HUBUNGAN LUAS INFARK MIOKARD AKUT BERDASARKAN MODIFIKASI SKOR QRS SELVESTER DENGAN KEJADIAN KARDIOVASKULAR MAYOR 30 HARI PASCA REPERFUSI

Rikho, Ade Putera (2016) HUBUNGAN LUAS INFARK MIOKARD AKUT BERDASARKAN MODIFIKASI SKOR QRS SELVESTER DENGAN KEJADIAN KARDIOVASKULAR MAYOR 30 HARI PASCA REPERFUSI. Masters thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Abstrak)
tesis abstrack.pdf edit.pdf - Published Version

Download (128kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
tesis pendahuluan.pdf edit.pdf - Published Version

Download (112kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB VI)
tesis bab 6.pdf edit.pdf - Published Version

Download (87kB) | Preview
[img]
Preview
Text (daftar Pustaka)
tesis Daft pust.pdf edit.pdf - Published Version

Download (142kB) | Preview
[img] Text (Tesis Full Text)
tesis semua.pdf edit.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (682kB)

Abstract

ABSTRAK Nama : Rikho Ade Putera Ptogram studi : Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Judul : Hubungan antara luas infark miokard akut berdasarkan modifikasi skor QRS Selvester dengan Kejadian Kardiovaskuler Mayor 30 hari pasca reperfusi Latar Belakang : Infark Miokard Akut dengan Elevasi Segmen ST (IMA-EST) masih merupakan penyebab utama kematian di dunia. Reperfusi segera adalah pilihan utama tatalaksana IMA-EST untuk mengurangi luas infark dan menurunkan angka kematian. Pengukuran luas infark adalah kunci dalam menilai kualitas hidup pasien di masa depan. Salah satu pengukurannya menggunakan Modifikasi skor QRS Selvester. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai hubungan antara luas infark miokard akut berdasarkan modifikasi skor QRS Selvester dengan Kejadian Kardiovaskuler Mayor (KKM) 30 hari pasca reperfusi. Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan desain potong lintang. Subyek adalah pasien STEMI dengan onset < 12 jam. Semua pasien dilakukan reperfusi dan pengukuran luas infark menggunakan metode modifikasi skor QRS Selvester. Analisis statistik dengan uji Chi-square digunakan untuk menilai hubungan antara luas infark miokard akut berdasarkan modifikasi skor QRS Selvester dengan kejadian gagal jantung dan kematian dalam 30 hari pasca reperfusi. Hasil: Terdapat 64 pasien penelitian yang terdiri dari 42,2% pasien dengan skor QRS Selvester <4 dan 57,8% dengan skor ≥4. Gagal jantung ditemukan lebih sering daripada kematian (32,8% vs 6,3%). Terdapat hubungan yang bermakna antara luas infark berdasarkan modifikasi skor QRS Selvester dengan kejadian gagal jantung (p=0,001) , tetapi tidak terdapat hubungan yang bermakna antara luas infark berdasarkan modifikasi skor QRS Selvester dengan kematian 30 hari pasca reperfusi (p=0,132). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara luas infark berdasarkan modifikasi skor QRS Selvester dengan kejadian gagal jantung , tetapi tidak terdapat hubungan yang bermakna antara luas infark berdasarkan modifikasi skor QRS Selvester dengan kematian 30 hari pasca reperfusi. Modifikasi skor QRS Selvester dapat digunakan dalam memprediksi KKM 30 hari pasca reperfusi. Kata kunci: IMA-EST, reperfusi, modifikasi skor QRS Selvester, KKM ABSTRACT Name : Rikho Ade Putera Study program : Cardiology and Vascular Medicine Title : The association between acute myocardial infarction size based on modified Selvester QRS score and development of Major Adverse Cardiac Event (MACE) 30-day after reperfusion Background: ST-segment elevation myocardial infarction (STEMI) is still a leading cause of death globally. Early reperfusion remains the mainstay of therapy for STEMI to reduce mortality. Measurement of infarct size is key in assessing the quality of life in the future, calculated here using a modified Selvester QRS Score. The purpose of this study was to assess the association between infarct size and the development of a Major Adverse Cardiac Event (MACE) in the first 30-day after reperfusion. Method: This was descriptive analytic study with cross sectional design. Subjects were STEMI patients less than 12 hours from onset of symptoms. All patients underwent reperfusion therapy and measurement of infarct size using modified Selvester QRS Score. Statistical analysis was used to assess the association between infarct size, heart failure and death in the first 30-days after reperfusion. Result: Of 64 subjects. 42,2% patients had a modified Selvester QRS Score <4 and 57,8% patients scored ≥4. Heart failure (32,8%) was more frequent than death (6,3%). There was a significant association between the modified Selvester QRS score and heart failure (p <0,001), but not death (p=0,132). Conclusion: There was an association found between the modified Selvester QRS score and heart failure, but not death. Keyword: STEMI, reperfusion, modified Selvester QRS Score, MACE

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: R Medicine > RZ Other systems of medicine
Divisions: Pascasarjana (Tesis)
Depositing User: s2 Program Pendidikan Dokter Spesialis
Date Deposited: 22 Sep 2016 05:16
Last Modified: 22 Sep 2016 05:16
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/16820

Actions (login required)

View Item View Item