Rudi, Rudi (2016) Pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Di Jorong Koto Tinggi, Nagari Maek, Kecamatan Bukit Barisan, Kabupaten Lima Puluh Kota. Masters thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Abstrak)
abstrak.pdf - Published Version Download (104kB) | Preview |
|
|
Text (Bab 1)
bab 1.pdf - Published Version Download (175kB) | Preview |
|
|
Text (Penutup)
V.pdf - Published Version Download (110kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (153kB) | Preview |
|
Text (Thesis)
all.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Listrik memegang peranan yang penting sekali dalam pembangunan. Perusahaan Listrik Negara (PLN) selaku institusi yang menyelenggarakan penyediaan listrik di indonesia sudah berupaya untuk melistriki seluruh pelosok daerah di Indonesia, namun sampai dengan bulan Desember 2014 rasio elektrifikasi baru mencapai 84,35%. Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) merupakan program penyediaan listrik pedesaan yang dapat menopang ketahanan energi listrik di pedesaan yang memanfaatkan potensi air yang melimpah di pelosok pedesaan. Pemerintah sudah berupaya membangun PLTMH pada daerah-daerah yang belum terjangkau oleh listrik PLN yang pada umumnya dikelola oleh masyarakat (community based development). Permasalahannya adalah apakah pengembangan listrik mikro berbasis komunitas ini sudah dilaksanakan dengan pertimbangan akan pentingnya manajemen PLTMH, sehingga bisa menghasilkan listrik yang andal (reliable) dan berkelanjutan (sustaianble) dan apakah ada atau sudah tumbuh inisiatif komunitas lokal untuk mengembangkan pola manajemen sumber energi lokal ini agar bisa berfungsi secara berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran pengelolaan PLTMH yang dilaksanakan oleh masyarakat lokal (komunitas) di Jorong Koto Tinggi, Nagari Maek, Kecamatan Bukit Barisan, Kabupaten Lima Puluh Kota serta mengakses/menilai potensi kelembagaan pengelolaan (rule in use) dalam hal reliabilitas dan sustainabilitas PLTMH dilihat dengan 8 (delapan) design principle kelembagaan gagasan Elinor Ostrom. Metodologi penelitian menggunakan metoda kualitatif dengan pendekatan yang bersifat deskriptif. Pengumpulan data menggunakan data primer yakni wawancara semi terstruktur, observasi, dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada prinsipnya sudah mulai tumbuh inisiatif lokal untuk mengembangkan pola manajemen sumber energi di pedesaan ini agar PLTMH bisa berfungsi secara berkelanjutan (sustainable) dan andal (reliable) berdasarkan delapan prinsip pengelolaan (design principle) sumberdaya bersama (common pool resources) gagasan Elinor Ostrom. Namun demikian rule in use pada pengelolaan PLTMH Maek tidak menjamin pengelolaan PLTMH yang menghasilkan energi listrik andal (reliable) dan berkelanjutan (sustainable). Hal tersebut dikarenakan iuran pelanggan PLTMH setiap bulannya tidak dapat menutup full cost recovery, berbagai persoalan kelembagaan (rule in use), disamping juga ada kendala lokasi saluran air PLTMH secara teknis sampai saat ini belum dapat diantisipasi oleh pengelola dan komunitas itu sendiri. Kata kunci : PLTMH, mikro hidro, kelembagaan, rule in use, andal, berkelanjutan, full cost recovery.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Pascasarjana (Tesis) |
Depositing User: | s2 pembangunan wilayah |
Date Deposited: | 06 Oct 2016 02:29 |
Last Modified: | 06 Oct 2016 02:29 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/17073 |
Actions (login required)
View Item |