Marginalisasi Rumah Tangga Miskin (RTM) dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) Di Sumatera Barat (Studi pada Nagari Tanjung Sani Kabupaten Agam)

Ikhsan, Muharma Putra (2011) Marginalisasi Rumah Tangga Miskin (RTM) dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) Di Sumatera Barat (Studi pada Nagari Tanjung Sani Kabupaten Agam). Masters thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

[img] Text (TESIS)
CRV0434.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Kemiskinan masih menjadi masalah umum dan serius di Negara Indonesia. Sherraden (2006;18) menganggap kemiskinan lebih dari sekedar isu kemanusiaan atau isu keadilan sosial, tetapi kemiskinan menurutnya adalah kerugian sebuah negara, sebuah kehilangan sumber daya manusia. Upaya pembangunan yang dilakukan pemerintah selama ini belum bisa mengurangi angka kemiskinan secara signifikan. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah kemiskinan hanya diukur dengan indikator ekonomi saja, sedangkan kemiskinan memiliki kompleksitas. Adanya keterlekatan antara aspek sosial dalam masalah pembangunan ini membuat tinjauan sosiologis menjadi tak terpisahkan dalam penelaahan masalah yang muncul dalam semua proses pembangunan. Pada tataran pembangunan sosial yang dibahas oleh Midgley (2005) menyebutkan bahwa pembangunan diarahkan pada pembangunan ekonomi dan sosial sehingga kebijakan pembangunan harusnya juga berorientasi pada pembangunan sosial. Pemberdayaan masyarakat menjadi salah satu cara untuk menyikapi angka kemiskinan yang cenderung tinggi. Pemberdayaan dapat dilakukan dengan berbagai cara, termasuk dengan melibatkan masyarakat dalam menentukan kebijakan yang terkait dengan masyarakat itu sendiri. Dengan keterlibatan masyarakat terutama masyarakat miskin dalam aktifitas pembangunan maka akan mendukung peningkatan kapasitas dan sumber daya manusia dan masyarakat miskinpun akan lebih mandiri. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) merupakan salah satu program yang dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia untuk pemberdayaan masyarakat miskin. Seiring waktu pelaksanaan program ini memang tidak semulus apa yang diharapkan sebelumnya. Kenyataan dilapangan upaya untuk pemberdayaan masyarakat miskin masih belum maksimal. Beberapa penelitian sebelumnya telah membuktikan kurangnya partisipasi aktif Rumah Tangga Miskin (RTM) dalam program PNPM MP. Adanya dominansi kelompok tertentu di dalam masyarakat mengakibatkan kepentingan dari RTM cenderung terkesampingkan. Penelitian ini secara umum menggambarkan Marginalisasi Rumah Tangga Miskin (RTM) dalam PNPM MP. Untuk penggambaran marginalisasi tersebut, maka tujuan penelitian ini diarahkan untuk; 1. Mengidentifikasi dan menganalisis partisipasi RTM dalam PNPM MP serta. 2. Mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan adanya RTM termarginalkan dalam PNPM MP. Fenomena sosial termasuk aktifitas pemberdayaan masyarakat dapat dilihat dengan berbagai sudut pandang. Dalam kajian sosiologis Giddens (1976) menawarkan jalan tengah untuk memahami permasalahan sosial terutama permasalahan sosial modern. Bagi Giddens, struktur sosial tidak harus hanya dipahami sebagai pembatas dan pengatur bagi aktor, tetapi juga sekaligus satu kemungkinan yang menjadi medium bagi interaksi aktor. Struktur sosial dibangun melalui tindakan dan secara resiprok pada saat yang sama tindakan diwujudkan dalam struktur. Teori Strukturasi yang dikemukakan Giddens, merupakan teori integratif yang menempatkan struktur dan individu menjadi takterpisahkan dalam pengkajian masalah sosial termasuk permasalahan marginalisasi RTM dalam PNPM MP. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, untuk pengungkapan marginalisasi RTM. Penggalian informasi yang mendalam dilakukan, baik mengenai tindakan individu maupun interpretasinya terhadap sesuatu. Data penelitian diperoleh berupa hasil wawancara dan menelaah dokumen-dokumen yang terkait permasalahan penelitian. Dari temuan dilapangan dapat teridentifikasi masyarakat miskin yang berpartisipasi dan yang tidak berpartisipasi. Faktor yang mendukung RTM berpartisipasi dapat dikelompokan pada dua bagian yaitu internal dan eksternal. Faktor eksternal merupakan faktor luaran yang mendorong RTM berpartisipasi dalam program. Seperti adanya ajakan dari elite atau aktivis kampung, kedekatan dengan sumber informasi, dan adanya nuansa kekerabatan minangkabau. Faktor internal diantaranya adalah adanya kemauan dari RTM itu sendiri untuk berpartisipasi, responsif, kapasitas pengetahuan, konsistensi, komitmen dan egaliter. Faktor yang menghambat partisipasi RTM juga dapat dikelompokkan pada faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal adalah; RTM tidak pernah benar benar di ajak/diberitahu, masih adanya budaya feodal, adanya dominansi kelompok elite dan aktivis, adanya stigmatisasi kepada RTM, adanya konflik horizontal atau keretakan sosial, dan kapasitas dari pelaku PNPM MP di tingkat nagari dan jorong yang masih kurang. Faktor internal adalah; RTM merasa tidak pernah benar benar di ajak/ diberi tahu, menganggap dirinya tidak berpengaruh, fanatisme yang sempit, dan bosan dengan agenda pertemuan/musyawarah yang terlalu banyak. RTM cenderung termarginalkan dalam pelaksanaan PNPM MP. Indikasi ini terlihat pada beberapa hal, diantaranya; pertama; Tidak pernah dilakukan pengkajian partisipatif secara benar (hanya bersifat formalitas program), kedua;pengambilan keputusan masih di dominasi oleh elit dan aktivis, ketiga;RTM dilibatkan sebagai pekerja untuk mendapatkan upah harian (partisipasi artifisial), keempat; RTM tidak dipercaya untuk mendapatkan pinjaman SPP, karena ketakutan tidak akan mampu membayar hutang, kelima;proses musyawarah yang berperan adalah elite dan aktivis yang juga memiliki kepentingan, Keenam;proses musyawarah dilakukan hanya sekedar formalitas. Beberapa saran yang dapat diambil dari penelitian ini adalah pertama; Pemerintah lokal harus lebih proaktif lagi dalam melibatkan RTM dalam berbagai kegiatan di jorong. Kedua; berbagai diskusi dan musyawarah sebaiknya juga diadakan di daerah yang dekat dengan konsentrasi RTM. Ketiga; Pengkajian Partisipatif hendaknya dilakukan dengan lebih baik dan melibatkan semua unsur masyarakat.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: H Social Sciences > HM Sociology
Divisions: Pascasarjana (Tesis)
Depositing User: Yth Vebi Dwi Putra
Date Deposited: 27 Aug 2016 04:24
Last Modified: 27 Aug 2016 04:24
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/15839

Actions (login required)

View Item View Item