HERU, NOVRIAN ZAWIR (2015) KAJIAN MORFOLOGI DAN MORFOMETRI OOSIT KERBAU (Bubalus bubalis) PADA BERBAGAI MACAM UKURAN FOLIKEL OVARIUM. Diploma thesis, Universitas Andalas.
Text
226.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek morfologi ovarium kerbau, meliputi karakteristik umum oosit kerbau, dan morfometri oosit kerbau pada ukuran folikel <2 mm, 2-6 mm, dan >6 mm. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Reproduksi Ternak Fakultas Peternakan Universitas Andalas Padang dari tanggal 13 Oktober sampai 21 November 2014. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 30 pasang ovarium dan oosit yang baik atau tidak rusak yang berasal dari kerbau yang dipotong di RPH Padang. Sampel yang telah diambil diamati di bawah mikroskop yang dilengkapi alat pengukur. Variabel yang diukur pada penelitian ini yaitu rataan dari morfometri ovarium yang tediri dari: berat ovarium, panjang ovarium, lebar ovarium, jumlah folikel, jumlah oosit terkoleksi per-ovari. Variabel dari morfometri oosit terdiri dari: diameter oosit, tebal zona pelusida, dan sitoplasma. Analisis data diameter oosit di uji dengan uji-t (T-test) sedangkan yang lainnya dipaparkan secara deskriptif yaitu dengan menghitung rataan dan standar deviasi. Berdasarkan hasil penelitian ini dengan menggunakan 30 pasang ovarium diperoleh rata-rata 3,25 oosit perovarium, dengan morfologi kualitas B dari folikel 2-6 mm (46,67%) dan >6 mm (53,33%,) kualitas C dari folikel 2-6 mm (70%) dan >6 mm (30%, ) dan kualitas D dari folikel <2 mm (62,5%,), 2-6 mm (30%), dan >6 mm (7,5%). Hasil pengamatan dari morfometri ovarium yaitu rataan berat ovarium 3.53±1.02 gram, panjang ovarium 2,62±0,32 cm, lebar ovarium 1,76±0,43 cm dan jumlah folikel 9,90±3,14 buah dan jumlah oosit 3,25±2,33 buah. Hasil analisis statistik terhadap morfometri oosit menunjukkan bahwa ukuran folikel berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap diameter oosit, tebal zona pelusida, dan sitoplasma. Diameter oosit dari folikel <2 mm, 2-6 mm, dan >6 mm masing-masing adalah 97,95±10,61 μm, 119,70±10,99 μm dan 124,92±8,56 μm. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa oosit yang memiliki kualitas baik adalah oosit kualitas B dan morfometri oosit yang baik berasal dari folikel >6mm dengan rataan diameter oosit 124,92 μm. Kata kunci: Morfometri, ovarium, diameter oosit, zona pelusida, sitoplasma.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) S Agriculture > SF Animal culture |
Divisions: | Fakultas Peternakan |
Depositing User: | Ms Lyse Nofriadi |
Date Deposited: | 25 Feb 2016 02:47 |
Last Modified: | 25 Feb 2016 02:47 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/1848 |
Actions (login required)
View Item |