POSITIVE POLITENESS STRATEGIES IN DEBATE “ATTACKING IRAN, AIPAC, ISRAEL-PALESTINE AND OBAMA WITH RASHID KHALIDI AND JONATHAN TOBIN”

SITI, SARAH (2015) POSITIVE POLITENESS STRATEGIES IN DEBATE “ATTACKING IRAN, AIPAC, ISRAEL-PALESTINE AND OBAMA WITH RASHID KHALIDI AND JONATHAN TOBIN”. Diploma thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

[img] Text (Skripsi Fulltext)
201507271938th_skripsi pdf.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Dalam skripsi ini penulis menganalisis strategi kesantunan (positive politeness strategy) dan faktor penutur memilih strategi kesantunan dalam ujaran yang terjadi pada program debat “Attacking Iran,AIPAC, Israel-Palestine and Obama with Raskid Khalidi and Jonathan Tobin” in Democracy Now! TV Program berdasarkan konteks. Program Democracy Now! Ini merupakan program debat bergengsi dalam pertelevisian Amerika yang mendatangkan narasumber berpengaruh dalam situasi politik dan peperangan antara Amerika dengan Iran. Penelitian ini mengikuti tahap penelitian yang dikemukakan oleh Sudaryanto (1993), yaitu pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi. Data analisis menggunakan metode padan pragmatik dan metode referensial; penyajian hasil analisis dilakukan dengan metode informal dan formal. Teori yang digunakan adalah teori kesantunan Brown and Levinson dan teori kontek strenstrom. Dari hasil analisis ditemukan penutur menerapkan lima strategi kesantunan positif yaitu; Strategi Intensify interest to hearer (6,67%), Strategi Include both and speaker in the activity (26,67%), strategi Seek Agreement (13,33%), strategi Give (or ask for) reason (46,67%) dan strategi Give gift to hearer (6,67%). Strategi yang paling sering digunakan adalah strategi Give (or ask for) reason yang menunjukkan bahwa penutur cenderung menggunakan strategi ini karena debat ini merupakan debat tanya jawab mengenai pidato Obama yang sebelumnya telah ditampilkan. Fungsi penggunaan strategi kesantunan positive politeness ditemukan empat fungsi yaitu; Commissive (13,33%), Declarative (33,33% ), Representative (46,67%), and Expressive (6,67%). Fungsi yang paling sering digunakan adalah Representative terbukti dari para partisipasi debat lebih cenderung mengutarakan pendapat masing-masing. Fungsi bertujuan juga untuk memperkuat dan mempertahankan kebenaran argumen dan fakta, serta mengkritik argumen lawan.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: P Language and Literature > PR English literature
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Sastra Inggris
Depositing User: Mr Fajrun RB
Date Deposited: 21 Aug 2016 03:11
Last Modified: 21 Aug 2016 03:11
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/15351

Actions (login required)

View Item View Item