ERNIZA, PRATIWI (2014) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PILIHAN KARIR MAHASISWA FARMASI DI UNIVERSITAS ANDALAS. Masters thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.
Text (TESIS)
CRV0180.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Sumber Daya Manusia (SDM) dalam sebuah organisasi/perusahaan merupakan asset yang paling berharga, sehingga perlu dikelola secara baik dan profesional agar dapat tercipta keseimbangan antara kebutuhan sumber daya manusia dengan tuntutan pencapaian tujuan organisasi. Salah satu pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) secara profesional ini adalah menyelenggarakan pengembangan karir. Untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut maka sumber daya manusia perlu diberi dorongan yang cukup agar dapat termotivasi, perlu diberikan penghargaan berupa pengembangan karir, promosi, dan pemberian bonus yang dapat memberikan kepuasan tersendiri bagi karyawan (Yusnita, 2010). Ruang lingkup praktik kefarmasian serta peran utama apoteker telah sangat berkembang. Pada pergantian abad ke-20, sebuah tanggung jawab apoteker difokuskan pada persiapan atau peracikan obat-obatan. Saat ini, praktek apoteker mengajarkan dalam berbagai pengaturan profesional (Keely, 2002). Menurut tradisi, pilihan karir standar untuk apoteker telah ada pengaturan farmasi rumah v sakit atau komunitas farmasi. Dimana perawatan kesehatan telah maju, peluang karir bagi apoteker telah berkembang (Savage et al., 2009). Di Indonesia menurut peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 51 tahun 2009 tentang pekerjaan kefarmasian, dimana diterangkan bahwa pekerjaan kefarmasian adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian atau penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional. Pilihan karir dalam pekerjaan kefarmasian sangatlah beragam, antara lain rumah sakit, apotek, industri farmasi, pedagang besar farmasi, puskesmas, toko obat, university/research institute, BPOM dan lainnya. Ada beberapa studi yang telah menilai faktor-faktor yang mempengaruhi bagaimana mahasiswa farmasi membuat pilihan karir mereka. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengevaluasi faktor yang paling penting yang mempengaruhi tujuan karir dari mahasiswa farmasi. Selain itu penelitian ini juga melihat tujuan karir mahasiswa di tahun pertama, kedua, ketiga, dan keempat dari program farmasi karena adanya pertumbuhan dan proses perkembangan yang terjadi melalui kurikulum Fakultas Farmasi. Dengan penelitian ini diharapkan pengembangan karir alumni farmasi Universitas Andalas dapat meningkat lebih baik lagi untuk kedepannya sehingga dapat mewujudkan pelayanan kefarmasian yang optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan karir Mahasiswa Farmasi di Universitas Andalas. vi Penelitian ini menggunakan responden Mahasiswa Farmasi tahun pertama, kedua, ketiga, dan keempat di Fakultas Farmasi Universitas Andalas Padang sebanyak 85 orang. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Farmasi Universitas Andalas Padang yang dilaksanakan pada bulan Juni–Desember 2013. Pengumpulan data primer dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan survey yang dilengkapi dengan kuesioner. Kuesioner ini terdiri dari 24 item pernyataan untuk ke 6 variabel yang digunakan. Pertanyaan terbuka juga diberikan kepada Mahasiswa Farmasi Universitas Andalas untuk mengkonfirmasi hasil yang diperoleh melalui kuesioner. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah stratified random sampel (cara stratifikasi). Data yang telah diperoleh kemudian dikumpulkan dalam lembaran pengumpulan data dan selanjutnya dilakukan analisis. Analisa dilakukan secara deskriptif yaitu analisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya. Hasil penelitian dirangkum dalam bentuk tabel yang memuat seluruh variabel penelitian yang telah dianalisa. Beberapa teknik analisis statistik yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah statisti deskriptif, uji validitas dan reliabilitas, uji Tingkat Capaian Responden (TCR) dan uji beda independent sampel t-test. Dari 85 responden yang diteliti, didapatkan hasil bahwa berdasarkan jenis kelamin, responden perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki. Responden laki-laki yang diperoleh hanya berjumlah 13 orang dengan persentase 15,3 % dan responden perempuan berjumlah 72 orang dengan persentase 84,7 %. Berdasarkan profil responden, terlihat bahwa secara keseluruhan mahasiswa farmasi mayoritas memilih berkarir di Industri