EKSPRESI VERBAL PENDERITA DISARTRIA: Analisis Neurolinguistik pada Remaja Tuna Grahita

HIDAYATI, KHAIRAT (2013) EKSPRESI VERBAL PENDERITA DISARTRIA: Analisis Neurolinguistik pada Remaja Tuna Grahita. Masters thesis, Upt Perpustakaan.

[img] Text
hidayati khairat - 0921215005.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Disartria adalah gangguan artikulasi yang disebabkan oleh kerusakan system saraf pusat yang secara langsung mengontrol aktivitas otot-otot yang berperan dalam proses artikulasi dalam pembentukan ujaran. Oleh sebab itulah, penderita disartria mengalami kesulitan dalam mengujarkan suatu kata atau kalimat. Fokus penelitian ini adalah untuk menganalisis bentuk-bentuk kesalahan fonologis yang terdapat dalam bahasa verbal penderita disartria, khususnya remaja tuna grahita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk ekspresi verbal dan bentuk-bentuk kesalahan fonologis yang terdapat dalam bahasa verbal penderita disartria, serta juga untuk menentukan jenis disartria yang di derita oleh subjek penelitian. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Blumstein (1994). Teori Blumstein (1994) ini digunakan untuk menjelaskan bentuk-bentuk perubahan fonologis yang terjadi dalam ujaran penderita disartria. Untuk pengumpulan dan analisis data, metode dan teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode dan teknik yang dikemukakan oleh Sudaryanto (1993). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat dikemukakan bahwa penderita disartria sering melakukan kesalahan fonologis dalam mengucapkan suatu kata. Bentuk kesalahan fonologis yang dilakukan penderita disartria terdiri dari: penggantian bunyi, penghilangan bunyi, penambahan bunyi, dan ketidakteraturan. Penggantian bunyi cenderung terjadi pada posisi tengah. Penggantian bunyi tersebut terjadi pada: [s]~[p]~[c], [ŋ]~[n]~[s]~[k], [n]~[ŋ]~[s], [r]~[R]~[y]~[l], [k]~[n]~[c]~[t], [l]~[y], [p]~[l]~[t], [g]~[p]~[b]~[d], [e]~[a]~[i], [m]~[p]~[n], [b]~[d]~[n]~[k], [i]~[a], [j]~[n]~[p], [k]~[c]~[t]~[n], [z]~[j], [d]~[n], [t]~[n], [ň]~[y]~[n], [a]~[e], [h]~[y], [t]~[l]~[n]~[ˀ]. Penghilangan bunyi terjadi pada bunyi [r], [n], [m], [l], [t], [e], [s], [b], [h], [c], [o], [g], [ŋ], [i], [k], [j], [z], [d], [p], [a], [ˀ] dan [u]. Penambahan bunyi juga terjadi pada beberapa kata, yaitu bunyi [e], [ŋ], [j], [n]. Ketidakteraturan hanya terjadi pada sebelas kata. Kesalahan fonologis yang paling sering muncul adalah penggantian dan penghilangan. Penderita disartria laki-laki (subjek I) lebih banyak melakukan kesalahan fonologis dibandingkan penderita disartria perempuan (subjek II). Kesalahan fonologis yang paling sering dilakukan oleh penderita disartria laki-laki (subjek I) adalah verbal penghilangan sebanyak 27,51%, diikuti oleh verbal penggantian sebanyak 25,28%. Sedangkan kesalahan fonologis yang paling sering dilakukan oleh penderita disartria perempuan (subjek II) adalah verbal penggantian sebanyak 19,7%. Jenis disartria yang diderita oleh subjek penelitian adalah Ataksia Disartria. Kata kunci: disartria, kesalahan fonologis, tuna grahita

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: P Language and Literature > P Philology. Linguistics
R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Pascasarjana Tesis
Depositing User: Ms Azizah Yasefia
Date Deposited: 12 Feb 2016 03:55
Last Modified: 12 Feb 2016 03:55
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/1491

Actions (login required)

View Item View Item