PENGARUHEXPERIENTIAL MARKETING PADA LOYALITASMEREKMSS (MELIA SEHAT SEJAHTERA)

DODI, ATTONO (2013) PENGARUHEXPERIENTIAL MARKETING PADA LOYALITASMEREKMSS (MELIA SEHAT SEJAHTERA). Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text
17.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (571kB)

Abstract

Latar Belakang Dunia bisnis menghadapi era baru persaingan global yang semakin ketat karena terjadinya globalisasi disegala sektor termasuk sektor ekonomi. Globalisasi didorong oleh kemajuan pesat dalam bidang teknologi, liberalisasi perdagangan, serta faktor – faktor lainnya. Menurut Hermawan (2003;hal 14) seiring dengan terjadinya perubahan akibat globalisasi akan menyebabkan perubahan pada pasar dan perilaku pasar, sehingga akan mengurangi panjang jalur distribusi. Selain itu, pasar juga akan lebih sensitif terhadap apa yang ditawarkan oleh suatu perusahaan. Berbagai macam pilihan produk baik barang atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaaan, memberikan kesempatan bagi konsumen untuk melakukan konsumsi dengan berbagai pilihan merek. Oleh karena itu perusahaan mulai melakukan berbagai perubahan untuk mempertahankan konsumennya dan meningkatkan loyalitas merek yang sudah dibangun sebelumnya. Menurut Mowen dan Minor (2002) loyalitas merek mempunyai arti kondisi dimana konsumen mempunyai sifat positif terhadap sebuah merek, mempunyai komitmen pada merek tersebut dan bermaksud meneruskan pembeliannya dimasa mendatang. Dalam menciptkan loyalitas konsumen perusahaan mulai melakukan berbagai perubahan dalam pemasaran produk barang atau jasanya. Hal ini menimbulkan munculnya cara pemasaran baru seperti sistem Multi Level Marketing (MLM). Sistem MLM menjadi salah satu terobosan pemasaran yang 3 sangat sukses dalam menciptakan konsumen yang loyal terhadap konsumsi produk barang atau jasa dari suatu perusahaan. MLM merupakan salah satu sistem pemasaran yang bisa menciptakan loyalitas dari konsumennya secara langsung melalui sistem yang mereka terapkan. Pada MLM member merupakan konsumen dari produk perusahaan sekaligus menjadi tenaga penjual atau direct selling. Sehingga, dengan sistem inilah dengan sendirinya loyalitas konsumen akan terjadi. Hal ini disebabkan member menjadi wajah promosi dari produk, maka konsumsi produk wajib dilakukan member tersebut. Disamping hal tersebut, dengan menjadi wajah promosi dari produk member akan mendapatkan keuntungan berupa bonus-bonus yang ditawarkan perusahaan MLM. Terlepas dari menjadikan member sebagai tenaga promosi, pada perusahaan MLM juga hal lain yang bisa menciptakan loyalitas konsumen terhadap produk dari perusahaan tersebut. Hal ini berupa solusi-solusi yang ditawarkan perusaaan agar bisa memenuhi kebutuhan dari konsumen, solusi tersebut bukan hanya yang bisa didapat dari produk namun juga dari sistem lainnya yang ada pada perusahaan MLM tersebut. Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan pemasaran dengan sistem MLM tentunya juga akan memberikan berbagai pandangan dari kalangan masyarakat baik yang sudah merupakan konsumen atau calon konsumen atau member dari perusahaan MLM tersebut. Dimulai dengan pandangan positif dari keuntungan dari memjadi member perusahaan MLM maupun pandangan negatifnya. Hal inilah yang senantiasa menjadi masalah yang dihadapi konsumen, dimana apa yang sering ditawarkan oleh member dari perusahaan MLM terhadap 4 calon member tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan. Selain itu dengan adanya sistem dari perusahaan tersebut yang sering hanya menguntungkan perusahaan namun merugikan bagi sebagian besar member dari perusahaan tersebut. Sehingga hal inilah yang menyebabkan munculnya pandangan negatif terhadap perusahaan MLM tersebut dari member yang dirugikan serta calon member yang mendengarkan informasi tersebut. Faktor-faktor yang sering menjadi penyebab hilangnya loyalitas dari member adalah sistem yang diterapkan dalam perusahaan MLM tersebut. Diantaranya faktor yang paling dominan adalah dari sistem modal yang berulangulang, adanya peringkat dan tutup point yang menyebabkan member harus mencapai target-target tertentu serta harus melakukan belanja ulang untuk melakukan tutup point tersebut. Selain hal tersebut, sistem pembayaran bonusnya yang bersifat bulanan dengan sistem point juga sangat merugikan member. Hal ini disebabkan kebutuhan konsumen yang bersifat harian. Dengan adanya sistem tersebut membuat pandangan masyarakat terhadap perusahaan MLM menjadi negatif dan dianggap sebagai hal yang sia-sia atau mustahil bagi member yang baru bergabung untuk mencapai hasil yang bagus. Akibat fenomena tersebut dengan sendirinya sistem yang seharusnya dapat menciptakan loyalitas konsumen secara langsung terhadap produk dari perusahaaan MLM malah sebaliknya menjadi bumerang yang membuat konsumen takut untuk terlibat dengan perusahaaan MLM yang ada di Indonesia. Sehingga member-member perusahaan MLM