WISA, NURFANI (2015) HUKUM PERKAWINAN ADAT DI NAGARI SUNGAI TARAB KABUPATEN TANAH DATAR. Diploma thesis, UPT. Perpustakaan Unand.
Text
201505261030th_wisa nurfani pdf.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (570kB) |
Abstract
Pada hakikatnya perkawinan adalah pertemuan dua manusia ( laki-laki dan perempuan) yang berkeinginan untuk membina hubungan rumah tangga. Perkawinan adalah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.Dalam tiap masyarakat dengan susunan kekerabatan bagaimanapun perkawinan memerlukan penyesuain dalam banyak hal. Perkawinan menimbulkan hubungan baru tidak saja antara pribadi yang bersangkutan, antara marapulai dan anak dara tetapi juga antara kedua keluarga. Perkawinan juga dilakukan dengan beberapa aspek hukum yaitu hukum adat, hukum islam, dan hukum nasional. Perkawinan adalah sunnatullah yang berlaku bagi semua umat manusia guna melangsungkan hidupnya dan memperoleh keturunan. Perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut agama dan kepercayaan masing-masing.Rumusan masalah dalam skripsi ini adalah: 1) bagaimana proses pelaksanaan perkawinan menurut adat Minangkabau di Nagari Sungai Tarab. 2) bagaimana hak dan kewajiban suami-istri di Nagari Sungai Tarab. 3) bagaimana proses perceraian dalam masyarakat dan akibat hukumnya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis sosiologis yang bersifat deskriptif dan data-data diperoleh dari penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan kemudian data yang didapat dianalisis dengan pendekatan kualitatif sehingga diperoleh hasil dan kesimpulan yang sesuai dengan permasalahan yang dibahas : 1) proses pelaksanaan perkawinan menurut adat Minangkabau di Nagari Sungai Tarab adalah menggunakan tatacara perkawinan yang diatur dalam adat nagari setempat kecuali dalam ijab kabul yang menggunakan hukum islam. 2) hak dan kewajiban suami istri di Nagari Sungai Tarab juga merupakan hak dan kewajiban yang telah diatur sesuai hukum adat nagari setempat. 3) proses perceraian dalam masyarakat di sungai tarab dilakukan dengan penjatuhan talak secara adat kepada istri dan apabila suami yang tinggal dirumah istri maka suami keluar dari rumah tersebut. Akibat hukum terjadinya perceraian tersebut adalah putusnya hubungan perkawinan antara suami istri akan tetapi hubungan antara orangtua dan anak tidak ikut terputus.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum |
Depositing User: | Ms Lyse Nofriadi |
Date Deposited: | 27 Jan 2016 08:19 |
Last Modified: | 27 Jan 2016 08:19 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/148 |
Actions (login required)
View Item |