Farmasi yaitu sebesar 48,2%, disusul pilihan kedua vii yaitu Rumah Sakit (RS) dengan persentase 35,3%, pilihan karir lain-lain (BPOM, departemen kesehatan, kementerian kesehatan dan wiraswasta) mencapai 5,9%, sedangkan untuk pilihan karir yang sedikit dipilih antara lain: University/Research Institute hanya sebesar 4,7 % dan Apotek sebesar 3,5%, pilihan terendah ada pada Pedagang Besar Farmasi (PBF) yaitu mencapai 2,4%. Bila dilihat secara keseluruhan, pilihan karir yang lebih banyak digemari Mahasiswa Farmasi Universitas Andalas Padang yaitu bekerja di Industri Farmasi. Akan tetapi bila dilihat berdasarkan tahun ajaran/angkatan, maka pilihan karir mahasiswa farmasi pada angkatan tahun pertama (2013) sebagian besar lebih tertarik ke industri farmasi yaitu sebesar 81%. Namun dengan berjalannya proses perkuliahan terjadi kecenderungan penurunan secara konsisten sehingga pilihan karir pada industri farmasi tidak lagi menjadi pilihan utama (27,8%). Untuk pilihan karir di Rumah Sakit (RS), justru terjadi hal sebaliknya dimana mahasiswa pada angkatan tahun pertama (2013) ternyata hanya 9,5% yang memilih berkarir di rumah sakit. Namun dengan berjalannya waktu studi, dari tahun ke tahun terjadi kecenderungan peningkatan yang konsisten terhadap pilihan ini sehingga di tahun keempat rumah sakit menjadi pilihan utama mahasiswa hanya mencapai 55,5%. Untuk university/reasearch institute terjadi peningkatan pilihan karir walaupun hanya menempati urutan ketiga (4,7%) saja. Suatu fenomena yang menarik terlihat pada pilihan karir di Apotek yang cenderung semakin tidak diminati, bahkan pada dua angkatan terakhir menjelang tamat tidak ada responden yang memilih. Pengujian instrument penelitian yaitu dengan uji validitas dan reliabilitas yang dilakukan terhadap semua item pernyataan yang digunakan. Untuk viii mengetahui apakah instrument pernyataan valid atau tidak valid, maka digunakan nilai corrected item-total correlation. Bila dari nilai corrected item-total correlation suatu butir pernyataan mencapai angka di atas 0,30, maka butir pernyataan tersebut dinyatakan valid, dan bila nilai corrected item-total correlation berada dibawah 0,30, maka butir pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid. Untuk mengukur reliabilitas variabel digunakan nilai cronbach’s alpha minimal 0,60. Hasil uji validitas dan reliabilitas penelitian menunjukkan bahwa semua item pernyataan yang digunakan sebagai instrumen penelitian hasilnya valid dan dapat digunakan untuk analisa data berikutnya. Hasil uji reliabilitas menyatakan bahwa variabel yang digunakan dalam penelitian adalah reliabel / handal. Berdasarkan hasil analisa data deskriptif, Tingkat Capaian Responden (TCR) dengan kriteria sangat penting terdapat pada variabel lingkungan kerja sebesar 92,4%, dimana variabel ini menempati urutan pertama dalam mempengaruhi pilihan karir mahasiswa farmasi di Universitas Andalas. Hasil analisa uji beda independent sampel t-test menunjukkan bahwa lingkungan kerja dinilai “sangat penting” oleh mahasiswa baik laki-laki maupun perempuan dan menduduki urutan pertama sebagai faktor yang dipertimbangkan dalam pilihan karir mereka. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Savage, Beall and Woolley (2009) dalam penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan karir mahasiswa Farmasi di Amerika. Sangat pentingnya lingkungan kerja menunjukkan besarnya harapan mereka terhadap keamanan kerja dalam pekerjaan yang dipilih nantinya baik terkait dengan sarana, prasarana ix serta prosedur yang mendukung. Hal ini terkait dengan kesadaran akan besarnya resiko kerja di bidang farmasi yang tergolong tinggi. Kriteria penting terdapat pada faktor-faktor lain yang diteliti yang terdiri atas gaji, jadwal kerja yang fleksibel, manfaat, letak geografis dan kesempatan berkembang dengan presentase berkisar antara 84,5%-89,4%. Variabel letak geografis menempati urutan kedua terpenting dalam pemilihan karir mahasiswa farmasi kedepannya. Dari hasil uji beda independent sampel t-test antara jenis kelamin, baik laki-laki maupun perempuan menempatkan tiga faktor utama yang sama (lingkungan kerja, letak geografis dan gaji) dan variasi terjadi pada faktor keempat, kelima dan keenam.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Divisions: | Pascasarjana (Tesis) |
Depositing User: | Yth Vebi Dwi Putra |
Date Deposited: | 13 Aug 2016 05:26 |
Last Modified: | 13 Aug 2016 05:26 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/14842 |
Actions (login required)
View Item |