ULFA, SYAFLI NOSA (2016) EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTIRETROVIRUS PADA PASIEN HIV/AIDS DI RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Abstrak)
ABSTRAK.pdf - Published Version Download (138kB) | Preview |
|
|
Text (Bab 1)
BAB 1.pdf - Published Version Download (143kB) | Preview |
|
|
Text (Bab 5)
BAB 5.pdf - Published Version Download (137kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (416kB) | Preview |
|
Text (Skripsi Full Text)
SKRIPSI.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
ABSTRAK Evaluasi Penggunaan Obat (EPO) merupakan salah satu jaminan mutu yang bertujuan untuk mencapai terapi yang optimal dan memaksimalkan peranan profesional sebagai apoteker klinik. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif-evaluatif, dengan metode kuantitatif dan kualitatif, menggunakan data retrospektif tahun 2015. Hasil penelitian kuantitatif menunjukkan bahwa dari 136 pasien yang terdiagnosa HIV/AIDS selama tahun 2015, sebanyak 89 pasien yang termasuk inklusi. Berdasarkan karakteristik demografi, jenis kelamin pasien HIV/AIDS terbanyak adalah laki-laki yaitu sebesar 76,40%, kelompok usia pasien terbanyak adalah 26-35 tahun yaitu sebesar 41,57%, status pendidikan terakhir pasien terbanyak adalah SMA yaitu sebesar 56,18%, status pernikahan pasien terbanyak adalah menikah yaitu sebesar 58,42% dan terdapat perbedaan jumlah yang bermakna antara status pernikahan berdasarkan jenis kelamin pasien HIV/AIDS, status pekerjaan pasien terbanyak adalah pegawai swasta dan IRT, yaitu masing-masing sebesar 19,10% dan terdapat perbedaan jumlah yang bermakna antara status pekerjaan berdasarkan jenis kelamin pasien HIV/AIDS, dengan faktor risiko penularan penyakit terbesar adalah melalui seks, yaitu sejumlah 61,80%, dan faktor risiko penularan penyakit melalui partner seks terbesar adalah dengan PSK yaitu sebesar 14,61%. Sedangkan berdasarkan karakteristik klinis, evaluasi penggunaan obat ARV hampir mencapai 100%. Tetapi, terdapat dua parameter penentu ketepatan penggunaan obat dengan persentase yang kurang dari 100%, yaitu ketepatan obat dan potensi interaksi obat. Ketidaktepatan obat disebabkan oleh adanya mono dan dual terapi antiretrovirus yang diresepkan. Sementara itu, potensi interaksi obat terbesar adalah kombinasi penggunaan obat infeksi oportunistik TB dengan obat antiretrovirus golongan NNRTI, yaitu rifampisin dengan efavirenz. Sedangkan ketepatan indikasi, ketepatan pasien, dan ketepatan dosis adalah 100%.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Fakultas Farmasi |
Depositing User: | s1 Fakultas Farmasi |
Date Deposited: | 23 Sep 2016 01:51 |
Last Modified: | 23 Sep 2016 01:51 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/16926 |
Actions (login required)
View Item |