OLGA, ELENSKA ADRIN (2013) FAKTOR RISIKO KANKER PAYUDARA DI KOTA PADANG. Diploma thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.
Text (Skripsi)
CRV0437.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Faktor risiko lain yang mempengaruhi terjadinya kanker payudara, yaitu umur saat awal menstruasi, riwayat melahirkan, laktasi dan menopause. Menarke dini, menarke pada usia kurang dari 13 tahun, mempunyai hubungan dengan peningkatan risiko terjadinya kanker payudara (British Journal of Cancer, 2011). Nilai OR untuk faktor risiko ini adalah 2,27 ( Hoang Trong Tung et all, 1999). Sedangkan keterlambatan saat menopause dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Kehamilan yang secepatnya dapat mengurangi risiko terjadinya kanker payudara dan sama halnya dengan laktasi yang merupakan faktor pelindung, sehingga dapat menurunkan risiko terjadinya kanker payudara. risiko meningkat pada wanita yang belum pernah hamil (OR = 5,91). Riwayat tidak pernah menyusui anaknya dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara (British Jurnal of Cancer, 2011). Nilai OR untuk faktor risiko kanker payudara pada wanita yang tidak pernah menyusui adalah 2,5 (Azamris, 2006). Wanita yang mengalami obesitas (untuk Asia BMI >23 KG/M2) sesudah usia 50 tahun memiliki peningkatan risiko terkena kanker payudara (Desen Wan, 2008). Payudara memiliki lebih banyak jaringan lemak setelah menopause sehingga meningkatkan risiko kanker payudara dengan meningkatnya kadar estrogen (American Cancer Society (ACS), 2011). Insiden kejadian kanker payudara pada wanita pascamenopause sebanyak 9% dari kasus kanker yang ada pada tahun 2002 (Wolin, Carson, Colditz, 2010). Terjadinya peningkatan risiko kanker payudara pada wanita yang mempunyai BMI >25 di masa menopouse (OR 23 = 1,90) dibandingkan dengan wanita yang mempunya BMI < 20 pada saat menopause (Hoang Trong Tung et all, 1999). Penyakit metabolik juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara, contohnya diabetes melitus dan hipertensi. Pada wanita yang mempunyai riwayat diabetes melitus mempunyai risiko 15-20% lebih banyak daripada wanita yang tidak mempunyai riwayat. Peningkatan risiko terjadi pada wanita yang mempunyai diabetes melitus terdiagnosis kanker payudara pada umur kurang dari 60 tahun (OR=11,5) daripada wanita yang mempunyai diabetes melitus didiagnosis kanker payudara pada umur lebih dari 60 tahun (OR=1,5) (Li et all, 2011). Wanita yang memiliki penyakit hipertensi mempunyai risiko 25% lebih berisiko terkena kanker payudara dari pada wanita yang tidak mempunyai hipertensi. Hal ini berhubungan pengobatan hipertensi yang dilakukan dalam waktu yang lama (>5 tahun) (Largent, 2009).
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran |
Depositing User: | Yth Vebi Dwi Putra |
Date Deposited: | 27 Aug 2016 04:28 |
Last Modified: | 27 Aug 2016 04:28 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/15842 |
Actions (login required)
View Item |