Kurnia, Ilham (2016) STATUS POPULASI MONYET EKOR PANJANG (MACACA FASCICULARIS) YANG HIDUP PADA URBAN HABITAT DI KOTA PADANG. Masters thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Abstract)
RANGKUMAN.pdf - Published Version Download (217kB) | Preview |
|
|
Text (PENDAHULUAN)
PENDAHULUAN.pdf - Presentation Download (148kB) | Preview |
|
|
Text (KESIMPULAN)
KESIMPULAN.pdf - Published Version Download (156kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (315kB) | Preview |
|
Text (TESIS FULLTEXT)
tesis fulltext.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) merupakan salah satu hewan primata yang memiliki kemampuan untuk tersebar secara luas dalam waktu yang singkat. Kemampuan untuk beradaptasi dengan kondisi lingkungan mencerminkan “flexibility ecology” monyet ekor panjang. Saat ini monyet ekor panjang dapat dijumpai pada berbagai habitat seperti, hutan rawa, hutan mangrove, hutan terfragmentasi dan bahkan dapat dijumpai hidup di wilayah perkotaan yang didominasi oleh keberadaan manusia. Ketersediaan makanan manusia menyebabkan monyet ekor panjang memiliki kebugaran fisik yang membantu mereka untuk mencapai kesuksesan reproduksi. Ketersediaan makanan manusia yang melimpah dan mencukupi menyebabkan monyet lebih sering mengkonsumsi makanan manusia dari pada makanan alami yang tersedia disekitar habitat mereka. Dari penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa intensitas provisioning paling tinggi teramati di Gunung Meru. Dilokasi ini aktifitas provisioning dapat teramati setiap hari dan masyarakat secara regular memberikan makanan kepada monyet. Di Gunung Meru ketersediaan makanan manusia mencapai 300 kg/bulan, jumlah ini jauh lebih besar dari pada Gunung Padang dan Gunung Panggilun. Ketersediaan makanan manusia dari aktifitas provisioning menyebabkan monyet ekor panjang di Gunung Meru memiliki tingkat kesuksesan reproduksi yang tinggi. Meskipun ukuran kelompok dan struktur populasi monyet ekor panjang di ketiga lokasi penelitian hampir sama dengan populasi di alam liar, namun dengan intensitas provisioning yang terjadi di Gunung Meru akan berdampak pada peningkatan populasi dalam beberapa tahun yang akan datang. Ketersediaan makanan manusia menyabakan monyet ekor panjang di Gunung Meru lebih banyak mengkonsumsi makanan manusia dari pada makanan alami. Semenatar itu monyet ekor panjang di Gunung Padang dan Gunung Panggilun dengan intensitas provisioning yang rendah, lebih banyak mengkonsumsi makanan alami dari pada makanan manusia. Lebih lanjut, dengan frekuensi kehadiran manusia yang tinggi di gunung Meru, perilaku agresif monyet ekor panjang terhadap pengunjung lebih tinggi terjadi di Gunung Meru Meskipun begitu diketiga lokasi penelitian, perilaku agresif umumnya ditampilkan dalam bentuk sinyak menyerang. Hanya beberapa kasus yang teramati monyet menyerang manusia secara fisik namun tidak menimbulkan cidera yang serius. Terkahir, hasil penelitian ini menunjukan bahwa monyet diketiga lokasi penelitian dilaporkan sering berperilaku menganggu disekitar pemukiman masyarakat. Gangguan yang disebabkan berupa merusak properti msayrakat, menucri hasil kebun dan peralatan rumah tangga masyarakat hingga mengacak ngacak tempat sampah yang menyebabkan kekumuhan disekitar pemukiman masyarakat. Menriknya meskipun monyet berperilaku menganggu, masyarakat tetap inign menjaga populasi monyet yang berada disekitar pemukiman mereka. Namun masyarakat mengharapkan adanya upaya antisipasi yang dilakukan oleh dinas terkait untuk mengurangi resiko dan baiya kerusakan yang disebabkan oleh monyet. Hasil penelitian ini merekomendasikan bahwa perlu penelitian berkelanjutan mengenai keberadaan populasi monyet ekor panjang yang hidup pada urban habitat dikota padang, terutama populasi monyet di Gunung Meru. Pengamantan dari berbagai aspek ekologi baik manusia dan monyet sangat dibutuhkan dalam upaya untuk menjaga keutuhan hidup berdampingan antara monyet dan manusia di urban habitat. Keberadaan monyet didaerah perkotaan dapat menjadi potensi ecoturisme dan media edukasi mengenai satwa liar.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | Q Science > QH Natural history > QH301 Biology Q Science > QL Zoology |
Divisions: | Pascasarjana (Tesis) |
Depositing User: | s2 biologi biologi |
Date Deposited: | 10 Oct 2016 07:31 |
Last Modified: | 10 Oct 2016 07:31 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/17274 |
Actions (login required)
View Item |