medicine > RT Nursing
Divisions: Fakultas Keperawatan
Depositing User: Ms Ikmal Fitriyani Alfiah
Date Deposited: 25 Feb 2016 05:08
Last Modified: 25 Feb 2016 05:08
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/1898

Actions (login required)

View Item View Item