Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Aplikasi Benzine Amino Purine (BAP) Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt)

Rabbani, El Firsti (2016) Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Aplikasi Benzine Amino Purine (BAP) Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt). Masters thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Abstrak)
Abstrak.pdf - Published Version

Download (177kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB 1)
BAB 1.pdf - Published Version

Download (210kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB 4)
Kesimpulan.pdf - Published Version

Download (123kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (211kB) | Preview
[img] Text (Thesis Full Text)
Tesis.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Aplikasi Benzine Amino Purine (BAP) Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt) Abstrak Penelitian ini tentang pengaruh Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Aplikasi Benzine Amino Purine (BAP) Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis ( Zea mays saccharata Sturt) yang telah dilakssanakan di lahan petani Kecamatan Kuranji Padang dimulai dari bulan April 2015 sampai Juli 2015. Tujuan penelitian ini adalah 1) Mengetahui interaksi antara konsentrasi sitokinin (BAP) dengan waktu aplikasi sitokinin (BAP) yang berbeda terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis, 2) Mengetahui konsentrasi sitokinin (BAP) terbaik untuk pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis, 3) Mengetahui waktu aplikasi sitokinin (BAP) terbaik untuk pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial 4 x 3 dengan tiga kelompok. Perlakuan merupakan kombinasi lengkap (12) dua faktor yaitu faktor pertama konsentrasi pemberian BAP terdiri dari 3 taraf yaitu 25 ppm, 50 ppm dan 75 ppm serta faktor kedua waktu aplikasi BAP pada fase pertumbuhan jagung manis terdiri dari 4 taraf yaitu Fase V3, Fase V7, Fase V11 dan Fase Tasseling. Sebagai pembanding atau kontrol terdiri dari 1 taraf pada setiap kelompok. Data dianalisis menggunakan uji f dan bila berpengaruh nyata dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf α 5%. Hasil penelitian ini didapatkan terdapat interaksi antara konsentrasi pemberian zat pengatur tumbuh BAP pada fase pertumbuhan tanaman yang berbeda yaitu pada panjang tongkol tanpa kelobot dan panjang baris tongkol terisi. Secara umum kedua komponen hasil tersebut lebih baik diberikan BAP dengan konsentrasi 25 ppm pada fase V7 dan fase V11, konsentrasi 50 ppm pada fase V7, dan konsentrasi 75 ppm pada fase V3, fase V7 dan fase V11. Pemberian konsentrasi BAP 25 ppm, 50 ppm dan 75 ppm memberikan pengaruh yang sama terhadap pertumbuhan jagung manis, tetapi pemberian konsentrasi BAP 75 ppm memberikan hasil yang terbaik terhadap hasil jagung manis. Pemberian BAP pada fase sebelum fase tasseling memberikan hasil lebih baik daripada fase tasseling, namun pemberian BAP yang terbaik diaplikasikan pada fase munculnya jumlah daun terbuka sempurna 7 helai (V7) dan fase munculnya jumlah daun terbuka sempurna 11 helai (V11) terhadap pertumbuhan dan hasil jagung manis. Kata kunci : BAP (Benzine amino purine), konsentrasi, waktu aplikasi, jagung manis

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
S Agriculture > SB Plant culture
Divisions: Pascasarjana (Tesis)
Depositing User: s2 agronomi agronomi
Date Deposited: 20 Sep 2016 07:40
Last Modified: 20 Sep 2016 07:40
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/16800

Actions (login required)

View Item View Item