Inda, Dwi Solina (2016) POLA AKTIVITAS DAN PROFIL HABITAT MUSTELIDAE DAN VIVERRIDAE DI KAWASAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT SOLOK SELATAN, SUMATERA BARAT, INDONESIA. Masters thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Ringkasan)
Ringkasan.pdf - Published Version Download (306kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I (PENDAHULUAN))
Bab I (Pendahuluan).pdf - Published Version Download (124kB) | Preview |
|
|
Text (BAB AKHIR (KESIMPULAN))
Bab Akhir (Kesimpulan).pdf - Published Version Download (280kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Updated Version Download (370kB) | Preview |
|
Text (Tesis Full Text)
Tesis Inda Dwi Solina.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Perluasan perkebunan kelapa sawit di Sumatera pada tahun 2010, sekitar 12% (5.529.248 ha) dari luas total pulau Sumatera (443.065,8 km2), sampai saat ini perluasan perkebunan monokultur masih terus berlanjut (Rianto et al., 2010). Konversi hutan menjadi perkebunan monokultur ini menciptakan beberapa kondisi habitat berbeda. Perbedaan tersebut berdampak pada persepsi satwa. Gabungan kawasan perkebunan kelapa sawit PT. Tidar Kerinci Agung (TKA) dan PT. Kencana Sawit Indonesia, yang menjadi lokasi penelitian ini, terdapat tiga tipe hutan, yaitu hutan terfragmentasi, riparian, dan hutan sehamparan. Hal tersebut menarik untuk diteliti lebih lanjut terkait satwa didalamnya, terutama Mustelidae dan Viverridae, guna mendapatkan informasi dasar dan kemudian dapat digunakan dalam mengambil tindakan perlindungan atau konservasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa pola aktivitas dari Mustelidae dan Viverridae, serta menganalisa profil habitat Mustelidae dan Viverridae di kawasan perkebunan kelapa sawit. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai pola aktivitas dan profil habitat dari Mustelidae dan Viverridae di kawasan perkebunan kelapa sawit sehingga dapat meningkatkan usaha konservasi terhadap spesies serta habitatnya. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-Desember 2015 di kawasan perkebunan kelapa sawit PT. Tidar Kerinci Agung (TKA) dan PT. Kencana Sawit Indonesia (KSI), Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, Indonesia. Penelitian ini menggunakan metoda camera-trapping dengan penempatan kamera secara purposive. Alat dan bahan yang digunakan yaitu camera-trap (Xenon Flash Digital Scouting Camera, DTC-565) sebanyak 15 unit, GPS, kartu memori 15 unit, sling untuk pengaman kamera. Bahan yang dipergunakan adalah baterai dengan ukuran AA, dan lakban. Setelah pemasangan kamera selama 2879 trap-night diperoleh sebanyak 2880 foto mamalia dengan total 23 spesies mamalia, tujuh spesies Mustelidae dan Viverridae, yaitu satu spesies dari Mustelidae; Martes flavigula dan enam spesies dari Viverridae; Arctictis binturong, Arctogalidia trivirgata, Hemigalus derbyanus, Paguma larvata, Paradoxurus hermaphroditus dan Viverra tangalunga. Spesies P. hermaphroditus memiliki jumlah foto terbanyak, yaitu 20 foto sehingga mendominasi persentase dari total foto yang diperoleh, sebesar 57,14%. Spesies H. derbyanus merupakan spesies terbanyak kedua yang diperoleh pada penelitian ini, yakni tujuh foto, hanya ditemukan pada habitat terfragmentasi. Selanjutnya, V. tangalunga, didapatkan empat foto di habitat terfragmentasi. Spesies lainnya, masing-masing hanya didapatkan pada satu lokasi dengan jumlah satu foto. Sebanyak 75% spesies Viverridae dan 14,3% spesies Mustelidae didapatkan pada penelitian ini dari total spesies Mustelidae dan Viverridae yang tersebar di Sumatera. Hampir keseluruhan spesies mulai aktif saat senja hari sekitar pukul enam sampai pukul enam pagi, dengan demikian secara umum spesies Viverridae adalah hewan nocturnal, kecuali M. flavigula (Mustelidae) adalah diurnal. Terjadi aktivitas dari beberapa spesies Mustelidae dan Viverridae dalam rentang waktu yang hampir bersamaan. Berdasarkan matriks kesamaan aktivitas dari Mustelidae dan Viverridae (diperoleh dari output Renamer), didapatkan tiga spesies yang memiliki pola aktivitas yang hampir sama, yaitu Paradoxurus hermaphroditus, Hemigalus derbyanus dan Viverra tangalunga. Lima dari tujuh spesies tersebar di hutan fragmentasi. Hanya dua spesies yang ditemukan pada hutan sehamparan serta dua spesies pada riparian. P. hermaphroditus merupakan spesies yang penyebarannya hampir merata, spesies ini ditemukan pada ketiga tipe habitat hutan, dengan demikian spesies ini dapat memanfaatkan ketiga habitat dikawasan perkebunan kelapa sawit Solok Selatan ini. H. derbyanus hanya tersebar di hutan terfragmentasi. Spesies V. tangalunga hanya tersebar di hutan terfragmentasi, sama halnya dengan H. derbyanus, tidak ditemukan pada dua habitat lainnya. A. binturong dan M. flavigula sama-sama ditemukan pada hutan terfragmentasi. Sedangkan A. trivirgata hanya ditemukan di riparian, begitupula dengan P. larvata yang hanya ditemukan pada hutan sehamparan. Habitat fragmentasi dan riparian memiliki nilai kerapatan sapling yang hampir sama dan tidak jauh berbeda dengan habitat hutan sehamparan. Nilai kerapatan pohon ketiga habitat tidak jauh berbeda, begitupula dengan nilai tutupan kanopi yang tidak terlalu berbeda. Riparian memiliki jarak terdekat dengan sungai dan habitat fragmentasi memiliki jarak terjauh. Habitat fragmentasi memiliki jarak terjauh dari hutan TNKS dan jarak ke jalan. Berdasarkan hasil uji Kruskall-Wallis, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara masing-masing habitat, namun jumlah spesies dipengaruhi oleh tutupan kanopi dan jaraknya ke hutan TNKS berdasarkan permodelan yang diperoleh dari uji GLM (General Linear Model).
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | Q Science > QH Natural history > QH301 Biology Q Science > QL Zoology |
Divisions: | Pascasarjana (Tesis) |
Depositing User: | s2 biologi biologi |
Date Deposited: | 01 Sep 2016 06:45 |
Last Modified: | 01 Sep 2016 06:45 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/16242 |
Actions (login required)
View Item |