PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL DENGAN PENDEKATAN MARKET AREA (STUDI KASUS : KOTA PADANG)(Developing of Traditional Market With Market Area Approach (Case Study : Padang City)

YOSI, SURYANI (2015) PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL DENGAN PENDEKATAN MARKET AREA (STUDI KASUS : KOTA PADANG)(Developing of Traditional Market With Market Area Approach (Case Study : Padang City). Diploma thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

[img] Text (Disertasi Fulltext)
201507081823th_disertasi yosi suryani fekon 2015.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)
Official URL: https://doi.org/10.25077/1031204002

Abstract

Disertasi ini bertujuan untuk menganalisis peranan lokasi dan jarak dalam penentuan permintaan barang, menentukan batas-batas pasar (Market Boundaries) yang dapat melayani konsumen secara optimal, menganalisis peranan pemerintah dalam penetapan lokasi pasar dan membuat pola pengembangan pasar-pasar tradisional yang dikelola oleh Pemerintah Kota Padang. Data yang digunakan untuk menganalisis adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner pada konsumen yang berbelanja ke masing-masing pasar tradisional yang berjumlah sembilan pasar, sedangkan data sekunder didapat dari beberapa dinas yang terkait dengan perumusan masalah penelitian, seperti Dinas Pasar, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Pertambangan dan Energi, Dinas Perhubungan, Dinas Tata Kota dan Tata Wilayah serta Bappeda Kota Padang. Data dianalisis dengan menggunakan formula Market Area, yang dimulai dari analisis Spatial Demand dan diolah dengan menggunakan SPSS, sehingga menghasilkan model persamaan masing-masing pasar tradisional. Harga, pendapatan dan jarak merupakan variabel indeppenden, sedangkan jumlah barang yang diminta adalah variabel dependen. Pada Pasar Belimbing, Pasar Inpres Siteba, Pasar Simpang Haru, Pasar Tanah Kongsi dan Pasar Ulak Karang hubungan harga dengan permintaan memiliki nilai yang positif, disebabkan karena faktor perilaku konsumen serta tingkat persepsi. Pada Pasar Alai, Pasar Belimbing, Pasar Inpres Siteba, Pasar Lubuk Buaya, Pasar Tanah Kongsi, hubungan pendapatan dengan permintaan bernilai negatif, yang disebabkan karena berlakunya Hukum Engel (Engel’s Law), saat pendapatan naik, konsumen cenderung membeli barang normal, dan bila pendapatan turun, maka konsumen lebih banyak membeli barang inferior dan mengurangi permintaan terhadap barang normal. Pada enam pasar tradisional terdapat hubungan positif antara jarak dan permintaan. Faktor penyebabnya adalah jarak yang pendek yang masih dapat ditoleransi oleh konsumen saat menjangkau lokasi pasar dan ditunjang oleh ongkos transportasi yang dapat dibayar dan aksesibilitas yang baik. Perhitungan Market Boundaries dilakukan untuk mengetahui luas cakupan dan batas masing-masing pasar tradisional yang dikelola oleh pemerintah di Kota Padang dengan menggunakan formula Market Area, sehingga hasil luas cakupan tersebut dapat digambarkan melalui peta luas cakupan masing-masing pasar tradisional di Kota Padang. Berdasarkan hasil analisis luas cakupan dapat ditentukan bentuk pengembangan pasar-pasar tradisional yang dikelola oleh Pemerintah Kota Padang dan menyimpulkan bahwa jarak (distance) merupakan faktor penting yang menentukan konsumen mengunjungi pasar tradisional. Selama jarak masih dapat dijangkau dengan mengorbankan waktu, ongkos angkutan dan tenaga, maka konsumen akan tetap megunjungi pasar tradisional tersebut. Unsur pemerintah sebagai stake holder dalam menentukan arah pengembangan pasar juga merupakan faktor penting, dengan mensinkronkan antara Rencana Strategis yang dibuat oleh Dinas Perindagtamben, pendanaan yang disusun dalam Rencana Kerja oleh Disperindagtamben dan RPJMD yang disusun oleh Bappeda. Hal tersebut juga diselaraskan dengan RTRW Kota Padang Periode 20102030.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: H Social Sciences > HB Economic Theory
Divisions: Pascasarjana (Disertasi)
Depositing User: Mr Fajrun RB
Date Deposited: 14 Aug 2016 03:59
Last Modified: 23 Oct 2017 13:04
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/14940

Actions (login required)

View Item View Item