Kajian Penggunaan Antibiotik pada Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) Rawat Jalan di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru Lubuk Alung dengan Metode Gyssens

POPPY, APRIANI (2016) Kajian Penggunaan Antibiotik pada Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) Rawat Jalan di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru Lubuk Alung dengan Metode Gyssens. Diploma thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

[img]
Preview
Text (Abstrak)
ABSTRAK poppy.pdf - Published Version

Download (152kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
BAB 1.pdf - Published Version

Download (199kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB V)
BAB 5.pdf - Published Version

Download (124kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (270kB) | Preview
[img] Text (Skripsi Fulltext)
SKRIPSI POPPY APRIANI.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang disebabkan karena meningkatnya jumlah perokok dan pencemaran udara. Pemberian antibiotik dapat mencegah terjadinya eksaserbasi dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat menyebabkan pengobatan menjadi kurang efektif, keamanan obat menurun, tingginya resistensi dan biaya pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan antibiotik dan ketepatan penggunaan antibiotik pada pasien penyakit paru obstruktif kronik dengan metode Gyssens. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif menggunakan rekam medik pasien selama periode Januari-Desember 2015 di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru Lubuk Alung. Jumlah pasien yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 86 pasien. Antibiotik yang digunakan pada pasien penyakit paru obstruktif kronik adalah eritromisin (0,60%), levofloksasin (0,60%), metronidazol (0,60%) amoksisilin (1,82%), siprofloksasin (3,03%), azitromisin (7,89%), kotrimoksazol (24,24%), sefiksim (24,24%), dan sefadroksil (36,98%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 56,33% penggunaan antibiotika tepat atau rasional, 41,14% penggunaan antibiotika tidak efektif, dan 2,53% penggunaan antibiotika terlalu lama.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology
Divisions: Fakultas Farmasi
Depositing User: s1 Fakultas Farmasi
Date Deposited: 16 Dec 2016 05:18
Last Modified: 16 Dec 2016 05:18
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/18960

Actions (login required)

View Item View Item