Pelatihan Kolaboratif Untuk Perbaikan Kompetensi Peternak Sapi di Kabupaten Pasaman Barat

Fuad, Madarisa (2016) Pelatihan Kolaboratif Untuk Perbaikan Kompetensi Peternak Sapi di Kabupaten Pasaman Barat. Doctoral thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Abstrak)
abstrak.pdf - Published Version

Download (363kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab 1)
Bab 1.pdf - Published Version

Download (688kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab 5)
V.pdf - Published Version

Download (276kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
Dapus.pdf - Published Version

Download (874kB) | Preview
[img] Text (Disertasi Full)
disertasi.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)

Abstract

Satu penelitian disertasi dilakukan bulan Oktober-November 2015, dengan dua tujuan; (1) mendeskripsikan penyelenggaran pelatihan kolaboratif dan (2) menjelaskan perbaikan kompetensi peternak sapi yang mengikuti pelatihan kolaboratif dalam program penguatan pembibitan. Dua cara berfikir dipakai; (1) kronologi penyelenggaraan pelatihan kolaboratif dan (2) pembandingan kinerja pelatihan kolaboratif dengan non-kolaboratif”. Jadi, desain penelitian ialah berpola eksperimen. Sumber informasi terdiri dari; peserta pelatihan, yaitu; 220 orang (kolaboratif) dan 44 orang (non-kolaboratif) serta 15 orang wakil dari pihak yang berkolaborasi. Pengolahan data primer dan sekunder dianalisa secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa rencana pelatihan didasarkan kepada mengatasi diskrepansi kompetensi peternak lantaran telah ditetapkan sebagai daerah pengembangan sumber bibit ternak sejak tahun 2013. Selain dari 24 kelompok peternak dan asosiasinya, sejumlah pihak ikut berkolaborasi, yaitu; Bank Indonesia (BI) perwakilan Sumatera Barat, BPTUHPT Padang Mengatas, Fakultas Peternakan Universitas Andalas, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan serta jajaran unit pelaksana teknis (UPTD) dilapangan, SKPD pelayanan Peternakan di Kabupaten Pasaman Barat serta lembaga usaha swata. Pelaksanaan kegiatan pelatihan kolaboratif mendapat fasilitasi dari tenaga ahli berbagai lembaga dengan pendekatan dialogis, dan tidak menginap. Sedangkan pelatihan non-kolaboratif, tenaga fasilitator berasal dari satu instansi. Keduanya telah berlangsung bulan September sampai Oktober tahun 2014. Evaluasi menunjukan bahwa peserta pelatihan kolaboratif mengalami perubahan (perbaikan) aspek kognitif sebesar (43,53%). Sedangkan pelatihan non-kolaboratif menghasilkan kepuasan (afektif) diakhir pelatihan 90,15 % dan 91,67 %, masing masing untuk perubahan pemikiran dan keterampilan. Populasi sapi meningkat sebesar 58,41%, dari rata rata 43 ekor menjadi 69 ekor tiap kelompok selama waktu 22 bulan. Dengan begitu, kompetensi teknis peternak dalam budidaya ternak sapi meningkat, ditengah kecendrungan berkurangnya populasi sapi bantuan pemerintah. Evaluasi juga menunjukan bahwa materi pelatihan kolaboratif hanya perlu perbaikan pada (54,5%) kelompok. Sedangkan semua kinerja materi pelatihan non-kolaboratif perlu perbaikan (100%). Ranah pelatihan berikutnya perlu menyentuh aspek berikut ini; Pertama, mempertahankn suasana ‘pembelajaran’ yang kondusif setelah pelatihan. Kedua, orientasi pengembangan manajemen kelompok mengarah pada spesialisasi produk. Ketiga, fasilitasi kelompok untuk membuktikan kinerjanya. Keempat, penguatan kapasitas institusi dalam fungsi koordinasi, standarisasi, dan kontrak kerja formal untuk menggantikan peran fasilitasi dari luar kawasan.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Pascasarjana (Disertasi)
Depositing User: S3 Ilmu-Ilmu Pertanian
Date Deposited: 24 May 2017 12:50
Last Modified: 24 May 2017 12:50
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/18933

Actions (login required)

View Item View Item