Mes, Ayu Aliza Fitri (2016) Peta Risiko Produksi dan Harga Komoditi Sayuran di Kota Payakumbuh. Masters thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Ringkasan)
ringkasan.pdf - Published Version Download (105kB) | Preview |
|
|
Text (Bab 1)
I.pdf - Published Version Download (185kB) | Preview |
|
|
Text (Penutup)
V.pdf - Published Version Download (102kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (104kB) | Preview |
|
Text (Tesis)
all tesis.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Sektor pertanian menjadi sektor penggerak perekonomian di wilayah seperti halnya Kota Payakumbuh. Namun fluktuasi tingkat produksi dan harga komoditi sayuran di Kota Payakumbuh mengindikasikan adanya risiko produksi dan harga komoditi sayuran di Kota Payakumbuh. Untuk itu, salah satu upaya untuk mengendalikan risiko diperlukan upaya untuk memetakan risiko usaha tani berbagai tanaman baik dari segi peluang dan besaran mau pun dari segi wilayah. Pemetaan risiko komoditi sayuran yang ada di Kota Payakumbuh dapat dilakukan dengan mengukur tingkat risiko di wilayah produksi komoditi sayuran yang ada di Kota Payakumbuh. Berdasarkan hal itu maka dilakukanlah penelitian ini. Tujuan penelitian: 1) Memetakan risiko produksi komoditi sayuran per kecamatan di Kota Payakumbuh dan mengukur tingkat risiko harga komoditi sayuran di Kota Payakumbuh; 2) Memaparkan pola hubungan antara tingkat risiko produksi dan faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya risiko produksi komoditi sayuran di masing-masing kecamatan yang ada di Kota Payakumbuh. Penelitian ini dilakukan di Kota Payakumbuh Propinsi Sumatera Barat. Data kualitatif penelitian ini berupa data mengenai gambaran umum wilayah, dan data penggunaan input produksi komoditi sayuran di masing-masing kecamatan. Sedangkan data kuantitatif dalam penelitian ini merupakan data historis produksi dan luas panen komoditi sayuran dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2014, dan data harga komoditi sayuran pada tahun 2010 sampai dengan 2015. Data primer diperoleh melalui wawancara mendalam dengan informan kunci. Pemilihan informan kunci didasarkan pada hasil observasi mengenai pihak yang paling berperan dalam usahatani sayuran di kota Payakumbuh yaitu petani sayuran. Data sekunder diperoleh dari Dinas Tanaman Pangan, Perkebunan, dan Kehutanan Kota Payakumbuh, Kantor Ketahanan Pangan Kota Payakumbuh, Sub Terminal Agribisnis kecamatan yang ada di Kota Payakumbuh, Direktorat Hortikultura Kementrian Pertanian, Badan Pusat Statistik, internet, dan buku literatur serta beberapa penelitian terdahulu yang menjadi bahan rujukan penelitian ini. Pada penelitian ini, untuk memetakan risiko produksi dan harga, maka sebelumnya diukur tingkat risiko produksi dan harga dengan melakukan penilaian risiko. Pada penelitian ini dilakukan komparasi hasil pengukuran dengan menggunakan dua metode yang berbeda. Untuk metode yang pertama, penilaian risiko didasarkan pada pengukuran penyimpangan (deviation) terhadap return dari suatu asset. Beberapa ukuran yang dapat digunakan untuk mengukur penyimpangan adalah varian (variance), standar deviasi (standard deviation), dan koefisien variasi (coefficient variation). Metode yang kedua, yaitu dengan mengukur tinggi rendahnya nilai reliabilitas, resiliensi dan vulnerabilitas sistim produksi yang dicerminkan oleh frekuensi, durasi dan intensitas produksi per hektar komoditi yang berada di bawah produktivitas pada saat BEP (Break Event Point). Peta risiko disusun setelah dilakukan pengukuran risiko di tiap wilayah. Peta risiko dalam hal ini adalah peta tingkat risiko masing-masing komoditi sayuran yang ada di setiap kecamatan berdasarkan hasil pengukuran risiko yang telah dilakukan. Memetakan risiko masing-masing komoditi di tiap wilayah dengan menggunakan dua alat ukur tersebut maka akan diperoleh peta risiko yang menunjukan tingkat risiko komoditi sayuran di wilayah tersebut. Melihat faktor-faktor yang berkemungkinan berpengaruh terhadap risiko di wilayah penelitian ditampilkan secara deskriptif saja terutama dalam hal penggunaan input produksi, cuaca, dan serangan hama dan penyakit. Untuk melihat pola hubungan antara risiko produksi dengan faktor-faktor yang berhubunggan dengan risiko produksi tersebut dilakukan dengan melihat konsistensi bahwa di kecamatan yang lemah inputnya, terjadi serangan hama dan penyakit, dan cuaca yang buruk memiliki risiko yang tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peta risiko produksi komoditi sayuran per kecamatan di Kota Payakumbuh adalah: 1) Kecamatan Payakumbuh Barat dan Selatan paling berisiko untuk semua komoditi sayuran kecuali mentimun, komoditi yang paling aman untuk diproduksi adalah cabe; 2) Kecamatan Payakumbuh Timur tingkat risiko produksi yang paling rendah adalah mentimun sementara cabe memiliki risiko yang tertinggi; 3)Kecamatan Payakumbuh Utara dan Latina paling berisiko dalam memproduksi mentimun, sementara untuk komoditi kacang panjang memiliki risiko produksi yang rendah di wilayah ini. Sementara itu tingkat risiko harga komoditi sayuran di Kota Payakumbuh menunjukkan bahwa risiko harga komoditi sayuran paling tinggi di Kota Payakumbuh adalah harga cabe. Pola hubungan antara tingkat risiko produksi dan faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya risiko produksi komoditi sayuran di masing-masing kecamatan yang ada di Kota Payakumbuh bisa dilihat dengan mempelajari pola budidaya dan situasi serangan hama dan penyakit.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Pascasarjana (Tesis) |
Depositing User: | s2 pembangunan wilayah |
Date Deposited: | 21 Oct 2016 08:12 |
Last Modified: | 21 Oct 2016 08:12 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/17425 |
Actions (login required)
View Item |