PENGEMBANGAN METODE PENENTUAN KELAMIN SECARA DINI BERBASIS MOLEKULER PADA TANAMAN SALAK DIOECIOUS

Ediwirman, Ediwirman (2015) PENGEMBANGAN METODE PENENTUAN KELAMIN SECARA DINI BERBASIS MOLEKULER PADA TANAMAN SALAK DIOECIOUS. Doctoral thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Abstrak)
Abstrak.pdf - Published Version

Download (31kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab-I)
BAB I.pdf - Published Version

Download (239kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab-V)
BAB V.pdf - Published Version

Download (109kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (269kB) | Preview
[img] Text (Disertasi Full Text)
Tugas Akhir.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)
Official URL: https://doi.org/10.25077/07301007

Abstract

Salak merupakan tanaman buah tropik yang memiliki nilai ekonomi dengan tipe pembungaan dioecious, monoecious, dan hermaprodit. Salak dioecious yang dibudidayakan membutuhkan tanaman betina dan jantan dengan rasio 4:1. Penentuan kelamin salak dioecious secara dini menjamin rasio kelamin betina dan jantan, karena pada stadia bibit sulit untuk membedakan kelamin tanaman baik secara morfologi, isozim, dan kromosom. Penentuan kelamin berbasis molekuler dengan teknik PCR-RAPD lebih akurat. Seleksi dari 305 primer dengan metode Bulked Segregant Analysis (BSA) terdapat 35 primer kandidat sebagai pembeda kelamin tanaman salak dioecious. Uji lebih lanjut secara individu dari primer kandidat ada 3 primer yang yang konsisten menghasilkan fragmen spesifik, yakni primer OPAP-20, OPO-17, dan UBC-454. Primer OPAP-20 menghasilkan fragmen terkait kelamin jantan dengan ukuran 570 bp, OPO-17 dengan fragmen berukuran 290 bp terkait kelamin betina, dan UBC-454 menghasilkan 2 fragmen spesifik, fragmen berukuran 940 bp terkait kelamin betina dan 950 bp terkait kelamin jantan. Kloning fragmen spesifik terkait kelamin tersebut menghasilkan efisiensi transformasi sekitar 95,00%. Hasil sekuensing fragmen spesifik dihasilkan 8 pasang primer spesifik, 2 primer diantaranya dapat digunakan untuk membedakan jenis kelamin pada tanaman salak dioecious. Primer tersebut adalah J-3(1)OPO-17 mengamplifikasi fragmen 229 bp dengan tingkat akurasi 93,33% untuk kelamin jantan, sedangkan primer B5.3 (3)UBC454 menghasilkan fragmen berukuran 356 bp dengan tingkat akurasi 95,00% untuk tanaman salak betina. Kata kunci : diagnosis dini, kelamin, RAPD, dioecious, salak

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Pascasarjana (Disertasi)
Depositing User: S3 Ilmu-Ilmu Pertanian
Date Deposited: 25 Aug 2016 02:16
Last Modified: 20 Oct 2017 13:16
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/15570

Actions (login required)

View Item View Item