yang awalnya sangat loyal terhadap perusahaan dan produknya mulai meninggalkan perusahaan tersebut dengan 5 berbagai alasan yang sangat mudah dimengerti, serta alasan tersebut juga menyebabkan dampak buruk bagi perusahaan MLM yang ada. Experiential marketing akan menambah nilai dan mendatangkan keuntungan financial yang lebih besar. Contohnya pada perusahaan yang memasarkan produknya dengan sistem Multi Level Marketing (MLM), pelanggan tidak hanya mendapatkan core product berupa makanan enak saja, namun juga mendapat sensasi berbeda ketika akan, sedang, maupun setelah mengkonsumsinya. Experience yang diberikan oleh perusahaan merupakan pembeda dan keunggulan yang sulit untuk ditiru oleh pesaing. Hal itulah yang menjadi kekuatan bersaing untuk menciptakan, mempertahankan dan meningkatkan loyalitas. Schmitt (1999), Andreani (2007), Hamzah (2007) dan Utami (2009) mengatakan bahwa experiential marketing sangat efektif bagi pemasar untuk membangun brand loyalty melalui aspek aspek sense feel, think, act dan relate. Semua produk mampu memberikan experiential marketing. Namun pengalaman yang diciptakan tidak selalu dapat dirasakan oleh konsumen bila hal tersebut sudah sering dirasakan (Rahmawati, 2003).. Perusahaan harus bisa berinovasi mengikuti tren dan melihat kebutuhan konsumen yang senantiasa berubah. Pergeseran dari era industri ke pelayanan indsutri dan emotional market membuat pentingnya diterapkan experiential marketing. Selain itu di zaman experience ini pesaing tidak hanya dilihat pada bisnis dengan kategori sejenis tetapi lebih luas lagi pada kategori lain seperti MSS (Melia Sehat Sejahtera) tidak hanya bersaing dengan perusahaan MLM yang bergerak di bidang kesehatan saja namun juga dengan perusahaan lainnya yang memilki sistem pemasaran MLM. 6 MSS ( Melia Sehat Sejahtera) sebagai salah satu perusahaan dengan sistem pemasaran MLM (Multi Level Marketing) yang ada di Indonesia memperlihatkan kemajuan yang sangat pesat di tengah semakin banyaknya bermunculan perusahaan-perusahaan baru dengan sistem MLM. MSS menjadi salah satu perusahaan MLM yang telah bertahan selama 10 tahun di Indonesia bahkan semakin memperlihatkan betapa kuatnya perusahaan ini di tengah banyaknya perusahaan MLM lain yang sudah sangat lama juga berdiri di Indonesia mulai berguguran. MSS juga menjadi satu-satunya perusahaan MLM yang berasal dari Indonesia dengan Omset terbesar setiap harinya, hal ini telah dibuktikan dengan masuknya MSS sebagai salah satu perusahaan MLM dengan omset terbesar setiap harinya dalam acara “On The Spot”. MSS telah menjadi salah satu perusahaan MLM yang sangat sukses di Indonesia dengan sistem MLM berbeda dari perusahaan-perusahaan dengan sistem pemasaran MLM lainnya. Merespon usia MSS yang sudah mencapai lebih dari 10 tahun dan juga melihat konteks persaingan MLM yang semakin tajam, manajemen MSS telah melakukan perubahan – perubahan terhadap tujuan dari perusahaan. Mereka senantiasa memperhatikan kenyaman member-membernya dalam menjalankan aktivitas bisnis mereka. Perubahan tersebut dilakukan mulai dari internal perusahaan, seperti perubahan pada fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh kantorkantor cabang atau stokis dari perusahaan MSS harus bisa memberikan fasilitas kepada member agar lebih mempermudah member menjalankan aktivitas di MSS. Seiring dengan terjadinya perubahan tersebut semakin memperluas segmentasi dari perusahaan tersebut, semula hanya dijadikan sebagai pemenuhan kebutuhan produk dan peluang bisnis berubah menjadi suatu perusahaan yang memberikan 7 komunitas yang positif. Hal inilah yang menjadikan MSS semakin digandrungi oleh semua kalangan, baik dari anak remaja hingga orang tua. Bagi anak muda termasuk kalangan mahasiswa yang sangat menyukai aktifitas berkumpul bersama teman-temannya, inovasi yang ditawarkan MSS ini menjadi suatu daya tarik tersendiri bagi mereka. Selain mereka mendapatkan produk kesehatan dan peluang bisnis, terdapatnya komunitas yang positif akan menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka. Dengan adanya hal tersebut tentunya akan sangat menyentuh bagi mereka untuk mencoba sesuatu yang baru dan penuh tantangan. Pengalaman berbeda melalui inovasi MSS dengan kunci sukses yang disesuaikan dengan tren terkini inilah yang membuat member akan semakin loyal dengan perusahaan ini Berdasarkan uraian di atas, penulis mencoba mengadakan penelitian mengenai “Pengaruh Experiential Marketing pada Loyalitas Merek MSS (Melia Sehat Sejahtera)”.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: H Social Sciences > HB Economic Theory
H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management
Divisions: Fakultas Ekonomi > Manajemen
Depositing User: Ms Ikmal Fitriyani Alfiah
Date Deposited: 19 Feb 2016 08:25
Last Modified: 19 Feb 2016 08:25
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/1723

Actions (login required)

View Item View Item