PERBEDAAN EFEK DAYA HAMBAT JUS KULIT DAUN LIDAH BUAYA DENGAN AIR REBUSAN KULIT DAUN LIDAH BUAYA SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS

DEWI, TRI QURROTAA' YUNIN (2016) PERBEDAAN EFEK DAYA HAMBAT JUS KULIT DAUN LIDAH BUAYA DENGAN AIR REBUSAN KULIT DAUN LIDAH BUAYA SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (abstrak)
abstrak dewi.pdf - Published Version

Download (112kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab 1)
bab 1.pdf - Published Version

Download (115kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab 7)
bab 7.pdf - Published Version

Download (61kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar pustaka)
daftar pustaka.pdf - Published Version

Download (248kB) | Preview
[img] Text (Skripsi full text)
FULL TEXT 2.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)

Abstract

Penyakit infeksi masih menjadi penyebab kematian terbanyak. Bakteri merupakan salah satu mikroorganisme tersering penyebab terjadinya infeksi. Salah satu contoh bakteri yang sering menyebabkan infeksi adalah Staphylococcus aureus. Bakteri Staphylococcus aureus sering mengalami resistensi terhadap beberapa antibiotik, sehingga perlu dicari pengobatan alternatif lain. Lidah buaya merupakan salah satu tanaman obat tradisional yang telah lama dan sering digunakan sebagai antibakteri. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental terhadap bakteri Staphylococcus aureus yang diberi 7 perlakuan dengan 4 kali pengulangan, yaitu perlakuan kontrol positif (amoksisilin), kontrol negatif (aquades), jus kulit daun lidah buaya dosis I (konsentrasi 20% b/v), jus kulit daun lidah buaya dosis II (konsentrasi 40% b/v), jus kulit daun lidah buaya dosis III (konsentrasi 60% b/v), jus kulit daun lidah buaya dosis IV (konsentrasi 80% b/v), jus kulit daun lidah buaya dosis V (konsentrasi 100% b/v), air rebusan kulit daun lidah buaya dosis I (konsentrasi 20% b/v), air rebusan kulit daun lidah buaya dosis II (konsentrasi 40% b/v), air rebusan kulit daun lidah buaya dosis III (konsentrasi 60% b/v), air rebusan kulit daun lidah buaya dosis IV (konsentrasi 80% b/v), serta air rebusan kulit daun lidah buaya dosis V (konsentrasi 100% b/v). Cawan petri dengan isolat bakteri Staphylococcus aureus yang telah ditanami cakram dengan 7 perlakuan diinkubasi selama 24 jam pada suhu 370C, kemudian dilakukan pengukuran diameter halo yang dihasilkan dengan menggunakan mistar mm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jus kulit daun lidah buaya dan air rebusan kulit daun lidah buaya tidak memiliki efek daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Kata kunci : Kulit daun lidah buaya, jus, air rebusan, staphylococcus aureus

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology
Divisions: Fakultas Kedokteran
Depositing User: s1 pendidikan kedokteran
Date Deposited: 30 Sep 2016 04:24
Last Modified: 30 Sep 2016 04:24
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/17054

Actions (login required)

View Item View Item