Konflik Status Sosial dalam Novel Terusir Karya Hamka Tinjauan Sosiologi Sastra

gustia, gustia (2016) Konflik Status Sosial dalam Novel Terusir Karya Hamka Tinjauan Sosiologi Sastra. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (abstrak)
ABSTRAK.pdf - Published Version

Download (146kB) | Preview
[img]
Preview
Text (bab i)
BAB I.pdf - Published Version

Download (167kB) | Preview
[img]
Preview
Text (bab v)
BAB V.pdf - Published Version

Download (35kB) | Preview
[img]
Preview
Text (daftar pustaka)
Daftar Kepustakaan watermak.pdf - Published Version

Download (84kB) | Preview
[img] Text (skripsi full text)
skripsi fiks gustiaaaaaaaaaa.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (922kB)

Abstract

ABSTRAK GUSTIA. 2016. “Konflik Status Sosial dalam Novel Terusir karya Hamka: Tinjauan Sosiologi Sastra” Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya. Pembimbing I: Dra. Armini Arbain, M. Hum. pembimbing II: Dr. Syafril, M.Si. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya fenomena permasalahan sosial yang terdapat di dalam novel Terusir karya Hamka. Masalah terjadi dalam sebuah keluarga yang berbeda status, antara orang yang berkedudukan tinggi dengan orang yang berkedudukan rendah. Berdasarkan hal itu skripsi ini meneliti tentang konflik status sosial dalam novel Terusir karya Hamka dengan tinjauan Sosiologi Sastra. Adapun tujuan penelitian ini adalah mengetahui bentuk konflik, faktor penyebab konflik status sosial, dan mengetahui dampak dari konflik status sosial yang dialami tokoh utama. Oleh sebab itu, penelitian terhadap novel Terusir karya Hamka penting dilakukan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan sosiologi sastra dengan teori yang dikemukakan oleh Swingewood. Pengumpulan data dilakukan secara kepustakaan, analisis data secara deskriptif, penyajian data dilakukan secara formal. Penelitian ini menyimpulkan: 1) bentuk konflik yang terdapat dalam novel Terusir karya Hamka yaitu konflik perbedaan status sosial, antara orang yang berkedudukan tinggi dengan orang yang berkedudukan rendah. 2) faktor terjadinya konflik karena mertua tidak suka terhadap menantu dari kalangan biasa. Sehingga mertua melakukan cara memfitnah supaya rumah tangga Azhar dan Mariah menjadi retak. Kemudian faktornya yaitu pengaruh budaya yang berbeda. Mariah berasal dari suku Jawa sedangkan Azhar berasal dari suku Minangkabau. 3) dampak dari konflik status sosial tersebut adalah Mariah terusir dari rumah tangganya dan pada akhir hayatnya Mariah menjadi seorang pelacur dan anak (Sofyan) tidak mengenal ibu kandungnya.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: A General Works > AZ History of Scholarship The Humanities
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Sastra Indonesia
Depositing User: s1 sastra indonesia
Date Deposited: 28 Oct 2016 03:49
Last Modified: 28 Oct 2016 03:49
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/18320

Actions (login required)

View Item View Item