KARAKTERISASI RHIZOBAKTERIA PEROMBAK GLIFOSAT BERKEMAMPUAN MENGHASILKAN FITOHORMON IAA DARI RHIZOSFER TITONIA (Tithonia diversifolia) YANG TUMBUH DI ULTISOL

CHAIRIN, NISA (2014) KARAKTERISASI RHIZOBAKTERIA PEROMBAK GLIFOSAT BERKEMAMPUAN MENGHASILKAN FITOHORMON IAA DARI RHIZOSFER TITONIA (Tithonia diversifolia) YANG TUMBUH DI ULTISOL. Diploma thesis, UPT. Perpustakaan.

[img] Text
201502251523th_chairin nisa.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (825kB)

Abstract

Penggunaan glifosat adalah dengan mengaplikasikan ke tanaman melalui penyemprotan pada daun. Mekanisme kerja glifosat dalam mengendalikan gulma adalah dengan menghambat aktifitas enzim EPSPS (5-enolpyruvylshikimic acid-3- phosphate synthase) yang berfungsi dalam pembentukan asam amino aromatik, tirosin, triptophan dan phenilalanin sehingga menghambat pembentukan protein yang akhirnya menghambat metabolisme tanaman (Tu et al, 2001) Waktu belah (lamanya degradasi) glifosat dalam tanah berbeda-beda, mulai dari mingguan sampai bulanan (Duke et al, 2007). Proses hilangnya glifosat dalam tanah dipengaruhi oleh sifat-sifat tanah, cara pengaplikasian glifosat dan kondisi lingkungan seperti suhu dan kelembaban (Farenhorst et al, 2008). Beberapa hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan waktu belah glifosat setelah pengaplikasiannya. Degradasi pada tanah hutan berlangsung selama 10–12 hari (Thompson, 2000), degradasi pada tanah liat berlangsung selama 110–151 hari ( Bergstorm et al, 2011) sedangkan Moneke et al, menyatakan degradasi glifosat pada studi laboratorium terjadi selama < 25 hari dan pada percobaan lapangan selama 47 hari. Adapun dampak lingkungan yang dapat ditimbulkan dari pemakaian glifosat adalah dapat mengurangi mikroorganisme tanah setelah pemakaian berulang-ulang (Springett et al, 1992) dan mengurangi ketersediaan Zn, Fe dan Mg (Huber, 2011). Namun terdapat juga mikroorganisme tanah yang mempunyai kemampuan untuk mendegradasi glifosat dan menjadikannya sebagai alternatif dari nutrisi yang diperlukan. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi penumpukan herbisida dalam tanah adalah dengan bantuan mikroorganisme seperti bakteri yang hidup didaerah perakaran atau rhizobakteria (Yateem et al, 2007). Pada lahan budidaya tanaman tithonia dapat dijadikan sebagai pembatas atau pagar lorong (Hakim, 2005) Bakteri yang hidup pada perakaran tithonia inilah yang diharapkan mampu merombak herbisida yang telah menumpuk ditanah.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
S Agriculture > SB Plant culture
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Mr Muqtadirurrijal Muqta
Date Deposited: 18 Feb 2016 07:28
Last Modified: 18 Feb 2016 07:28
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/1627

Actions (login required)

View Item View Item