PEMANFAATAN SAMPAH ORGANIK KOTA SEBAGAI BAHAN DASAR PUPUK ORGANIK CAIR (POC) DENGAN BIOAKTIVATOR HASIL TRAPPING MIKROORGANISME LOKAL (MOL) ASAL HPPB UNTUK PERTUMBUHAN BABY KAILAN (Brassica oleracea L. var. alboglabra) SECARA VERTIKULTUR

Eka, Muliani (2016) PEMANFAATAN SAMPAH ORGANIK KOTA SEBAGAI BAHAN DASAR PUPUK ORGANIK CAIR (POC) DENGAN BIOAKTIVATOR HASIL TRAPPING MIKROORGANISME LOKAL (MOL) ASAL HPPB UNTUK PERTUMBUHAN BABY KAILAN (Brassica oleracea L. var. alboglabra) SECARA VERTIKULTUR. Masters thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Ringkasan)
Ringkasan Eka.pdf - Published Version

Download (257kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I (PENDAHULUAN))
BAB I (PENDAHULUAN).pdf - Published Version

Download (265kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB Akhir KESIMPULAN)
BAB Akhir KESIMPULAN.pdf - Published Version

Download (47kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (175kB) | Preview
[img] Text (Tesis Full Text)
Tesis Full Text Eka.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

Sampah merupakan masalah serius yang dihadapi oleh sebuah kota, karena timbulan sampah dapat menyebabkan pencemaran udara, air dan tanah sehingga menimbulkan gangguan estetika dan kesehatan. Salah satu kota yang menghadapi masalah persampahan saat ini adalah kota Padang. Sampah kota Padang pada tahun 2009‐2013 rata‐rata sampah yang dihasilkan setiap harinya adalah 1000 ton dengan laju pertumbuhan penduduk hingga 2013 adalah 1,37 persen, sekitar 53,3% sampah kota yang dihasilkan belum tertangani dengan baik dan 70 – 80% sampah kota merupakan bahan organik. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan sampah organik kota sebagai bahan baku pupuk organik cair (POC). POC ini diharapkan menjadi salah satu solusi dalam menangani limbah dan sampah organikkota. Disamping itu POC diharapkan dapat memberikan sumber hara bagi tanaman dalam substitusi penggunaan pupuk kimia. Pupuk organik cair adalah pupuk yang mengandung unsur hara makro dan mikro essensial dan umumnya diaplikasikan melalui daun atau disebut pupuk cair foliar. Bahan baku POC yang sangat bagus yaitu bahan organik basah atau bahan organik yang mempunyai kandungan air tinggi seperti sisa buah-buahan dan sisa-sisa sayuran. Namun permasalahan yang sering dihadapi dalam pengolahan sampah organik adalah membutuhkan waktu yang cukup lama. Salah satu cara yang dapat lakukan untuk mempercepat proses dekomposisi sampah organik adalah dengan penambahan bioaktivator yang banyak mengandung mikroorganisme. Jenis bioaktivator yang sering digunakan dalam pembuatan pupuk organik adalah effective Microorganism 4 (EM4) yang ditemukan pertama kali oleh Prof. Dr. Teruo Higa dari Universitas Ryuksus Jepang. EM4 merupakan suatu inokulum yang mengandung 90% bakteri fermentasi dari genus Lactobacillus (bakteri asam laktat), bakteri fotosintetik, Actinomycetes, jamur fermentasi dan ragi. Salah satu area yang kaya akan mikroorganisme yang potensial sebagai bioaktivator adalah Hutan Pendidikan dan Penelitian Biologi Universitas Andalas (HPPB UNAND). Ada empat isolat jamur pendegradasi serasah di lantai HPPB yang berpotensi dalam konversi selulosa, Trichoderma sp, Penicillium sp, Verticillium sp dan Aureobasidium sp. (Putri, 2014). Dengan adanya keanekaragaman mikroorganisme di HPPB maka perlu dilakukan pemanfaatan mikroba yang ada sebagai bioktivator pengolahan sampah organik kota menjadi POC. Pupuk organik cair ini dapat digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman sayuran.Salah satunya jenis sayuran yang memiliki prospek yang cukup bagus untuk dibudidayakan adalah tanaman Baby Kailan (Brassica oleraceae var. alboglabra), memiliki kandungan fitokimia seperti glucosinolat, Beta-karoten, flavonoid dan vitamin C yang dapat melawan sel kanker dan produksi Kailan setiap tahunya meningkat. Namun mengingat sempitnya lahan khususnya di wilayah perkotaan, maka dibutuhkan teknik bertani yang tidak membutuhkan area pertanian yang luas salah satunya adalah teknik bertani dengan vertikultur. Penelitian ini dilakukan dengan dua tahap, yaitu uji kualitas kandungan hara POC berbahan dasar sampah organik kota dengan bioaktivator MOL dan Pengaruh POC berbahan dasar sampah organik kota dengan bioaktivator mikroorganisme lokal (MOL) untuk pertumbuhan Baby Kailan (Brassica oleracea L. var. alboglabra) secara vertikultur. Pada tahap satu, terdiri atas trapping MOL asal HPPB UNAND, pembuatan POC berbahan dasar sampah organik kota dengan bioaktivator MOL, dan Analisis kandungan hara POC. Sedangkan penelitian tahap dua dilakukan dengan metode eksperimen menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 5 perlakuan dengan 5 ulangan, dengan perlakuan konsentrasi POC yaitu 0%, 10%, 20%, 30% dan 40%. Berdasarkan uji analisis laboratorium terhadap POC berbahan dasar sampah organik kota dengan bioaktivator MOL mengandung N (2,03%), P (1,03%), K (0,33%), Ca (0,41%), Mg (0,30%) C-organik (33,45%), C/N (16,47%) dan pH 3,25. Hasil uji kualitas ini menunjukkan bahwa POC berbahan dasar sampah organik kota dengan bioaktivator MOL mengandung unsur hara yang sesuai dengan standar SNI POC tahun 2004. Hasil penelitian tahap kedua menunjukkan bahwa pemberian beberapa konsentrasi POC berbahan dasar sampah organik kota dengan biaktivator MOL berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah dan, luas daun, berat basah dan berat kering tanaman Baby Kailan yang ditanam secara vertikultur dengan konsentrasi terbaik untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman Baby Kailan adalah dengan konsentrasi 10%.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: Q Science > QH Natural history > QH301 Biology
Q Science > QP Physiology
Divisions: Pascasarjana (Tesis)
Depositing User: s2 biologi biologi
Date Deposited: 01 Sep 2016 06:50
Last Modified: 01 Sep 2016 06:50
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/16273

Actions (login required)

View Item View Item