USULAN PERBAIKAN TATA LETAK LANTAI PRODUKSI UNIT PENGOLAHAN KULIT KOTA PADANG PANJANG

LUTHFY, USMAN (2016) USULAN PERBAIKAN TATA LETAK LANTAI PRODUKSI UNIT PENGOLAHAN KULIT KOTA PADANG PANJANG. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Tugas Akhir)
201602191207th_tugas akhir 1010932031.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Tata letak fasilitas pabrik dapat didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas yang digunakan dalam proses produksi. Tata letak fasilitas yang baik dapat meningkatkan kinerja lantai produksi. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengolahan Kulit Kota Padang Panjang merupakan salah satu unit usaha yang dimiliki oleh pemerintah kota Padang Panjang, unit ini menerima jasa penyamakan kulit di Pulau Sumatera. Lantai produksi UPTD Pengolahan Kulit ini memiliki fasilitas mesin-mesin produksi yang digunakan untuk penyamakan kulit, namun fasilitas ini belum ditata dengan baik, hal ini terlihat dengan besarnya total jarak perpindahan bahan, aliran backtrack, dan cross movement. Ketidakteraturan ini mengakibatkan tingginya work in process (WIP) rata-rata lantai produksi yaitu sebesar 261 unit per bulan, sementara kemampuan produksi rata-ratanya hanyalah sebesar 381 unit per bulan. Untuk memperbaiki kondisi ini maka diusulkan rancangan tata letak fasilitas pabrik UPTD Pengolahan Kulit Kota Padang Panjang dengan terlebih dahulu melakukan evaluasi terhadap tata letak fasilitas pabrik yang ada saat ini, mempelajari proses produksi penyamakan kulit dan pembatas-pembatas dalam perancangan. Perancangan dilakukan dengan mengikuti prosedur Systematical Layout Planning. Prosedur SLP terdiri dari tiga tahap yaitu: tahap analisis, tahap penelitian, dan tahap seleksi. UPTD ini memiliki dua lantai produksi yaitu lantai produksi proses basah dan lantai produksi finishing. Rancangan tata letak yang dihasilkan terdiri dari dua alternatif untuk setiap lantai produksi. Pemilihan alternatif rancangan berdasarkan total jarak antar departemen yang terkecil, jumlah aliran backtrack terkecil dan jumlah cross movement terkecil. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh lantai produksi proses basah, alternatif 1 memiliki total jarak sebesar 110,6 m, tidak ada aliran backtrack, dan terdapat satu cross movement, sementara alternatif 2 memiliki total jarak sebesar 103,7 m tidak ada aliran yang backtrack, dan terdapat satu aliran cross movement. Pada lantai produksi proses finishing, alternatif 1 memiliki total jarak sebesar 88,3 m dan tidak terdapat aliran backtrack dan cross movement, sementara alternatif 2 memiliki total jarak sebesar 77,5 m dan tidak terdapat aliran backtrack dan cross movement. Tata letak fasilitas pabrik saat ini pada lantai produksi proses basah memiliki total jarak perpindahan bahan sebesar 149,5 m, 2 aliran backtrack, dan 2 aliran cross movement, sementara pada lantai proses finishing memiliki total jarak perpindahan bahan sebesar 185,3 m, tidak ada aliran backtrack, dan 6 cross movement, dengan demikian alternatif rancangan usulan yang terbaik adalah alternatif 2 untuk proses basah dan proses finishing

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Fakultas Teknik > Industri
Depositing User: Ms Dian Budiarti
Date Deposited: 27 Aug 2016 03:07
Last Modified: 27 Aug 2016 03:07
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/15770

Actions (login required)

View Item View Item