FATIMAH, FATIMAH (2016) KARAKTERISTIK MEKANISME INDUKSI KETAHANAN CABAI YANG DIINTRODUKSI DENGAN RIZOBAKTERI INDGENOS TERHADAP PENYAKIT ANTRAKNOSA (Colletetrichum gloeosporiodes). Doctoral thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (156kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf - Published Version Download (51kB) | Preview |
|
|
Text (BAB PENDAHULUAN)
BAB I.pdf - Published Version Download (123kB) | Preview |
|
|
Text (BAB AKHIR)
BAB AKHIR.pdf - Published Version Download (29kB) | Preview |
|
Text (DISERTASI FULLTEXT)
DISERTASI FULLTEXT.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
Abstract
Pengendalian penyakit antraknosa pada tanaman cabai disebabkan oleh Colletotrichum. gloeosporioides tergolong sulit, karena patogen ini menyerang semua fase pertumbuhan tanaman, bersifat tular benih, mempunyai keragaman genetik yang tinggi. Untuk itu diperlukan pengendalian yang aman dan ramah lingkungan, antara lain pengendalian hayati dengan rizobakteri indigenos. Keuntungan penggunaan rizobakteri indigenos adalah mudah beradapatasi dengan tanaman sasaran, bersifat multimekanisme yaitu tidak hanya untuk pengendalian penyakit tanaman tetapi juga sebagai pemacu pertumbuhan tanaman.Penelitian ini bertujuan untuk; 1). Mendapatkan isolat rizobakteri indigenos dari rizosfer tanaman cabai sehat di daerah endemik penyakit antraknosa yang mampu menginduksi ketahanan cabai terhadap C. gloeosporioides, 2). Mendeteksi respon fisiologi cabai yang diinduksi ketahanannya dengan rizobakteri indigenos terhadap C. gloeosporioides, 3). Mengetahui karakter dan jenis rizobakteri indigenos unggul untuk pengendalian penyakit antraknosa pada tanaman cabai. Penelitian ini terdiri dari 3 tahap yaitu; I. 1) Ekplorasi rizobakteri dari rizosfer tanaman cabai sehat di daerah endemik penyakit antraknosa, 2). Seleksi isolat rizobakteri indigenos untuk memacu pertumbuhan bibit cabai, 3). Seleksi isolat rizobakteri indigenos untuk penginduksi ketahanan cabai terhadap C. gloeosporioides, II. Respon fisiologi tanaman cabai yang diintroduksi isolat rizobakteri indigenos pada fase bibit dan fase generatif, III. Karakterisasi morfologi dan fisiologi isolat rizobakteri indigenos dan identifikasi molekuler isolat rizobakteri indigenos unggul. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 184 isolat rizobakteri indigenosdiperoleh 4 isolat (B2.11, B1.37, P1.31 dan P2.3) yang mampu mengendalikan penyakit antraknosa dengan persentase buah terserang berkisar antara 2,0-3,3 % dibanding kontrol (60,6 %), dengan efektifitas 458,1-507,9 %, dan meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman berkisar antara 6,29-6,92 ton/ha dibanding kontrol 1,17 ton/ha, dengan efektifitas 437,6-491,5 %. Semua isolat rizobakteri unggul mampu meningkatkan aktivitas enzim FAL, PFO, PO dibanding kontrol. Isolat B2.11 efektif dalam meningkatkan aktivitas enzim FAL pada bibit 1,844 μ/ml dengan peningkatan 112,9%, dan fase generatif 9,295 μ/ml dengan peningkatan 36,4%. Isolat B1.37 pada fase bibit tertinggi dalam peningkatan aktivitas enzim PO 0,662 μ/ml dengan peningkatan 78,0%, sedangkan isolat P1.31 tertinggi dalam meningkatkan aktivitas enzim PFO fase generatif 0,0639 μ/ml dengan peningkatan 60,1%. Isolat B2.11 tertinggi dalam poduksi senyawa fitoaleksin dan senyawa antimikroba. Hasil identifikasi molekuler rizobakteri indigenos unggul yaitu B1.37 memiliki indek kesamaan 100 % dengan Bacillus cereus strain ML 267, B2,11 dengan indek kesamaan 99 % dengan Bacillus cereus strain LH8 dan P1.31 adalah Chryseobacterium gleum strain NBRC 15054. Key word. Cabai, Colletotrichum gloeosporioides, induksi ketahanan, respon pertahanan, rizobakteri.
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Pascasarjana (Disertasi) |
Depositing User: | S3 Ilmu-Ilmu Pertanian |
Date Deposited: | 12 Aug 2016 03:29 |
Last Modified: | 12 Aug 2016 03:29 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/14768 |
Actions (login required)
View Item |