ANALISIS PENDAPATAN PETANI PENGGARAP PADA USAHATANI PADI SAWAH (Oryza sativa) DI DESA MUARA SIAMBAK KECAMATAN KOTANOPAN KABUPATEN MANDAILING NATAL

Erwin, Syahwil Nasution (2016) ANALISIS PENDAPATAN PETANI PENGGARAP PADA USAHATANI PADI SAWAH (Oryza sativa) DI DESA MUARA SIAMBAK KECAMATAN KOTANOPAN KABUPATEN MANDAILING NATAL. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Abstrak)
Abstrak .pdf - Published Version

Download (114kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I PENDAHULUAN)
BAB I PENDAHULUAN.pdf - Published Version

Download (249kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB V Kesimpulan dan Saran)
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.pdf - Published Version

Download (118kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (119kB) | Preview
[img] Text (Skripsi Fulltext)
ERWIN.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sistem kerjasama dan bagi hasil pada usahatani padi sawah dan menganalisis pendapatan petani penggarap di Desa Muara Siambak Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan data primer dan sekunder. Analisa data dilakukan secara deskriptif untuk tujuan pertama, yaitu: mendeskripsikan sistem kerjasama dan bagi hasil pada usahatani padi sawah dan secara kuantitatif untuk tujuan kedua, yaitu: untuk menganalisis pendapatan petani penggarap di Desa Muara Siambak Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tiga bentuk sistem kerjasama dan bagi hasil antara petani penggarap dengan pemilik lahan, yaitu a) mardua (biaya ditanggung petani penggarap), b) mardua (biaya ditanggung bersama), dan marduaparlima (biaya ditanggung bersama). Hasil analisa pendapatan, rata-rata pendapatan petani penggarap sebesar Rp.5.752.079/Ha/MT dan rata-rata pendapatan petani penggarap perluas lahan sebesar Rp.1.720.637/Ha/MT. Pendapatan petani penggarap menurut sistem bagi hasil, yaitu sistem mardua (biaya ditanggung bersama) sebesar Rp.6.159.833/Ha/MT, sistem mardua (biaya ditanggung petani penggarap) sebesar Rp.5.898.302/Ha/MT dan sistem marduaparlima (biaya ditanggung bersama) sebesar Rp.3.611.235/Ha/MT. Saran yang diberikan adalah agar petani dapat mengikuti budidaya yang dianjurkan oleh PPL dan memperbaiki teknik budidaya yang dilakukan selama ini sehingga produksi padi dapat meningkat. Pemerintah beserta akademisi memberikan edukasi mengenai bagi hasil pertanian kepada pemilik lahan dan petani penggarap sehingga dalam praktik bagi hasil pertanian memberikan manfaat yang seharusnya bagi pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan bagi hasil pertanian. Kata kunci : usahatani, petani penggarap, bagi hasil, pendapatan

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: s1 agribisnis agribisnis
Date Deposited: 01 Sep 2016 07:25
Last Modified: 01 Sep 2016 07:25
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/16246

Actions (login required)

View Item View Item