Delpi, Kuswanto (2016) ANALISIS PROGRAM PENANGGULANGAN MALARIA DI PUSKESMAS SIOBAN TAHUN 2015. Masters thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Abstrak)
Abstrak.pdf - Published Version Download (356kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version Download (335kB) | Preview |
|
|
Text (BAB Akhir)
BAB Akhir.pdf - Published Version Download (336kB) | Preview |
|
|
Text (Pustaka)
Pustaka.pdf - Published Version Download (319kB) | Preview |
|
Text (Tesis Lengkap)
Tesis Lengkap.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Puskesmas Sioban merupakan daerah endemis malaria dengan Annual Parasite Incidence (API) tahun 2015 sebesar 32.82‰, sedangkan target tahun 2015 menurut RPJMD Provinsi Sumatera Barat tahun 2010-2015 adalah 1‰. Tujuan penelitian adalah menganalisis pelaksanaan program penanggulangan malaria di Puskesmas Sioban tahun 2015. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan mewawancarai 14 orang informan di dinas kesehatan, puskesmas, camat, tokoh masyarakat dan bidan desa, mulai dari komponen input, proses, dan output. Hasil analisis kebijakan penanggulangan malaria berpedoman kepada kebijakan Kementerian Kesehatan RI, buku pedoman belum mencukupi khususnya untuk petugas kesling, promkes dan petugas desa, sumber daya manusia belum memadai baik dari segi kualitas maupun kuantitas, dana masih kurang memadai karena masih banyak yang perlu dilakukan, sarana belum mencukupi karena tidak ada pengadaan dari dinas kesehatan, proses perencanaan belum berjalan dengan baik karena perencanaan bersifat top down, tim gebrak malaria belum terbentuk karena camat tidak hadir pada kegiatan sosialisasi dan pembentukan tim gebrak malaria, penemuan kasus masih rendah karena pencatatan dan pelaporan, follow up dan cross check belum dilakukan secara maksimal, survei vektor dan analisa dinamika penularan belum dilakukan karena tidak ada tenaga terlatih, pembagian kelambu berinsektisida kepada ibu hamil sudah mencukupi, dan puskesmas belum membuat pemetaan daerah endemis malaria. Peningkatan kemampuan unit pelayanan kesehatan tentang SKD-KLB belum dilakukan karena tidak tersedia anggaran, peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi belum berjalan dengan baik, dinas kesehatan membuat pesan-pesan kesehatan berupa Tujuh Pesan Sikerei dan monitoring, evaluasi dan pelaporan belum berjalan dengan baik karena tidak adanya pertemuan tingkat kabupaten dan kegiatan monev ke pustu dan poskesdes serta pelaksanaan program penanggulangan malaria belum berhasil. Kesimpulan dari penelitian ini adalah komponen input, proses dan output belum dilaksanakan secara maksimal. Peneliti menyarankan, perlu adanya jaminan ketersediaan anggaran, penemuan dan tatalaksana kasus secara aktif dan pasif serta obati sampai sembuh, aktifkan forum Gebrak malaria, tingkatkan kapasitas petugas, menjamin ketersediaan obat, sarana dan prasarana laboratorium, mengadakan dan mendistribusikan kelambu berinsektisida kepada seluruh masyarakat, melakukan modifikasi dan manipulasi lingkungan untuk mengurangi tempat perindukan vektor, dan penyuluhan penanggulangan malaria kepada masyarakat. Kata Kunci : Program Penanggulangan Malaria
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine |
Divisions: | Pascasarjana (Tesis) |
Depositing User: | s2 kesehatan masyarakat |
Date Deposited: | 30 Sep 2016 02:37 |
Last Modified: | 30 Sep 2016 02:37 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/17036 |
Actions (login required)
View Item |