TRADISI MALAM PALITO PADA MALAM 27 BULAN RAMADHA N (Studi Kasus di Nagari Amping Parak Timur, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan)

EKI, PEBRIAD I PUTRA (2015) TRADISI MALAM PALITO PADA MALAM 27 BULAN RAMADHA N (Studi Kasus di Nagari Amping Parak Timur, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan). Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Skripsi)
201601130850th_skripsi utuh dari awal mpai akhir pdf.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (897kB)

Abstract

Eki Pebriadi Putra, 0910822028. Jurusan Antropologi Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Andalas, Padang, 2015. Judul : Tradisi Ma lam Palito Pada Malam 27 Bulan Ramadhan. Studi Kasus: Nagari Amping Parak Timur, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat. Tercipta atau terwujudny a suatu kebudayaan merup akan hasil interaksi antara manusia dengan segala isi alam raya. M anusia menciptakan kebudayaan dan kebudayaan menjadikan manusia yang berbudaya, artinya kebudayaan membentuk manusia secara intelektual, emosional, bahkan secara fisik. Kebudayaan adalah seluruh sistem gagasan dan r asa, tindakan, serta karya yang dihasilkan sebagai hasil belajar ( Koentjaraningrat, 1996:2). Kebudayaan tidak terpisahkan dengan tradisi, karena tradisi berasal dari kebiasaan-kebiasaan yang diciptakan oleh masy arakat sebagai bagian dari kebudayaan. Seperti kita ketahui seni budaya tradisional di Indon esia sangat banyak corak dan ragamnya; bahkan pada suatu daerah saja dijumpai bermacam-macam seni tradisional. Umumnya seni tradisional sep erti itu muncul atau ditampilkan pada waktu up acara keagamaan, musim panen, atau up acara selamatan dan pesta. M asyarakat Amping Parak Timur ini, kepercayaan terhadap sesuatu yang diyakini sangatlah kental, apalagi yang berhubungan dengan tradisi yang di ajari oleh nenek moyang mereka, seperti uapacara malam palito tersebut. M alam palito adalah malam penerangan, yang dilaksanak an p ada malam ke 27 p ada bulan Ramadhan. M elalui cara pandang menurut M alinowski dalam melihat Tradisi malam palito yang dilaksanak an p ada malam 27 bulan ramadhan p ada masyarakat Nagari Amping Parak Timur Kecamatan Sutera Kabup aten Pesisir Selatan sangat meyakini sehingga dilakukan pembakaran tempurung setiap bulan ramadhan. M elihat hal inilah yang mendoron g peneliti untuk meneliti dan mengangkat masalah mendeskripsikan tradisi malam palito pada malam 27 bulan ramadhan pada masy arakat keNagarian Amping Parak Timur Kecamatan Sutera Kabup aten Pesisir selatan. M alinowski dalam melihat unsur-unsur kebudayaan manusia melalui tiga tingkat abstraksi (Koentjaraniningrat, 1987:167) yaitu: 1.Fungsi sosial dari suatu adat, pranata sosial atau unsur kebudayaan pada tingkat abstraksi yang pertama mengenai pengaruh atau efekny a terhadap adat, tinkah laku manusia dan p ranata sosial dalam masyarakat, 2.Fungsi sosial dari suatu adat, pranata sosial atau unsur kebudayaan pada tingkat absraksi yang kedua mengenai pengaruh atau efeknya terhadap kebutuhan suatu adat adat atau pranata lain untuk mencapai maksudny a, seperti yang dikonsepsikan oleh warga masyarakat yang bersan gkutan, 3.Fungsi sosial dari suatu adat , p ranata sosial atau unsur kebudayaan p ada tingkat abstraksi yang ketiga mengenai pengaruh atau efekny a terhadap kebutuhan mutlak untuk berlansungany a secara terintegrasi dari suatu sistim sosial tertentu.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology
H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Antropologi
Depositing User: Mr Roni Purnama
Date Deposited: 18 Aug 2016 03:00
Last Modified: 18 Aug 2016 03:00
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/15116

Actions (login required)

View Item View Item