RESILIENSI REMAJA YANG PERNAH MENGALAMI KEKERASAN SEKSUAL

ELZA, ZIKRIANI (2015) RESILIENSI REMAJA YANG PERNAH MENGALAMI KEKERASAN SEKSUAL. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Skripsi Full Teks)
201511012130st_elza zikriani 1010351005.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Kekerasan seksual merupakan kasus yang sering menimpa anak. Sebagian dari anak-anak tersebut ada yang mampu bangkit dan sebagian lainnya ada yang tidak mampu bangkit dari pengalaman traumatisnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran resiliensi remaja yang pernah mengalami kekerasan seksual. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif fenomenologi. Terdapat dua orang subjek yang terlibat dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data diolah dengan menggunakan fenomenologi interpretatif. Hasil penelitian ini menunjukan remaja yang mengalami kekerasan seksual. Mereka mengalami ketakutan, sakit hati kepada pelaku, malu kepada orang-orang sekitar, dan merasa sedih terhadap keadaan saat ini. Remaja tersebut membutuhkan waktu untuk dapat kembali bangkit dari pengalaman traumatis yang mereka alami. Setelah mereka dapat kembali bangkit, mereka menjadi yakin kedepannya akan lebih baik. Mereka juga telah mampu untuk menerima keaadan saat ini, dan mereka juga merasakan bahwa mereka tidak sendiri lagi. Sementara remaja yang tidak mampu bangkit karena mereka masih mnelakukan penolakan terhadap kejadian yang mereka alami tersebut. Individu yang belum mampu bangkit tersebut juga tidak yakin akan kehidupannya setelah ini. Mereka masih merasakan sendiri. Remaja yang telah mampu bangkit dari pengalaman traumatisnya dikarenakan adanya dukungan dari orang terdekat, penerimaan dirinya terhadap kondisinya saat ini, kebanggan terhadap dirinya sendiri, merasa disukai dan disayang orang lain. Individu tersebut memiliki empati terhadap orang lain. Selain itu mereka juga memiliki harapan dan cita-cita, memiliki banyak keinginan, orang terdekat tidak pernah membahas kejadian, memiliki kepercayaan kepada orang lain, mampu menganalisa masalah, dan mampu mengelola dan mengungkapkan perasaan. Sementara remaja yang belum mampu bangkit disebabkan oleh perilaku yang menutup diri dari orang terdekat, penolakan terhadap kondisinya yang sekarang, dan kecurigaan yang berlebihan kepada orang lain.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Divisions: Fakultas Kedokteran > Psikologi
Depositing User: Ms Dian Budiarti
Date Deposited: 27 Aug 2016 06:34
Last Modified: 27 Aug 2016 06:34
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/15886

Actions (login required)

View Item View Item